11
2. Bentuk kompak untuk digunakan di darat maupun di atas kapal ikan
3. Kinerja mesin dengan efektivitas pemisahan yang tinggi
4. Harga lebih murah dibandingkan produk yang ada mesin impor
5. Mudah dan aman dalam pengoperasian serta perawatan.
2.3 Studi Kelayakan Industri
Studi kelayakan proyek merupakan suatu analisis perencanaan yang sistematis dan mendalam atas setiap faktor yang memiliki pengaruh terhadap kemungkinan proyek mencapai sukses. Semua
data, fakta, dan berbagai pendapat yang dikemukakan dalam studi kelayakan tersebut akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan apakah proyek yang bersangkutan akan direalisasikan, dibatalkan
atau direvisi. Proyek terdiri dari tahapan pra-konstruksi dan secara teoritis merupakan penentuan perlu tidaknya proyek dilanjutkan Soeharto, 2002. Sedangkan menurut Husnan dan Suwarsono 2000,
studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek investasi dilakukan terhadap aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, dan ekonomi nasional.
Studi kelayakan proyek perlu dilakukan untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan pemilihan investasi di dalam suatu proyek yang tepat, dari berbagai alternatif yang bisa
dilaksanakan. Menurut Gray 1993, studi kelayakan proyek juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek.
Terdapat beberapa aspek penting yang perlu dikaji dalam suatu studi kalayakan proyek, antara lain: aspek pasar, aspek teknis, aspek institusional
– manajemen – organisasi -, aspek finansial, dan aspek sosial ekonomi.
2.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Menurut Husnan dan Suwarsono 2000, aspek pasar menempati prioritas pertama dan utama dalam suatu studi kelayakan proyek. Banyak dijumpai kegagalan proyek karena tidak tersedianya
pangsa pasar yang cukup potensial. Sistematika proses pengkajian pasar berturut-turut adalah penilaian assessment situasi,
penyusunan strategi, pengumpulan data dan informasi serta analisis dan peramalan. Lingkup menyusun startegi termasuk mendefinisikan masalah problem definition yang dikaji. Dalam hal ini
agar suatu pengkajian aspek pasar dapat efektif harus dilakukan pada jadwal yang tepat, memilih metode yang dapat memberikan hasil akurat, dan memiliki relevansi erat dengan subjek yang dikaji
Soeharto, 2002. Soeharto 2002 menambahkan bahwa studi kelayakan suatu usulan proyek dengan tujuan
menghasilkan produk tertentu umumnya membatasi penekanan pada analisa masalah-masalah berikut: 1.
Prakiraan penawaran dan permintaan, yang meliputi perincian permintaan, permintaan saat ini dan masa depan, penawaran, konsumen, dan kebijakan, peraturan dan perencanaan pemerintah.
2. Pangsa pasar dan persaingan, yang meliputi pangsa pasar, persaingan dan harga.
3. Strategi pemasaran, yang meliputi segmentasi, targetting, positioning, dan bauran pemasaran.
Sutojo 2002, menyatakan bahwa dalam mengkaji aspek-aspek pasar dan pemasaran hal yang perlu diperhatikan adalah kedudukan produk dalam pasar saat ini, komposisi dan perkembangan
permintaan produk di masa yang akan datang, kemungkinan adanya persaingan dan peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan produk dan pemasaran.
2.3.2 Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi merupakan aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan industri secara teknis dan operasi setelah industri selesai dibangun Husnan dan Suwarsono, 2000.
Tujuan aspek ini adalah apakah secara teknis dan pilihan teknologi serta rencana pelaksanaan proyek
12
telah layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin Umar, 2003.
Teknologi yang dipilih berdasarkan patokan umum yang dapat dipakai, yaitu dengan mengetahui seberapa jauh penggunaan mesin yang diinginkan, manfaat ekonomi yang diharapkan,
kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam mengoperasikan teknologi, kemampuan antisipasi terhadap teknologi
lanjut Umar, 2003. Soeharto 2002, mengungkapkan bahwa pemilihan teknologi juga dilakukan untuk
menentukan teknologi proses produksi yang digunakan, berarti memilih proses dalam menghasilkan produk, menentukan denah, fasilitas penunjang dan desain engineering yang diperlukan. Pada
dasarnya dikenal dua macam teknologi proses produksi, yaitu: 1
Proses kontinyu, di mana proses ini umumnya dimaksudkan untuk menghasilkan volume output yang besar dan sifat operasinya berulang-ulang repetitif.
2 Proses intermitten atau batch, yaitu proses yang menangani bermacam-macam proses yang
berbeda. Menurut Umar 2003, hal-hal pokok yang harus dianalisis dalam aspek teknis dan teknologi
meliputi rencana kapasitas produksi yang diharapkan dan pemilihan teknologi yang paling sesuai dengan kemampuan perusahaan, menentukan desain produk yang akan dipilih, penentuan lokasi
pabrik, tata letak pabrik yang optimal, berapa luasskala produksi yang direncanakan serta bagaimana ketersediaan bahan baku yang aman selalu dapat dipergunakan jika dibutuhkan dalam proses.
1 Bahan baku, bahan pembantu, dan bahan pendukung
Bahan baku, bahan pembantu, dan bahan tambahan dibutuhkan agar operasi produksi dalam proyek dapat berjalan lancar. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi standar syarat teknis produksi
yang ditentukan, misalnya standar mutu, serta ketersediaannya dalam jumlah yang mencukupi setiap saat apabila dibutuhkan. Biaya pemenuhan bahan baku tersebut tidak boleh melampaui batas
maksimal yang dapat ditolerir agar tidak mempengaruhi kemampuan proyek memasarkan produk yang dihasilkan serta memperoleh keuntungan yang wajar Sutojo, 2002.
Sutojo 2002, menambahkan tersediaan bahan baku dan bahan pembantu secara kontinyu dengan tingkat harga yang wajar, merupakan salah satu syarat agar proyek dapat beroperasi secara
sehat di bidang teknis dan komersial. Bahan baku dan bahan pembantu yang dibutuhkan dalam proyek dapat berupa bahan yang belum diproses atau bahan setengah jadi. Pengadaannya dapat dilakukan dari
dalam negeri atau dengan mengimpor. Jika bahan baku dan bahan pembantu dapat diperoleh dari dalam negeri hendaknya diperkirakan dari daerah mana saja bahan tersebut diperoleh, apakah bahan
tersebut terpusat pada suatu daerah tertentu atau tersebar di berbagai tempat. Perlu diperhatikan bahwa untuk beberapa jenis industri yang direncakan beroperasi dalam skala besar, ada kemungkinan
ketersediaan bahan baku tidak dapat terpenuhi seluruh kebutuhan dalam industri tersebut.
2 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit beroperasi dalam waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran per satuan waktu. Proses
dalam persencanaan kapasitas adalah sebagai berikut: 1.
Memperkirakan permintaan di masa depan, termasuk dampak dari perkembangan teknologi, persaingan dan lainnya.
2. Menjabarkan perkiraan itu dalam kebutuhan kapasitas fisik.
3. Menyusun pilihan rencana kapasitas.
4. Menganalisis pengaruh ekonomi pada pilihan rencana.
13
5. Meninjau resiko dan pengaruh strategi atas pilihan rencana.
6. Memutuskan rencana pelaksanaan
3 Penentuan Lokasi
Lokasi berdirinya suatu proyek merupakan suatu hal penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup
perusahaan tersebut. Perusahaan yang didirikan tanpa pertimbangan lokasi yang ekonomis dapat mengalami kesulitan dalam menjamin kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi yang kurang tepat
merupakan salah satu penyebab mengapa perusahaan beroperasi secara tidak efisien dan efektif, sehingga biaya produksi menjadi tinggi. Oleh karena itu, dalam penentuan lokasi industri diperlukan
suatu pengkajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas dari industri tersebut. Menurut Sutojo 2002, lokasi suatu industri sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, letak sumber bahan
baku, daerah pemasaran, serta faktor lingkungan. Menurut Behrens 1991, faktor-faktor yang mempengaruhi analisis lokasi suatu industri dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor utama dan faktor sekunder. Faktor utama akan mempengaruhi secara langsung terhadap kegiatan produksi dan distribusi dari industri yang akan didirikan. Faktor
tersebut meliputi letak pasar, sumber bahan baku, tingkat biaya dan ketersediaan fasilitas pengangkutan, biaya dan ketersediaan tenaga kerja serta adanya pembangkit listrik. Sedangkan faktor
sekunder merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan selain faktor utama dalam analisis lokasi. Faktor tersebut antara lain rencana masa depan, biaya tanah dan bangunan, kemungkinan
perluasan, ketersediaan air, sikap masyarakat didaerah lokasi, dan kondisi iklim.
4 Perencanaan Tata Letak Mesin dan Ruangan
Perencanaan tata letak fasilitas merupakan proses perancangan design dan pengaturan fasilitas fisik mesin, peralatan, lahan, bangunanruang untuk mengoptimalkan keterkaitan antara pekerja,
aliran bahan, aliran informasi dan metode yang dibutuhkan dalam rangkan mencapai tujuan perusahaan secara efisien, ekonomis dan aman Apple, 1990.
2.3.3 Aspek Manajemen dan Organisasi