Jenis Perahu atau Kapal Jenis Alat Penangkapan Ikan

kapal besar dengan kapasitas kekuatan mesin lebih dari 10 GT Gross Tone, daerah penangkapan ikan dapat mencapai perairan sekitar Sumatra, sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa Pantura, perairan Kalimantan dan Sulawesi, Bangka – Belitung, dan Lampung.

5.1.4.2 Jenis Perahu atau Kapal

PPI Muara Angke melayani rata-rata 15 kapal besar dengan daya muat 25 ton ikan per hari. Rata-rata jumlah kapal motor yang berlabuh di PPI Muara Angke pada tahun 2003 sebanyak 376 unit, dengan jumlah maksimal pada bulan Mei, yaitu sebanyak 444 unit, dan jumlah minimum sebanyak 230 unit pada bulan Desember. Rata-rata perahu motor tempel yang berlabuh di PPI Muara Angke sebanyak 71 unit, dengan jumlah maksimal pada bulan Januari, yaitu sebanyak 93 unit, dan jumlah minimum sebanyak 37 unit pada bulan Desember. Hal ini disebabkan pada bulan Desember adalah awal dari musim barat yang membawa angin kencang, sehingga banyak nelayan yang tidak dapat melaut. Berbagai jenis kapal motor dan perahu motor tempel yang berlabuh di PPI Muara Angke dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Frekuensi masuknya Kapal Motor dan Perahu Motor Tempel di PPI Muara Angke, tahun 2003. Sumber : Laporan Tahunan UPT PKPI Unit Pelaksana Teknis Pengelola Kawasan Pendaratan Ikan Muara Angke, tahun 2003 Bulan Kapal Motor unit Perahu Motor Tempel unit Januari 303 93 Februari 246 65 Maret 435 88 April 431 76 Mei 444 84 Juni 408 67 Juli 421 57 Agustus 408 51 September 376 65 Oktober 381 84 November 427 82 Desember 230 37 Total 4.510 849 Rata-rata 376 71 Maksimum 444 93 Minimum 230 37 Setiap tahun jumlah kapal yang berlabuh di PPI Muara Angke berfluktuasi sesuai dengan musim. Perbedaan antara kapal motor dengan perahu motor tempel terletak pada mesin motor kapal. Biasanya mesin motor pada kapal motor sudah didesain untuk kapal-kapal dengan daya tampung relatif besar berkekuatan GT Gross Tone seperti kapal-kapal dengan alat tangkap long line dan purse seine. Pada perahu motor tempel, mesin motor dapat dipindah-pindah karena berukuran relatif kecil dan perahu yang menggunakan jenis mesin motor tempel biasanya berbentuk relatif kecil seperti kapal-kapal yang digunakan untuk menangkap rajungan dan ikan-ikan pelagis seperti ikan kerapu.

5.1.4.3 Jenis Alat Penangkapan Ikan

Muara Angke sebagai kawasan pusat pendaratan ikan di wilayah Jakarta Utara, memiliki beragam jenis alat penangkapan yang sesuai dengan kapal-kapal yang berlabuh di Muara Angke. Secara lebih lengkap data mengenai jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Muara Angke dapat dilihat pada Tabel 11. Berdasarkan data pada Tabel 11 dapat dilihat penggunaan jaring rampus paling banyak digemari oleh para nelayan, yaitu 367 unit, sedangkan lainnya long line 269 unit, pukat ikan 240 unit, dan gill net 117 unit juga banyak digemari oleh para nelayan yang memiliki kapal dan modal yang cukup besar, mengingat hasil tangkapan ikan yang didapat juga besar. Alat tangkap long line yang biasa digunakan untuk menangkap ikan tuna disebut rawai tuna. Rawai tuna atau tuna long line adalah alat penangkap tuna yang paling efektif. Rawai tuna merupakan rangkaian sejumlah pancing yang dioperasikan sekaligus. Satu tuna longliner biasanya mengoperasikan 1.000-2.000 mata pancing untuk sekali turun. Gill net jaring insang adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang dan dilengkapi dengan pemberat pada tali ris bawah dan pelampung pada tali ris atasnya. Ada berbagai jenis Gill net yang digunakan, yaitu jaring insang hanyut drift gill net, jaring insang lingkar encircling gill net, jaring insang klitik shrimp gill net, jaring insang tetap set gill net, dan jaring insang trammel trammel net. Selain itu, banyak nelayan yang melakukan budidaya kerang hijau. Rakit kerang hijau adalah salah satu tempat budidaya kerang hijau yang dilakukan nelayan dengan teknik bagan tancap melalui metode rakit dan sering disebut sebagai Bagan Rakit Tancap. Selain praktis, metode ini cukup ekonomis karena tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk mengerjakannya. Tabel 11. Jenis Alat Penangkapan Ikan di Muara Angke, tahun 2003. No Jenis Alat Jumlah unit Persentase 1 Payang 4 0,27 2 Purse seine 18 1,22 3 Gill net 117 7,96 4 Gill net cucut 31 2,11 5 Muroami 8 0,54 6 Bubu 31 2,11 7 Jaring udang 27 1,84 8 Jaring tangsi 33 2,24 9 Jaring ikan hias 8 0,54 10 Jaring gembong 21 1,43 11 Jaring tembang 18 1,22 12 Jaring rampus 367 24,96 13 Jaring rajungan 64 4,35 14 Jaring teri 2 0,14 15 Pukat ikan 240 16,33 16 Sero 81 5,51 17 Bagan tancap 32 2,18 18 Pancing dasar 25 1,71 19 Pancing rawe 36 2,45 20 Bagan apung 32 2,18 21 Dogol 6 0,41 22 Long line 269 18,30 Total 1.470 100,00 Sumber: Laporan Tahunan Kantor Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Jakarta Utara, tahun 2003

5.1.4.4 Pemasaran Hasil Perikanan