Aspek Manajemen dan Organisasi Aspek Legalitas

13 5. Meninjau resiko dan pengaruh strategi atas pilihan rencana. 6. Memutuskan rencana pelaksanaan 3 Penentuan Lokasi Lokasi berdirinya suatu proyek merupakan suatu hal penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Perusahaan yang didirikan tanpa pertimbangan lokasi yang ekonomis dapat mengalami kesulitan dalam menjamin kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi yang kurang tepat merupakan salah satu penyebab mengapa perusahaan beroperasi secara tidak efisien dan efektif, sehingga biaya produksi menjadi tinggi. Oleh karena itu, dalam penentuan lokasi industri diperlukan suatu pengkajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas dari industri tersebut. Menurut Sutojo 2002, lokasi suatu industri sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, letak sumber bahan baku, daerah pemasaran, serta faktor lingkungan. Menurut Behrens 1991, faktor-faktor yang mempengaruhi analisis lokasi suatu industri dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor utama dan faktor sekunder. Faktor utama akan mempengaruhi secara langsung terhadap kegiatan produksi dan distribusi dari industri yang akan didirikan. Faktor tersebut meliputi letak pasar, sumber bahan baku, tingkat biaya dan ketersediaan fasilitas pengangkutan, biaya dan ketersediaan tenaga kerja serta adanya pembangkit listrik. Sedangkan faktor sekunder merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan selain faktor utama dalam analisis lokasi. Faktor tersebut antara lain rencana masa depan, biaya tanah dan bangunan, kemungkinan perluasan, ketersediaan air, sikap masyarakat didaerah lokasi, dan kondisi iklim. 4 Perencanaan Tata Letak Mesin dan Ruangan Perencanaan tata letak fasilitas merupakan proses perancangan design dan pengaturan fasilitas fisik mesin, peralatan, lahan, bangunanruang untuk mengoptimalkan keterkaitan antara pekerja, aliran bahan, aliran informasi dan metode yang dibutuhkan dalam rangkan mencapai tujuan perusahaan secara efisien, ekonomis dan aman Apple, 1990.

2.3.3 Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek manajemen dan organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua yakni manajemen proyek, yaitu pengelolaan kegiatan yang terkait dengan mewujudkan gagasan sampai menjadi hasil proyek berbentuk fisik, manajemen operasi atau produksi fasilitas hasil proyek. Cakupan manajemen organisasi meliputi pengelolaan kegiatan yang langsung berhubungan dengan memproduksi barang atau memberikan pelayanan. Mulai dari usaha mendapatkan sumber daya, mengkonversi masukan menjadi produk atau pelayanan yang diinginkan. Masukan tersebut dapat terdiri dari bahan mentah, tenaga kerja, material, energy, dan waktu Soeharto, 2000. Ariyoto 1990 menyatakan bahwa manajemen merupakan cara mencapai tujuan dari sumber- sumber yang ada. Sumber-sumber ini adalah uang modal, mesin dan peralatan, personil tenaga kerja dan material. Umar 2003 menambahkan bahwa aspek manajemen adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan perusahaan tujuan dari kajian aspek manajemen adalah mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Manajemen meliputi bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi dan spesifikasi jabatan, jumlah tenaga kerja yang digunakan, anggota direksi, dan tenaga- tenaga lainnya Husnan dan Suwarsono, 2000. Analisis dari aspek ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai struktur organisasi perusahaan. dari gambaran tersebut akan 14 diketahui tenaga manajemen apa dan berapa yang diperlukan untuk mengelola proyek secara berhasil Sutojo, 2002.

2.3.4 Aspek Legalitas

Aspek legalitas penting karena menyangkut hukum yang mengatur tingkah laku badan usaha untuk menampung aspirasi dalam mencapai tujuan usaha diperlukan suatu wadah untuk melegalkan kegiatan. Dalam evaluasi yuridis, salah satu pokok pengamatan yang merupakan kekuatan yang menunjang gagasan usaha adalah tentang izin-izin yang harus dimiliki karena dapat dikatakan bahwa izin usaha merupakan syarat legalisasi usaha Ariyoto, 1990. Aspek legalitas atau yuridis berguna untuk kelangsungan hidup proyek dalam rangka meyakinkan kreditur dan investor bahwa proyek yang akan diuat sesuai dengan peraturan yang berlaku Umar, 2005. Menurut Husnan dan Suwarsono 2000, dalam pengkajian aspek yuridis atau hukum, hal yang perlu diperhatikan meliputi bentuk badan usaha yang akan digunakan dan berbagai akte, sertifikat, serta izin yang diperlukan. Mengacu pada undang-undang wajib daftar perusahaan, perusahaan didefinisikan sebagai setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap, terus-menerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang KUHD pengertian perusahaan tdak diberikan penjelasan resmi, tetapi istilah perusahaan mendung istilah ekonomi yang banyak dipakai dalam KUHD. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dalam Pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa “Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang- Undang ini serta Peraturan pelaksanaannya” Perusahana Terbatas merupakan Perusahaan yang oleh Undang-Undang dinyatakan sebagai Perusahaan yang berbadan Hukum. Dengan status yang demikian maka PT menjadi subyek hukum yang menjadi pendukung hak dan kewajiban, sebagai Badan Hukum, PT memiliki kedudukan mandiri persona standi in judicio yang tidak tergantung kepada pemegang sahamnya. Dalam PT hanya orang yang dapat mewakili PT atau Perseroan yangd dapat menjalankan Perusahaan. Hal ini berarti PT dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum yang seperti seorang manusia dan dapat pula mempunyai kekayaan atau hutang Kholil.staff.uns.ac.id.

2.3.5 Aspek Lingkungan