Penentuan Tata Letak Pabrik

54 bersih juga harus diperhatikan untuk MCK karyawan. Keselurah kriteria kebutuhan pendirian tersebut terpenuhi secara baik pada alternatif pertama yakni di Sindang Barang, Kec. Bogor Barat. Sehingga ke depannya, lokasi ini masih cocok untuk dijadikan kantor pusat produksi mesin Suritech TM . Pemilihan tempat tersebut tidak mengesampingkan faktor biaya transportasi, biaya pembelian lahan, dan biaya pembangunan lahan yang lebih murah.

5.2.4 Penentuan Tata Letak Pabrik

Penentuan tata letak pabrik berhubungan erat dengan efisiensi produksi. Tata letak yang baik akan membuat proses produksi berjalan lebih efektif dan efisien. Selain mendukung kelancaran proses produksi, perancangan tata letak juga dapat meminimumkan elemen-elemen biaya seperti biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan, mesin, maupun fasilitas produksi lainnya, biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perawatan mesin dan biaya penyimpanan produk setengah jadi. Tipe tata letak pabrik dapat dibagi menjadi dua yaitu tipe tata letak berdasarkan produk product layout dan tipe berdasarkan proses process layout. Industri mesin suritech TM hanya memproduksi satu jenis produk. Tipe tata letak pabrik yang digunakan adalah tipe produk product layout yang merupakan tata letak dimana pusat-pusat kerja dan mesinperalatan disusun satu line sesuai dengan urutan operasiproses untuk menghasilkan satu jenis produk. Hal ini dapat mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan di dalam aktivitas produksi, sehingga pada akhirya dapat menghemat waktu dan biaya. Tata letak PT.STM yang ada saat ini adalah seperti yang terlihat pada Gambar 24. Gambar 24. Susunan Tata Letak PT. Samudera Teknik Desain tata letak yang ada saat ini masih sesuai dengan kapasitas perusahaan yang masih kecil. Luas area perusahaan secara keseluruhan adalah 335 m 2 dengan total luas bangunan 89,6 m 2 yang terdiri dari bangunan utama 4 x 3,5 m, tempat Workshop 9 x 6 m, rumah jaga 6 x 3 m, dan dua buah kamar mandi yang masing-masing memiliki luas 1,5 x 1,2 m. Bangunan utama merupakan tempat untuk melakukan koordinasi bagi semua aggota tim dan merencanakan langkah-langkah kegiatan selanjutnya. Workshop merupakan tempat kerja yang dilengkapi dengan gudang penyimpanan. Sementara itu rumah jaga diperuntukan bagi karyawan yang sekaligus bertanggung jawab terhadap keamanan barang-barang yang ada. Dengan menggunakan desain tata letak yang sederhana tersebut cukup memudahkan pekerja melakukan aktivitas produksi. 1 2 3 4 5 6 Keterangan: 1. 1. Kantor 2. 2. Kamar Mandi I 3. 3. Tempat Workshop 4. 4. Kamar Mandi II 5. 5. Rumah Jaga 6. 6. Area Parkir 55 Pengaturan tata letak perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mengembangkan pabrik dikemudian hari. Pola aliran bahan yang dilakukan harus sesuai dengan pola aliran proses produksi seperti pemotongan material, pengelasan, perakitan, pengujian, dan pengemasan. Pola aliran ini dapat direkomendasikan dengan melakukan analisis dan merancang aliran antar aktivitas menggunakan Bagan Keterkaitan Antar Kegiatan atau AR-Chart. Keterkaitan antar aktivitas hasil dari proses perancangan kegiatan tersebut digambarkan dalam bentuk bagan dan diagram keterkaitan antar kegiatan yang secara sistematis menunjukan bagaimana kedudukan letak dan lokasi suatu kegiatan terkait dengan kegiatan di ruangan lainnya. Dalam merancang hubungan antar kegiatan ini harus mempertimbangkan faktor penting seperti persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk suatu kegiatan atau ruang tertentu, karakteristik bangunan fasilitas eksternal, dan kemungkinan perluasan. Penentuan isi bagan keterkaitan oleh Ir.Beni Pramono Direktur PT. STM seperti terlihat pada Gambar 25. 1. Stasiun Penerimaanpengeluaran 2. Gudang Bahan Baku 3. Gudang Produk 4. Ruang Pemotongan Bahan 5. Ruang Pengelasan 6. Ruang Perakitan 7. Ruang QC Quality Control 8. Ruang Pengemasan 9. Sumber Air 10.Kantor 11.Pembuangan Limbah 12.Mushola 13.Toilet 14.Area Parkir Keterangan bagan: 1. A absolutely necessary menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berdekatan dan bersebelahan. 2. E especially important menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus bersebelahan. 3. I important menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan cukup berdekatan 4. O ordinary menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan tidak harus saling berdekatan 5. U unimportant menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan bebas dan tidak saling mengikat. 6. X undesirable menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berjauhan atau tidak boleh saling berdekatan. Gambar 25. Bagan Keterkaitan Antar Aktivitas PT. Samudera Teknik Mandiri Bagan keterkaitan antar aktivitas tersebut kemudian digunakan untuk merencanakan dan menganalisis keterkaitan antar aktivitas. Informasi yang dihasilkan kemudian diwujudkan dalam bentuk diagram yang disebut diagram keterkaitan antar aktivitas. Diagram keterkaitan antar aktivitas menggunakan template-template yang menggambarkan kegiatan yang ada Apple, 1990. Setiap tamplete mencantumkan informasi mengenai derajat keterkaitan kegiatan yang satu dengan lainnya A A A A U U U U U U O X X U U A I U U O U U O X U E U O O O A U U X U U I A I U U U X I U U U O O X X X U U U A I U X O U U U A E I I U U U X O X U U I U O I I U X I A I X X X A U I 56 yang diperoleh dari bagan keterkaitan antar aktivitas. Diagram keterkaitan antar aktivitas industri mesin Suritech TM dapat dilihat pada Gambar 26. Gambar 26. Diagram Keterkaitan Antar Aktivitas Industri Mesin Suritech TM Langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan luas ruangan. Luas ruang dihitung berdasarkan kapasitas dan perkiraan kebutuhan luas ruangan yang dibutuhkan oleh tiap-tiap mesin dan peralatan produksi, kebutuhan luas ruangan operator, kelonggaran, kebutuhan luas gudang, kantor, dan ruang-ruangan lainnya. Menurut Beni Direktur PT. STM kebutuhan luas ruang industri mesin Suritech TM dengan kapasitas produksi 8 unit mesin per bulan adalah seperti yang terlihat pada Tabel 14. Setelah penentuan luas ruang dilakukan maka langkah selanjutnya adalah penyususunan tata letak seperti yang terlihat pada Gambar 27. Penyusunan ini juga berpatokan pada diagram keterkaitan antar aktivitas. 7. Ruang Quality Control X A-6,8 E-9 O-3,5 I-11,12 8. Ruang Pengemasan X A-3,7 E O-2,5,10 I-6,14 3. Gudang Produk X A-1,8 E O I 6. Ruang Perakitan X A-5,7 E O-3,11 I-8,4 5. Ruang Pengelasan X A-4,6 E O-3,8 I 1. Stasiun Penerimaan Pengeluaran X A-2,3,14 E O-10 I 2. Gudang Bahan Baku X A-1,4 E-14 O-8,11 I-5 4. Ruang Pemotongan Bahan X A-2,5 E O I-6,11 11. Ruang Pemotongan Bahan X A E O-2,6,9 I-4,7 9. Sumber Air X A E-7 O-11 I-12,13 10. Kantor X A-13 E O-1,8 I-7,12,14 13. Toilet X A-10,12 E O I-9 12. Mushola X A-13 E O I-9,10 14. Area Parkir X A-1 E-2 O I-3,8,10,13 57 Table 14. Kebutuhan Luas Ruang Industri Mesin Suritech TM Nama Ruangan Panjang m Lebar m Luas m 2 150 Kelonggaran Jmlah Mesin Luas Total m 2 Gudang Bahan Baku 6 3 18 27 - 27 Area Peralatan Teknis 4 3 12 18 - 18 Area Pemotongan Bahan 4 4 16 24 4 24 Area Pengelasan 3 3 9 13,5 3 13,5 Area Perakitan 4 3 12 18 2 18 Area Quality Control 3 3 9 13,5 - 13,5 Ruang Pengemasan 4 3 12 18 - 18 Gudang Produk 4 3 12 18 - 18 Stasiun Penerimaanpengeluaran 3 3 9 13,5 13,5 Kantor 4 4 12 12 Area Parkir 9 3 27 27 Mushola 3 2,5 7,5 7,5 Toilet 2 1,8 3,6 3,6 Total 213,6 Gambar 27. Tata Letak Industri Mesin Suritech TM

5.3 Aspek Manajemen dan Organisasi