Produktivitas per jam sebagai nelayan tradisional adalah Rp1.666,67 dengan penghasilan per bulan Rp400.000,00 dan durasi kerja per bulan 240 jam.
Produktivitas sebagai pemulung botol aqua adalah Rp2.222,22 dengan penghasilan per bulan Rp200.000,00 dan durasi kerja per bulan 90 jam. Jika
profesi sebagai pemulung botol aqua dikerjakan selama 240 jam sebulan, maka nilai produktivitasnya Rp2.222,22 dikalikan dengan 240 jam, hasilnya adalah
Rp533.332,80. Pendapatan ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan sebagai nelayan tradisional. Selain itu, tingkat kepastian akan
penghasilannya lebih tinggi dan resiko merugi sangat kecil.
5.5.2.2 Tingkat Kenyamanan Kerja Setelah Migrasi Kerja
Tingkat kenyamanan kerja para responden setelah migrasi kerja dilihat dari tingkat pendapatan, termasuk kepastian dalam menghasilkannya, dan jumlah
jam kerjanya. Berdasarkan Tabel 25, penghasilan per bulan yang didapat oleh para responden mengalami peningkatan bahkan sampai berkali-kali lipat. Hal ini erat
kaitannya dengan penggunaan waktu jumlah jam kerja yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan tersebut, ada yang semakin meningkat, dan ada yang
semakin efisien. Berdasarkan Tabel 24 dan 25, durasi kerja sebelum dan sesudah migrasi mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 26. Tabel 26. Kondisi Durasi Kerja Responden Setelah Alih Profesi, tahun 2005.
No Kondisi Durasi Kerja Responden
Jumlah orang Persentase
1 Durasi Kerja
Meningkat 7
41,18 2 Durasi
Kerja Menurun
10 58,82
3 Durasi Kerja
Tetap 0,00
Total 17 100
Sumber: Data Primer Diolah, tahun 2005
Sebanyak 58,82 responden mengalami penurunan jumlah jam kerja Lampiran 2. Hal ini memberi gambaran bahwa penggunaan waktu kerja di darat
lebih dapat dipastikan dibanding pekerjaan di laut. Adanya peningkatan kualitas kenyamanan kerja tingkat pendapatan efisiensi waktu kerja berdampak pada
kepedulian para responden terhadap tingkat pendidikan anak.
5.5.3 Perbandingan Faktor-faktor Pendorong dan Penarik Migrasi Kerja 5.5.3.1 Perbandingan Jenis Pekerjaan dan Durasi Kerja Sebelum dan
Sesudah Migrasi Kerja
Perbedaan jenis pekerjaan berdampak pada perilaku pekerja, dimana para pekerja harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Hal ini juga
berdampak pada durasi kerja per bulan, dimana para pekerja harus terbiasa dengan jam kerjanya, baik yang meningkat maupun menurun. Jumlah jam kerja yang
semakin sedikit akan membuat pekerja yang kreatif, berpikir berulang kali untuk mengisi kekosongan waktu yang hilang dengan kegiatan yang berguna. Jam kerja
yang meningkat akan memaksa tubuh dan pikiran pekerja untuk bekerja ekstra banyak untuk mendapatkan penghasilan yang ekstra besar pula. Hal ini juga
terjadi pada para nelayan yang melakukan migrasi kerja. Berdasarkan Tabel 27, 58,82 responden mengalami penurunan jumlah
jam kerja setelah melakukan migrasi kerja, walaupun 41,18 responden mengalami peningkatan jumlah jam kerja. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh
perbedaan jenis pekerjaan yang dilakukan para responden. Sebagai contoh, seorang ABK jaring udang dengan jumlah jam kerja per bulan sekitar 240 jam
mengalami peningkatan jumlah jam kerja menjadi 570 jam setelah beralih profesi sebagai pedagang ikan dan langgan. Hal ini disebabkan karena responden tersebut
melakukan dua pekerjaan sekaligus setiap bulannya. Lain halnya dengan responden yang berprofesi sebagai ABK jaring pelak dengan jumlah jam kerja per
bulan sekitar 390 jam, mengalami penurunan jam kerja menjadi 180 jam per bulan setelah beralih profesi sebagai langgan.
Berdasarkan Tabel 27, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan rata-rata durasi kerja para responden setelah beralih profesi mengalami penurunan dari
315,88 jam hingga 283,23 jam, atau dengan kata lain penurunan per bulannya mencapai 32,65 jam. Selain itu, jumlah minimum durasi kerja setelah migrasi
kerja, yaitu 15 jam per bulan, turut menguatkan manfaat dari alih profesi. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi efisiensi penggunaan waktu setelah migrasi
kerja. Pada Tabel 27 dapat dilihat, walaupun durasi kerja maksimal dicapai oleh responden setelah melakukan alih profesi, yaitu 570 jam tetapi penghasilan yang
diterima sangat berbeda jauh, mengingat pendapatan nelayan serba tidak pasti.
Tabel 27. Perbandingan Jenis Pekerjaan dan Durasi Kerja Sebelum dan Sesudah Migrasi Kerja, tahun 2005.
No Sebelum Migrasi
Sesudah Migrasi Perubahan Durasi Kerja
Jenis Pekerjaan
Durasi per
bulan jam
Jenis Pekerjaan
Durasi per
bulan jam
Naik orang
Turun orang
Tetap orang
1 Juragan Kapal
Pancing 300
Pedagang Ikan
540 √
- 2 Juragan
Jaring Udang
270 Pedagang
Ikan 300
√ -
3 Melele ikan
teri 270
Penyewaan rumah
15 √ -
4 Nahkoda Kapal
Bagang 510
Pedagang Ikan
360 √ -
5 Nahkoda Pukat
Harimau 300
Penjual Es Campur
360 √
- 6 Nahkoda
Kapal Tongkol
300 Pedagang
Ikan 150
√ - 7 Nahkoda
Kapal Tongkol
300 Penjual Nasi
Uduk 270
√ - 8 Nahkoda
Jaring Udang
390 Tukang
Angkut Air 210
√ - 9 ABK
Jaring Udang 240
Pedagang Ikan
Langgan 570
√ -
10 ABK Kapal
Tongkol 300
Tukang Becak
180 √ -
11 ABK Perahu
Rajungan 270
Tukang Becak
60 √ -
12 ABK Perahu
Rajungan 270
Supplier Rajungan
480 √
- 13 ABK
Kapal Tenggiri 360
Industri Pengolah
Otak-otak 420
√ -
14 ABK Jaring
Pelak 390 Langgan
180 √ -
15 ABK Jaring
Fillet 300
Pedagang Ikan
270 √ -
16 Nelayan Tradisional
240 Pedagang
Fiber 360
√ -
17 Nelayan Tradisional
360 Pemulung
Botol Aqua 90
√ -
Jumlah 7 41,18
10 58,82 0 0
Rata-rata 315,88
283,23
Maksimum 510
570
Minimum
240 15
Sumber: Data Primer Diolah, tahun 2005
5.5.3.2 Perbandingan Tingkat Pendapatan Rata-rata per Bulan Sebelum dan Sesudah Migrasi terhadap Jumlah Tanggungan Keluarga
Berdasarkan Tabel 28, pendapatan rata-rata responden per bulan mengalami peningkatan lebih dari 4,5 hingga 8,5 kali lebih besar dibanding
pendapatan rata-rata responden per bulan pada Tabel 24. Sebelum beralih profesi, responden dengan jumlah tanggungan keluarga antara 7 – 9 orang, memiliki rata-
rata pendapatan per bulan Rp566.667,00. Jika pendapatan ini dirata-rata, maka tiap orang dalam anggota keluarga responden hanya mendapat Rp2.361,11.
Dengan pendapatan ini sangat jelas jika responden mengambil keputusan untuk melakukan alih profesi.
Tabel 28. Perbandingan Tingkat Pendapatan Rata-rata per Bulan Sebelum Sesudah Migrasi terhadap Jumlah Tanggungan Keluarga Responden,
tahun 2005.
No Kelompok
Tanggungan orang
Pendapatan rata-rata per
bulan Sebelum Migrasi
Rp Pendapatan
rata-rata per bulan Sesudah
Migrasi Rp
Jumlah Responden
orang Persen-
tase
1 1 - 3
807.143,00 3.833.333,00
7 41
2 4 - 6
671.429,00 3.740.000,00
7 41
3 7 - 9
566.667,00 4.800.000,00
3 18
Total 2.045.239,00 12.373.333,00
17 100
Sumber: Data Primer Diolah, tahun 2005
Setelah beralih profesi, responden dengan beban tanggungan keluarga antara 7 – 9 orang memiliki rata-rata pendapatan per bulan sebesar
Rp4.800.000,00. Jika pendapatan ini di rata-rata, maka tiap orang dalam anggota keluarga responden mendapat uang sebesar Rp20.000,00 per hari. Jika responden
tersebut dimasukkan ke dalam perhitungan rata-rata pendapatan per bulan dibagi 9 orang dibagi 30 hari, maka tiap orang dalam keluarga responden mendapat
uang sebesar Rp17.777,78 per hari. Kondisi ini masih memungkinkan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari masing-masing anggota keluarga.
5.5.3.3 Perbandingan Produktivitas Kerja Sebelum dan Sesudah Alih Profesi