warna atau tidak. Cream adalah bagian susu yang kaya akan lemak yang berada di permukaan susu bila didiamkan
e. Yoghurt adalah suatu bahan makanan yang berguna bagi tubuh manusia.
Yoghurt mengandung protein, laktosa, dan asam laktat yang tinggi. Menurut ahli Bulgaria, keunggulan yoghurt adalah untuk melawan sakit perut,
mengurangi kegemukan, gangguan metabolisme dan penyakit lain selain penyakit pencernaan.
f. Kefir adalah susu fermentasi yang disebabkan biji-biji kefir, serta dapat
dibuat dari susu sapi.
2.3. Penelitian Terdahulu
Sulhiyah 2007, dalam penelitiannya mengenai “Analisis Perilaku Konsumen Susu Khusus Ibu Hamil di Wilayah Kecamatan Bogor Barat dan Implikasinya
Pada Strategi Bauran Pemasaran”. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengidentifikasikan pola konsumsi, menganalisis faktor yang mempengaruhi
perilaku pembelian susu, dan merumuskan implikasi studi perilaku konsumen terhadap strategi bauran pemasaran produk susu khusus ibu hamil. Alat analisis
yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis pemasaran. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis faktor, variabel-variabel yang
berhubungan dengan keputusan pembelian susu khusus ibu hamil adalah kejelasan izin Depkes, pengetahuan produk, dan media informasi, kejelasan tanggal
kadaluarsa dan kandungan gizi, harga, pendapatan, dan lingkungan medis. strategi pemasaran mencakup produk, promosi, harga, dan tempat.
Midawati 2005, dalam penelitiannya mengenai “Analisis Perilaku Konsumen Dalam Proses Keputusan Pembelian Susu Formula Bayi dan
Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran PT Sanghiang Perkasa Cabang Bogor Studi Kasus di Kota Bogor”. Kesimpulan yang diperoleh bahwa dari hasil
analisis faktor, faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian susu formula bayi adalah faktor ekonomi dan gizi. Positioning susu formula bayi
Morinaga BMT Laktoferin berdasarkan analisis biplot, menunjukkan positioning susu formula Morinaga BMT Laktoferin lebih unggul dalam atribut merek yang
terkenal, kemasan yang menarik, dan label kemasan yang jelas, dibandingkan dengan pesaingnya.
Sunarti 2006 membahas tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Susu Formula Anak Pada Keluarga Berpendapatan Rendah Kasus di
Kelurahan Tegallega dan Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola pembelian susu
formula anak pada keluarga berpendapatan rendah, mengidentifikasi proses keputusan pembelian susu formula, dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian susu formula anak pada keluarga berpendapatan rendah. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis CHAID Chi-square
Automatic Interaction Detection. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian susu formula pada keluarga
berpendapatan rendah adalah harga susu formula, pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, status kepemilikan rumah, dan pertimbangan sebelum melakukan
pembelian. Analisis ini menunjukkan bahwa faktor harga yang paling menentukan jadi atau tidaknya dalam pembelian susu formula.
Miharsa 2006, mengenai “Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pengecer Produk Es Krim Campina di Wilayah Bogor”. Tujuan utama penelitian ini untuk
menganalisis tingkat kepuasan dan loyalitas pengecer terhadap Campina ice cream industry, mengkaji proritas atribut yang dapat meningkatkan kepuasan dan
menumbuhkan loyalitas pengecer. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Chi-Square, Analisis persamaan struktural SEM.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, kepuasan konsumen tidak secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat loyalitas para pengecer es krim Campina. Hasil
analisis t-value untuk kepuasan diperoleh bahwa hanya satu indikator yang secera signifikan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen secara keseluruhan yaitu
variabel Y1 yaitu kepuasan secara umum, untuk tingkat loyalitas dengan menggunakan uji t-value, hasil yang diperoleh tingkat minat untuk tetap berjualan
produk Campina dan rekomendasi memiliki posisi yang penting dalam menentukan loyalitas pengecer produk es krim Campina.
Sitompul 2007, meneliti mengenai “Kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap Fruit Tea Kasus konsumen mahasiswa strata satu, Institut Pertanian
Bogor”. Alat analisis yang digunakan adalah CSI, IPA, Analisis perpindahan merek, analisis sensitivitas harga. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengidentifikasi karakteristik konsumen, merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen Fruit Tea.
Pada tingkat loyalitas merek, responden yang merupakan switcher buyer sebesar 28 persen, habitual buyer 17 persen, satisfied buyer sebesar 83 persen,
liking the brand 75 persen dan responden yang merupakan committed buyer sebesar 42 persen. Hasil analisis brand switching matrix yaitu kemungkinan
perpindahan merek sangat besar dan jumlah responden yang tidak loyal sebesar 70 persen.
Kartikawati 2008, membahas mengenai “Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Minuman Teh Siap Minum Ready To Drink
Merek Teh Botol Sosro di Jakarta Timur”. Bertujuan untuk Mengidentifikasi karakteristik konsumen Teh Botol Sosro, menganalisis tingkat kepuasan
konsumen terhadap atribut dan loyalitas konsumen terhadap produk Teh Botol Sosro, merumuskan rekomendasi strategi pemasaran untuk meningkatkan
kepuasan dan loyalitas konsumen Teh Botol Sosro. Alat analisis yang digunakan adalah CSI, IPA, Brand switching matrix sebagai.
Hasil dari indeks kepuasan konsumen, Teh Botol Sosro memuaskan 72,2 persen harapan konsumennya. Responden Teh Botol Sosro memiliki loyalitas
yang lemah. Berdasarkan hasil analisis brand switching matrix menunjukkan tingkat perpindahan merek dari Teh Botol Sosro sangat besar dan sebagian besar
responden tidak loyal terhadap Teh Botol Sosro. Rahman 2008, melakukan penelitian tentang “Analisis Kepuasan Konsumen
Produk Susu Ultra Milk”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut Ultra Milk, dan strategi untuk
meningkatkan kepuasan konsumen Ultra Milk. Berdasarkan hasil yang diperoleh atribut yang harus diprioritaskan perbaikan kinerjanya adalah atribut untuk
kandungan bahan pengawet dan kemudahan memperoleh produk. Strategi produk yang dapat dilakukan adalah mendukung fasilitas penjualan produk, strategi harga
dengan menentukan harga sesuai dengan keinginan konsumen, strategi promosi dengan menjadi sponsor kegiatan tertentu, dan strategi tempat atau distrbusi
dengan memperbaiki saluran distribusi dan menjalin hubungan yang baik dengan para pedagang pengecer.
Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu, yaitu : penelitian ini mengkaji kepuasan dan loyalitas konsumen dari produk susu
formula Procal Gold yang mana penelitian semacam ini belum pernah dilakukan sebelumnya untuk produk Procal Gold, penelitian ini menggunakan metode yang
umumnya digunakan dalam meneliti kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu analisis deskriptif untuk meneliti karakteristik konsumen, analisis Importance-
Performance Analysis IPA digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen melalui jawaban responden mengenai tingkat kinerja atribut yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan, analisis Gap digunakan untuk menghitung kepuasan konsumen dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang berguna
untuk pengembangan program pemasaran yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, dan analisis Brand Switching Matrix digunakan untuk menghitung
tingkat kemungkinan perpindahan merek dari merek yang diteliti. Hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada Lampiran 1.
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN