terhadap  produk  tertentu.  Sebaliknya,  jika  konsumen  tidak  puas    maka  mereka akan  menghentikan  pembelian  produk  atau  akan  menceritakan  hal  yang  kurang
baik kepada orang lain.
3.1.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Proses  keputusan  pembelian  suatu  merek  produk  tertentu  dipengaruhi  oleh banyak
faktor. Engel.et.al
1994 menggolongkan
faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen menjadi tiga, yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis.
1. Pengaruh Lingkungan
Pengaruh  lingkungan  memiliki  peranan  yang  cukup  besar  terhadap  perilaku konsumen  karena  konsumen  hidup  di  dalam  lingkungan  yang  kompleks.
Perilaku  proses  keputusan  konsumen  dipengaruhi  oleh  budaya,  kelas  social, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi.
a. Budaya
Budaya  adalah  kumpulan  nilai,  persepsi,  preferensi,  serta  perilaku keluarga  dan  lembaga-lembaga  penting  lainnya.  Budaya  adalah  penentu
keinginan  dan  perilaku  yang  paling  mendasar.  Budaya  mengacu  pada  nilai, gagasan,  artefak,  dan  simbol-simbol  lain  yang  bermakna  yang  membantu
individu  untuk  berkomunikasi,  melakukan  penafsiran  dan  evaluasi  sebagai anggota masyarakat.
Beberapa  sikap  dan  perilaku  yang  lebih  penting  yang  dipengaruhi  oleh budaya,  yaitu  :  rasa  diri  dan  ruang,  komunikasi  dan  bahasa,  pakaian  dan
penampilan,  makanan  dan  kebiasaan  makan,  waktu  dan  kesadaran  akan
waktu,  hubungan  keluraga,  organisasi,  pemerintah,  dan  sebagainya,  nilai dan  norma,  kepercayaan  dan  sikap,  proses  mental  dan  pembelajaran,  dan
kebiasaan kerja dan praktek. b.
Kelas Sosial Kelas  sosial  adalah  pembagian  di  dalam  masyarakat  yang  terdiri  atas
individu  dan  berbagai  nilai,  minat,  dan  perilaku  yang  sama,  atau  kelompok  – kelompok  yang  relatif  homogen  dalam  suatu  masyarakat  lama  yang  tersusun
secara  hierarki  Kotler,  2000.    Kelas  sosial  yang  berbeda  cenderung memunculkan perilaku konsumen yang berbeda.
Kelas  sosial  mengacu  kepada  pengelompokan  orang  yang  sama  dalam perilaku  mereka  berdasarkan  posisi  ekonomi  dalam  pasar.  Kelompok  status
mencerminkan  suatu  harapan  komunitas  akan  gaya  hidup  di  kalangan  masing- masing  kelas  dan  juga  estimasi  sosial  yang  positif  atau  negatif  mengenai
kehormatan  yang  diberikan  kepada  masing-masing  kelas.  Kotler  2000 mengemukakan  bahwa  kelas  sosial  memiliki  beberapa  ciri.  Pertama,  orang-
orang di dalam kelas sosial yang sama cenderung bertingkah laku lebih seragam daripada  orang-orang  dari  dua  kelas  sosial  yang  berbeda.  Kedua,  orang-orang
merasa  menempati  posisi  yang  inferior  atau  superior  di  kelas  sosial  mereka. Ketiga, kelas sosial seseorang lebih ditandai oleh sekumpulan variabel daripada
satu  variabel,  seperti    pekerjaan,  penghasilan,  kesejahteraan,  pendidikan,  dan pandangan terhadap nilai. Keempat, individu dapat pindah dari satu kelas sosial
ke kelas sosial lain sepanjang hidupnya. c.
Pengaruh Pribadi
Pengaruh  pribadi  sangat  menentukan  keputusan  pembelian  terhadap  suatu merek  produk  tertentu.  Konsumen  yang  selektif  akan  melibatkan  diri  mereka
dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh kelompok-kelompok tertentu dimana
konsumen melibatkan dirinya. Terdapat lima kelompok relevan dari konsumen, yaitu :
Pertama, kelompok keluarga yang mampu menyediakan rasa aman, kesempatan untuk berdiskusi, serta keinginan untuk ditemani.
Kedua,  kelompok  teman  atau  sahabat.  Dalam  hal  ini  konsumen  cenderung mencari  informasi  dari  teman  yang  mereka  percayai  memiliki  nilai  yang  sama
dengan mereka. Ketiga,  grup  sosial  formal  yang  diperlukan  konsumen  untuk  mencapai
tujuannya, seperti memperluas wawasan. Keempat,  kelompok  belanja  dimana  konsumen  biasanya  akan  memilih
kelompok  dengan  pengalaman  atau  pengetahuan  tentang  produk  yang  hendak dibeli.
Kelima,  kelompok  kerja  yang  dapat  mempengaruhi  konsumen  akibat banyaknya waktu yang dihabiskan dengan rekan-rekan kerja, sehingga pendapat
mereka akan sangat berpengaruh. d.
Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat. Angggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling  berpengaruh  Kotler,  2000.  Keluarga  adalah  unit  pemakaian  dan
pembelian untuk banyak konsumen. Selain itu keluarga adalah pengaruh utama
pada  sikap  dan  perilaku  individu.  Menurut  Engel,et.al  1994  keluarga  adalah kelompok  yang  terdiri  atas  dua  orang  atau  lebih  yang  dihubungkan  melalui
darah, perkawinan, atau adopsi, dan yang tinggal bersama. e.
Situasi Situasi dapat memeberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen.
Pengaruh  situasi  ini  dapat  timbul  dari  pengaruh  fisik  lokasi,  tata  ruang,  suara warna,  lingkungan  sosial  orang  lain,  waktu  atau  momen,  tugas  tujuan  dan
sasaran,  serta  keadaan  antasedan  suasana  hati  dan  kondisi  sementara konsumen.
2. Perbedaan Individu
Perbedaan  individu  adalah  faktor  internal  yang  menggerakkan  dan mempengaruhi perilaku. Menurut Engel,et.al 1994 terdapat lima cara dimana
konsumen  akan  berbeda  dalam  mengambil  keputusan  belanja  sehingga berpengaruh  terhadap  perilaku  konsumen,  yaitu  sumberdaya,  pengetahuan,
sikap, motivasi, serta kepribadian, gaya hidup, dan demografi. a.
Sumberdaya Sumberdaya  konsumen  atau  apa  yang  tersedia  di  masa  datang  berperan
penting  dalam  keputusan  pembelian.  Sumberdaya  konsumen  terdiri  atas waktu,  uang,  dan  perhatian  penerimaan,  informasi  dan  kemampuan
pengolahan.  Ketiga  sumberdaya  ini  dibawa  dalam  setiap  pengambilan keputusan.
b. Pengetahuan
Pengetahuan  adalah  informasi  yang  disimpan  dalam  ingatan. Pengetahuan  konsumen  mencakup  informasi,  seperti  ketersediaan  dan
karakteristik  produk,  dimana  dan  kapan  untuk  membeli  serta  bagaimana menggunakan  produk.  Pengetahuan  adalah  faktor  penentu  utama  perilaku
konsumen.  Apa  yang  dibeli,  dimana  mereka  membeli  dan  kapan  mereka membeli bergantung pada pengetahuan yang relevan dengan keputusan
c. Sikap
Sikap merupakan keseluruhan evaluasi yang dilakukan konsumen. Sikap ini  dilakukan  konsumen  berdasarkan  pandangannya  terhadap  produk  dan
proses  belajar  baik  dari  pengalaman  sendiri  atau  dari  orang  lain.  Masing- masing  sikap  ini  akan  bergantung  pada  kualitas  pengalaman  konsumen
dengan  objek  sikap  sebelumnya.  Menurut  Kotler  2000,  sikap  merupakan evaluasi  perasaan  emosional  dan  kecenderungan  tindakan  menguntungkan
atau  tidak  menguntungkan  dan  bertahan  lama  terhadap  beberapa  objek  atau gagasan.  Allport  dalam  Sutisna  2001,  mendefinisikan  sikap  yaitu
mempelajari  kecenderungan  konsumen  untuk  mengevaluasi  merek  baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten.
d. Motivasi
Motivasi  adalah  suatu  dorongan  dalam  diri  seseorang  untuk  memenuhi kebutuhan  dan  memperoleh  kepuasan  dari  pemenuhan  kebutuhan  tersebut.
Menurut Sumarwan 2003, motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan
oleh konsumen.
McClelland dalam
Sumarwan 2003
mengembangkan teori motivasi yang disebut sebagai McClelland’s Theory of Learned  Needs,  menyatakan  bahwa  terdapat  tiga  kebutuhan  dasar  yang
memotivasi  seorang  individu  untuk  berperilaku  yaitu  :  1  Kebutuhan  untuk sukses  Needs  for  achievement,  adalah  keinginan  manusia  untuk  mencapai
prestasi,  reputasi,  dan  karier  yang  baik.  2  Kebutuhan  Afiliasi  Needs  for affiliation,  yaitu  keinginan  manusia  untuk  membina  hubungan  dengan
sesamanya,  mencari  teman  yang  bisa  menerimanya,  ingin  dimiliki  orang- orang sekitarnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya. 3
Kebutuhan  kekuasaan  Needs  for  power,  yaitu  keinginan  seseorang  untuk bisa  mengontrol  lingkungannya,  termasuk  mempengaruhi  orang-orang
disekelilingnya. e.
Kepribadian, gaya hidup, dan demografi Kepribadian  digambarkan  dengan  menggunakan  cirri  bawaan  seperti
kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan  diri  dan  kemampuan  beradaptasi.  Konsumen  cenderung  akan
memilih  produk  yang  sesuai  dengan  kepribadian  mereka.  Gaya  hidup merupakan  pola  yang  digerakkan  orang  untuk  menghabiskan  sumberdaya
yang dimiliki. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang  yang berinteraksi  dengan  lingkungannya.  Para  pemasar  mencari  hubungan  antara
produk mereka dan kelompok gaya hidup. Demografi  menurut  Engel,et.al  1994  adalah  mendeskripsikan  pangsa
konsumen  dalam  istilah  seperti  usia,  pendapatan,  dan  pendidikan. Penekanannya selalu pada trend didalam perilaku dan pengeluaran.
3. Proses Psikologis
Kotler 2000 menyebutkan bahwa pembelian yang dilakukan dipengaruhi oleh empat  faktor psikologis utama,  yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan dan
keyakinan,  serta  pendirian.  Sedangkan  proses  psikologis  sendiri  meliputi  tiga
proses  yaitu  pemrosesan  informasi,  pembelajaran,  dan  perubahan  sikap  dan perilaku.
a. Pemrosesan informasi
Pemrosesan  informasi  menurut  Engel,et.al  1994  adalah  suatu  proses yang mengacu pada bagaimana stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam
ingatan dan kemudian diambil kembali. b.
Pembelajaran Pembelajaran  merupakan  proses  dimana  pengalaman  menyebabkan
perubahan  dalam  pengetahuan,  sikap,  dan  atau  perilaku.  Pembelajaran merupakan  proses  memahami  bagaiman  konsumen  belajar.  Menurut  Kotler
2005  pembelajaran  meliputi  perubahan  perilaku  seseorang  yang  timbul  dari pengalaman. Sebagian besar perilaku adalah hasil dari belajar.
c. Perubahan sikap dan perilaku
Menurut  Engel,et.al  1994,  perubahan  dalam  sikap  dan  perilaku  adalah sasaran pemasaran  yang lazim. Proses ini mencerminkan pengaruh psikologis
dasar yang menjadi subjek dari beberapa dasawarsa penelitian yang intensif.
3.1.6  Konsep  Perbedaan  Antara  Kepentingan  Harapan  Konsumen  dengan Kenyataan Performa