Tingkat Pendidikan Matapencaharian Kependudukan .1 Jumlah dan Komposisi Penduduk

8.079 jiwa 91,85, dengan jumlah penduduk laki-laki di ke-2 RW 4.269 jiwa lebih mendominasi dibanding jumlah penduduk wanita 3.810 jiwa. Ada juga penduduk dengan WNI keturunan sebanyak 717 jiwa 8,15 dan tidak ada penduduk berkebangsaan asing yang tinggal disana. Secara lebih lengkap data jumlah dan komposisi penduduk di Muara Angke dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah dan Komposisi Penduduk di Muara Angke, tahun 2005. RW WNI Asli jiwa WNI Keturunan jiwa Jumlah jiwa laki-laki perempuan laki-laki perempuan laki-laki perempuan 01 2.558 2.231 130 143 2.688 2.374 011 1.711 1.579 270 174 1.981 1.753 Jumlah 4.269 3.810 400 317 4.669 4.127 Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Pluit, Mei 2005 Sex ratio adalah angka perbandingan jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk wanita Rusli 1995. Sex ratio rasio jenis kelamin pada Tabel 1 bernilai 113, artinya untuk keseluruhan golongan umur di Muara Angke terdapat 113 laki-laki di antara 100 orang penduduk wanita. Angka sex ratio yang lebih besar dari 100 menunjukkan jumlah laki-laki lebih banyak dari jumlah perempuan.

5.1.2.2 Tingkat Pendidikan

Secara umum pendidikan adalah dasar dari kemajuan suatu negara. Sistem pendidikan yang memadai dapat membantu perkembangan suatu daerah karena pola berpikir maju dibentuk oleh sistem pendidikan. Berdasarkan data bulanan dari Kantor Kelurahan Pluit 2005, tingkat pendidikan di Muara Angke dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu tidak tamat SD, tamat SD, tamat SLTP, dan tamat SMU. Jumlah penduduk tidak tamat SD adalah 616 orang, tamat SD 4.398 orang, tamat SLTP 2.639, dan tamat SMU 1.143 orang. Persentase tingkat pendidikan penduduk di Muara Angke dapat dilihat pada Tabel 2. Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap pendidikan tinggi masih dirasakan kurang, walaupun 43 penduduknya dapat menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun. Hal ini disebabkan karena mayoritas penduduk di Muara Angke adalah nelayan, yang dalam pekerjaannya tidak terlalu membutuhkan pendidikan formal yang tinggi, melainkan bertumpu pada kekuatan, kemampuan skills, dan naluri. Tabel 2. Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk di Muara Angke, tahun 2005. No Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase 1 Tidak Tamat SD 616 7 2 Tamat SD 4.398 50 3 Tamat SLTP 2.639 30 4 Tamat SMU 1.143 13 Total 8.796 100 Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Pluit, Mei 2005

5.1.2.3 Matapencaharian

Selain sebagai salah satu pusat pendaratan ikan yang ada di wilayah Jakarta Utara, Muara Angke juga merupakan pusat aktivitas kegiatan perikanan tradisional. Hal ini menggambarkan berbagai macam matapencaharian masyarakat di Muara Angke. Tabel 3 menunjukkan status pekerjaan dan jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Pluit termasuk Muara Angke. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan sebagai pedagang wiraswasta sebanyak 14.018 jiwa lebih diminati masyarakat di Kelurahan Pluit dibanding jenis pekerjaan lainnya, hal ini dikarenakan daerah Kelurahan Pluit merupakan salah satu sentra bisnis di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Hal ini terlihat dari banyaknya toko, restoran, dan kios dagang lapak yang ada di sepanjang jalan Kelurahan Pluit dan Muara Angke. Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Pekerjaan di Kelurahan Pluit, tahun 2005. No Status Pekerjaan Jumlah jiwa Persentase 1 Karyawan Swasta PNS ABRI 8.398 19,54 2 Pedagang Wiraswasta 14.018 32,61 3 Nelayan 2.273 5,29 4 Pensiunan 341 0,79 5 Pertukangan 419 0,97 6 Ibu Rumah Tangga, Pelajar, Fakir Miskin 17.540 40,80 Total 42.989 100,00 Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Pluit, Mei 2005

5.1.2.4 Agama