Perbandingan Produktivitas Kerja Sebelum dan Sesudah Alih Profesi

5.5.3.3 Perbandingan Produktivitas Kerja Sebelum dan Sesudah Alih Profesi

Untuk melihat perbandingan produktivitas kerja responden sebelum dan sesudah alih profesi secara jelas, dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29 menunjukkan bahwa pekerjaan sesudah alih profesi memiliki nilai produktivitas kerja yang relatif lebih tinggi dibanding pekerjaan sebelum alih profesi. Nilai produktivitas kerja ini dilihat dari besarnya pendapatan responden dibagi jumlah jam kerja selama sebulan. Dari 17 orang responden, hanya 1 orang yang mengalami penurunan produktivitas kerja setelah beralih profesi dari Rp5.555,56 per jam menjadi Rp5.000,00 per jam. Responden tersebut merasa lebih nyaman dan lebih pasti dalam menghasilkan pendapatan di darat, walaupun produktivitas kerjanya menurun. Perasaan nyaman ini timbul karena keluarga responden maupun responden itu sendiri tidak perlu cemas akan kejadian-kejadian alam atau kondisi cuaca yang tidak diinginkan selama di laut. Berikut ini adalah penuturan salah seorang responden: “bapak mah lebih seneng kerja di darat de dibanding di laut. Di laut mah keadaannya ngga menentu, kadang di tengah laut teh hujan, udara dingin, kalo badan kita lagi kurang sehat mah gampang sakit. Uda gitu keluarga kita juga jadi kuatir, cemas gitu karena mikirin kalo pas di laut kitanya kenapa-kenapa.… Lain halnya dengan di darat, setiap hari bisa ketemu istri dan anak-anak”. Peningkatan produktivitas kerja setelah beralih ke profesi yang baru dialami oleh ke 16 orang responden lainnya. Sebagai contoh responden yang pekerjaan sebelumnya melele dengan produktivitas kerja selama sebulan sebesar Rp7.407,41 per jam. Setelah beralih profesi sebagai orang yang menyewakan rumahnya, beliau dapat meningkatkan produktivitas kerjanya dalam sebulan hingga Rp133.333,33 per jam. Hal ini tercermin dengan efisiensi penggunaan waktu kerja dari 270 jam sebulan menjadi 15 jam sebulan. Berdasarkan Tabel 29, jika nilai total rata-rata produktivitas kerja sebelum migrasi kerja yaitu Rp36.326,77, maka produktivitas rata-rata setelah alih profesi meningkat hingga 9,5 kali dibanding produktivitas rata-rata sebelum alih profesi yaitu Rp345.885,94. Berbagai peningkatan ini terlihat jelas, karena 94,12 responden mengalami peningkatan produktivitas kerja, yaitu minimum antara Rp1.666,67 menjadi Rp2.222,22, dan maksimum antara Rp7.407,41 menjadi Rp133.333,33. Tabel 29. Perbandingan Produktivitas Kerja Sebelum dan Sesudah Alih Profesi, tahun 2005. No Sebelum Alih Profesi Sesudah Alih Profesi Perubahan Jenis Pekerjaan Produkti- vitas Kerja per bulan RpJam Jenis Pekerjaan Produkti- vitas Kerja per bulan RpJam Naik org Turun org 1 Juragan Kapal Pancing 2.666,67 Pedagang Ikan 11.111,11 √ 2 Juragan Jaring Udang 5.555,56 Pedagang Ikan 5.000,00 √ 3 Melele ikan teri 7.407,41 Penyewaan rumah 133.333,33 √ 4 Nahkoda Kapal Bagang 1.176,47 Pedagang Ikan 27.777,78 √ 5 Nahkoda Pukat Harimau 3.333,33 Penjual Es Campur 8.333,33 √ 6 Nahkoda Kapal Tongkol 1.000,00 Pedagang Ikan 10.000,00 √ 7 Nahkoda Kapal Tongkol 1.333,33 Penjual Nasi Uduk 5.555,56 √ 8 Nahkoda Jaring Udang 769,23 Tukang Angkut Air 2.857,14 √ 9 ABK Jaring Udang 1.250,00 Pedagang Ikan 21.052,63 √ 10 ABK Kapal Tongkol 2.000,00 Tukang Becak 3.333,33 √ 11 ABK Perahu Rajungan 1.851,85 Tukang Becak 4.000,00 √ 12 ABK Perahu Rajungan 2.777,78 Supplier Rajungan 20.833,33 √ 13 ABK Kapal Tenggiri 1.666,67 Industri Pengolah Otak-otak 23.809,52 √ 14 ABK Jaring Pelak 1.538,46 Langgan 33.333,33 √ 15 ABK Jaring Fillet 1.000,00 Pedagang Ikan 22.222,22 √ 16 Nelayan Tradisional 1.666,67 Pedagang Fiber 11.111,11 √ 17 Nelayan Tradisional 1.666,67 Pemulung Botol Aqua 2.222,22 √ Total 36.326,77 Total 345.885,94 16 94,12 1 5,88 Rata-rata 2.136,87 Rata-rata 20.346,23 Sumber: Data Primer Diolah, tahun 2005 Hal ini menunjukkan bahwa secara umum produktivitas kerja rata-rata setelah alih profesi adalah produktivitas rata-rata maksimal yang diinginkan oleh para responden. Peningkatan produktivitas kerja para responden lebih banyak disebabkan karena penggunaan waktu kerja yang relatif lebih sedikit setelah melakukan alih profesi dibanding penggunaan waktu kerja sebelum alih profesi.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1 Berbagai jenis pekerjaan yang dimasuki para responden meliputi: pedagang ikan baik segar maupun olahan, pedagang hasil bumi, penjual es campur, menjadi pengurus nelayan langgan, bahkan ada juga yang membangun beberapa rumah untuk dijadikan rumah kontrakan. 2 Faktor-faktor pendorong migrasi kerja yang dominan adalah jumlah jam kerja dan tingkat pendapatan yang dihitung berdasarkan produktivitas, serta jumlah tanggungan keluarga yang lebih dipengaruhi pada besarnya tingkat pendapatan responden. Faktor-faktor penarik migrasi kerja yang dominan adalah tingkat pendapatan dan tingkat kenyamanan kerja yang didapatkan responden setelah beralih profesi. 3 Karakteristik pekerjaan responden setelah migrasi kerja dapat dilihat dari jumlah jam kerja, lokasi usaha, berbagai produk yang dijual, serta para konsumennya.

6.2 Saran

Saran yang dianjurkan dalam penelitian ini, yaitu: 1 Perlu diberikan pendidikan dan pelatihan di bidang non nelayan oleh pemerintah kepada masyarakat nelayan di Muara Angke, sehingga jika ada nelayan yang ingin beralih profesi menjadi non nelayan, sudah memiliki bekal keterampilan untuk bekerja atau menekuni usaha-usaha yang ada. 2 Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai dampak migrasi kerja nelayan ke non nelayan terhadap sumberdaya perikanan dan kelautan di Muara Angke.