Laju Pertumbuhan Ganggang Mikro

47

4.1.2 Hubungan Kerapatan Optik dengan Kepadatan Sel.

Pertumbuhan sel dapat didefinisikan sebagai pertambahan jumlah atau volume serta ukuran sel. Pada mikroorganisme seperti bakteri, ganggang mikro pertumbuhan merupakan pertambahan volume, ukuran sel dan juga sebagai pertambahan jumlah sel. Pengukuran pertumbuhan dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu dengan menghitung jumlah mikroba dalam satuan isi yang sangat kecil cfuml. Alat yang digunakan adalah Petroff-Hauser Chamber atau Haemocytometer. Pertumbuhan sel mikroalga juga dapat diamati dengan pengukuran tidak langsung dengan metode plate count, MPN maupun dengan pengukuran turbiditas dengan menggunakan spektrofotometer. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur kerapatan optik padatan sel pada panjang gelombang λ tertentu. Untuk mencari korelasi antara kerapatan optik OD dengan kepadatan sel cfuml dapat dilakukan pengukuran terhadap kerapatan optik dan pertumbuhan sel pada waktu tertentu sebagai standar. Zarkasyi 2008 meneliti kaitan antara OD dan populasi bakteri cfuml dianalisa secara statistik dengan menggunakan korelasi pearson untuk melihat korelasi keduanya. Analisis statistik korelasi antara OD dan kepadatan sel memberikan korelasi positif R=1. Penelitian lain Wijihastuti 2011 senada memberikan korelasi yang positif berkaitan pengukuran antara nilai OD dengan kepadatan sel. Hal ini berarti semakin tinggi jumlah populasi maka nilai OD sel-selnya semakin membesar. Untuk itu dalam uji selanjutnya digunakan parameter OD untuk mengetahui kepekaan toleransi ganggang mikro terpilih terhadap berbagai logam berat dan pestisida.

4.2 Identifikasi Ganggang Mikro

4.2.1 Isolat ICBB 9111

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat ICBB 9111 didominasi oleh Synechococcus sp., termasuk ke dalam divisi Cyanophyta pada ordo Chroococalles; bewarna hijau kebiru-biruan oleh adanya pigmen klorofil-a, karatenoid dan dua macam kromoprotein yaitu fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang berwarna merah; tidak memiliki flagela; dan teramati adanya butir-butir sianofisin Gambar 10. Synechococcus sp. merupakan ganggang mikro yang tumbuh baik pada media BG11 Bold dan Wynne 1985. Ukuran selnya bervariasi dari 0,8 μm - 1,5 μm. Synechoccus banyak dijumpai pada dijumpai pada air permukaan yang banyak mendapat sinar matahari, kelimpahannya sangat besar umumnya antara 1.000 hingga 200.000 sel per milliliter air Palenik et al. 2003. Menurut Confidential 48 Partensky 1999 Synechococcus juga banyak dijumpai pada daerah dengan lingkungan yang memiliki salinitas rendah danatau pada suhu rendah. Gambar 10. Foto mikroskop ganggang mikro Synechococcus sp. a = chloroplast, b = pigmen fikosianin, c = pigmen klorofil dan d = butir sianofisin. Sumber : Arisanti 2012.

4.2.2 Isolat ICBB 9113

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat ICBB 9113 adalah kelompok Chlamydomonas sp.. Chlamydomonas adalah salah satu genus ganggang hijau bersel tunggal dan memiliki flagella. Ganggang tersebut termasuk dalam klas Chlorophyceae ; ordo Volvocales : famili Chlamydomonadaceae, mempunyai pigmen klorofil yang menghasilkan warna hijau serta stigma Gambar 11. Flagela pada isolat tidak tampak. Hal ini disebabkan ketiganya sedang berada pada fase reproduksi aseksual. Pada fase reproduksi aseksual, individu menjadi nonmotil karena flagela menghilang Pelczar dan Chan 1986. Chlamydomonas dipakai sebagai model organisme dalam studi biologi molekuler, terutama dalam studi motilitas flagella, dinamika kloroplas, biogenesis dan genetika. Gambar 11. Foto mikroskop ganggang mikro genus Chlamydomonas sp. Sumber : Arisanti 2012. Confidential