IV. METODOLOGI
4.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, dimana satuan kasusnya adalah para eks nelayan yang tinggal di RW 011 di Muara
Angke. Menurut Maxfield 1930 diacu dalam Nazir 1988, studi kasus adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase
spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subyek penelitian dapat saja berupa individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Penulis menggunakan
metode studi kasus, karena penulis ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek.
Nazir 1988 menyatakan bahwa studi kasus bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-
karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian, dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Sevilla et.al
1993 menyatakan bahwa studi kasus juga berarti usaha pengumpulan data yang meliputi pengalaman-pengalaman masa lampau dan keadaan sekarang dari subyek
yang diteliti, termasuk lingkungannya. Menurut Yin 2002, metode studi kasus merupakan metode yang dianggap tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian
yang berkaitan dengan “bagaimana” dan “mengapa”, tepat bagi peneliti yang memiliki peluang kecil sekali atau tidak punya peluang sama sekali untuk
mengontrol peristiwa atau gejala sosial yang hendak diteliti, serta fokus penelitian adalah peristiwa atau gejala sosial kontemporer masa kini.
4.2 Jenis dan Sumber data 4.2.1 Jenis data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data text. Menurut Fauzi 2001, data text adalah data yang berbentuk alphabet maupun angka
numerik, dimana data yang dicari berupa tulisan-tulisan hasil wawancara antara penulis dengan para responden, yang juga mencakup angka-angka, seperti hasil
pendapatan, umur, jumlah tanggungan keluarga, pendidikan, status sosial, jenis pekerjaan sebelum pindah dan pekerjaan yang sekarang.
4.2.2 Sumber Data
Data dilihat dari sumbernya ada dua, yaitu: 1 Data Primer, yaitu data yang didapat dengan cara mewawancara langsung
responden atau informan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, dan melalui pengamatan secara langsung di
lapangan. Data primer yang dicari berupa umur, tingkat pendidikan, status dalam keluarga, pendapatan, dan alasan-alasan yang menyebabkan terjadinya
migrasi kerja seperti jumlah tanggungan keluarga, jumlah jam kerja yang dibandingkan dengan total pendapatan yang diterima para responden, dan
pengalaman kerja. 2 Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau instansi terkait
yang berada di daerah penelitian, meliputi Kelurahan Pluit, Dinas Perikanan Jakarta Utara, dan UPTPKPI Unit Pelaksana Teknis Pengelola Kawasan
Pendaratan Ikan. Selain itu data sekunder juga didapat dari bahan bacaan yang berhubungan dengan obyek penelitian. Data sekunder yang dicari berupa
data kependudukan mengenai pembagian jumlah penduduk berdasarkan jenis mata pencahariaan dari tahun ke tahun dan kondisi umum lokasi penelitian.
4.3 Metode Penentuan Responden
Menurut Babbie 1994, Snowball adalah teknik pencarian responden dengan dimulai dari satu orang kemudian orang tersebut dijadikan informan untuk
mencari tahu responden berikutnya dan seterusnya. Orang pertama yang dipilih sebagai responden adalah orang yang disarankan oleh tokoh masyarakat setempat,
sehingga informasi mengenai status pekerjaan calon responden sudah diketahui sebelumnya. Responden adalah orang yang memberikan informasi secara detil
mengenai dirinya, seperti latar belakang dan identitas diri, sedangkan informan adalah orang yang pernah menjadi responden dan memberikan informasi secara
umum mengenai kondisi masyarakat di sekitarnya. Hal ini dilakukan, karena jumlah nelayan yang telah melakukan migrasi kerja, jumlahnya tersebar di
berbagai lingkungan RT dan RW yang berbeda, di samping tingkat kesibukan para responden saat ini. Penentuan responden yang telah beralih profesi dari
nelayan ke non nelayan berjumlah 17 orang. Jumlah ini diambil berdasarkan
ketersediaan masyarakat non nelayan di lapangan untuk dijadikan sebagai responden, mengingat jadwal kerja calon responden yang tidak menentu dan tidak
ingin diganggu oleh siapapun ketika sedang beristirahat termasuk anggota keluarganya sendiri.
4.4 Analisis Data