lengkap dengan naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok dan biaya sekolah anak-anak. Rangkaian berbagai kesulitan inilah yang membuat para responden
memilih untuk beralih profesi.
5.5.1.1 Jam Kerja Sebelum Migrasi
Para nelayan di Muara Angke memiliki jumlah jam kerja yang berbeda- beda sesuai dengan unit penangkapan ikan yang digunakan. Perbedaan unit
penangkapan juga dipengaruhi oleh daerah penangkapan ikan fishing ground. Hal ini disebabkan karena unit penangkapan ikan tertentu dapat menghabiskan
waktu dua bulan di laut, seperti kapal yang khusus menangkap ikan tongkol. Berdasarkan penuturan salah seorang responden, selama perbekalan masih cukup,
kapal-kapal besar dapat mengarungi perairan hingga ke Pulau Sumatera, Selat Malaka, Lombok, dan Bali. Berdasarkan Tabel 11, banyaknya unit penangkapan
yang digunakan di daerah fishing ground yang sama akan menyebabkan hasil tangkapan menurun, sehingga akan berdampak pada banyaknya unit penangkapan
yang tidak dapat beroperasi, mengingat harga perbekalan yang semakin meningkat dan hasil tangkapan yang menurun, dan akhirnya mengurangi jumlah
nelayan. Hal ini mendorong para nelayan untuk beralih profesi. Tabel 18 menunjukkan jenis pekerjaan dan durasi kerja rata-rata per bulan sebelum para
responden beralih profesi. Durasi kerja para responden berkisar antara 240 – 510 jam per bulan
dengan rata-rata 315,88 jam. Berdasarkan UU Ketenagakerjaan mengenai jam kerja buruh, dikatakan bahwa seorang buruh memiliki waktu kerja per hari
sebesar 8 jam. Jika durasi kerja per hari melebihi kuota yang ditentukan, maka kelebihannya dihitung lembur. Jika satu bulan dihitung menjadi 30 hari, maka
durasi kerja per bulan para responden adalah 240 jam. Hal ini berarti ada kelebihan rata-rata jam kerja per bulan sebesar 75,88 jam.
Tabel 18. Jenis Pekerjaan dan Durasi Kerja Sebelum Migrasi Kerja, tahun 2005.
No Kondisi Sebelum Migrasi
Jenis Pekerjaan Durasi kerja per bulan jam
1 Juragan Kapal Pancing
300 2 Juragan
Jaring Udang
270 3 Melele
ikan teri
270 4 Nahkoda
Kapal Bagang
510 5 Nahkoda
Pukat Harimau
300 6 Nahkoda
Kapal Tongkol
300 7
Nahkoda Kapal Tongkol 300
8 Nahkoda Jaring Udang
390 9 ABK
Jaring Udang
240 10 ABK
Kapal Tongkol
300 11
ABK Perahu Rajungan 270
12 ABK Perahu
Rajungan 270
13 ABK Kapal
Tenggiri 360
14 ABK Jaring
Pelak 390
15 ABK Jaring
Fillet 300
16 Nelayan Tradisional
240 17 Nelayan
Tradisional 360
Rata-rata 315,88 Nilai Tengah
300 Nilai Maksimum
510 Nilai Minimum
240
Sumber: Data Primer Diolah, tahun 2005
Berbeda dengan pekerja di pabrik atau di perusahaan yang jika bekerja melebihi waktunya, maka perusahaan tersebut akan memberikan tambahan
penghasilan sebagai pengganti upah lembur. Para nelayan tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu, mengingat pendapatan nelayan cenderung
dihitung berdasarkan jumlah hasil tangkapan ikan. Jika jumlahnya sedikit, maka penghasilannya pun sedikit, dan sebaliknya. Jadi tidak peduli berapa lamanya
waktu yang dihabiskan untuk menangkap ikan di laut, yang terpenting adalah banyaknya hasil tangkapan yang didapat. Hal ini berdampak negatif karena
memicu penangkapan ikan dengan menggunakan bom maupun racun, sebagai akibat dari persaingan yang ketat untuk berebut mendapatkan hasil tangkapan.
Durasi kerja per bulan tertinggi dimiliki oleh responden yang bekerja sebagai nahkoda kapal bagang, yaitu 510 jam, sedangkan yang terendah adalah 240 jam
dengan profesi sebagai juragan tradisional dan abk jaring udang. Pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa kebanyakan responden bekerja dengan kisaran durasi kerja
antara 240 – 300 jam per bulan, yaitu sebanyak 12 orang atau 70,59. Hal ini
memberikan gambaran mengenai waktu kerja minimum seorang nelayan berkisar antara 8 – 10 jam per hari, dengan asumsi 1 bulan adalah 30 hari. Kisaran durasi
kerja ini memberikan dampak pada rendahnya rata-rata pendapatan yang diperoleh responden setiap bulannya, yaitu Rp
375.362,50
. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Jumlah Durasi Kerja dan Tingkat Pendapatan Rata-rata Responden per Bulan Sebelum Migrasi, tahun 2005.
No Kelompok Durasi
Kerja jam Rata-rata
Pendapatan Rp ∑ Responden
orang Persentase
1 300
375.362,50 12
70,59 2
300 – 400 525.000,00
4 23,53
3 400
600.000,00 1
5,88
Total 1.500.362,50 17
100,00
Sumber: Data Primer Diolah, tahun 2005
5.5.1.2 Tingkat Pendidikan Responden