Pendidikan Peribadatan Sarana dan Prasarana

5.1.3.1 Pendidikan

Secara umum sistem pendidikan yang terdapat di lokasi penelitian terdiri atas 2 jenis, yaitu sistem pendidikan formal dan sistem pendidikan non formal. Pendidikan formal yang berlaku pada umumnya meliputi SD, SMP, SMU, dan Madrasah sekolah umum yang lebih mengutamakan pendidikan berbasis islami. Secara lebih lengkap data mengenai jenis-jenis pendidikan formal di Kelurahan Pluit dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sarana Pendidikan Formal di Kelurahan Pluit, tahun 2004. Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Pluit, Agustus 2004 Pendidikan formal diberikan melalui sekolah-sekolah negeri atau swasta, sedangkan pendidikan non formal bisa didapat melalui berbagai tempat kursus keahlian, pesantren, dan taman kanak-kanak. Ketika penulis melakukan penelitian, suasana taman kanak-kanak yang ada di Muara Angke tidak seperti taman kanak-kanak yang ada di kota pada umumnya. Gedung sekolahnya sangat kecil dan dari luar tampak hampir tidak ada tempat bermain bagi anak-anak. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat taman kanak-kanak adalah tempat bermain dan melatih kreatifitas bagi anak-anak. Secara lebih lengkap data mengenai berbagai jenis pendidikan non formal di Kelurahan Pluit dapat dilihat pada Tabel 7. Jenis Sekolah Jumlah Gedung unit Sekolah unit SD: Negeri 2 5 Bersubsidi Swasta 8 8 Ibtidaiyah 1 4 Jumlah 11 17 SMP: Negeri 1 1 Bersubsidi Swasta 9 9 Tsanawiyah 1 1 Jumlah 11 11 SMA: Negeri 1 1 Bersubsidi Swasta 4 4 Aliyah Jumlah 5 5 Tabel 7. Sarana Pendidikan Non Formal di Kelurahan Pluit, tahun 2004. No Jenis Kursus Jumlah unit 1 Bahasa Inggris 4 2 Montir Mobil 1 3 Stir Mobil 1 4 Komputer 4 5 Kecantikan 1 6 Elektronik 22 7 Taman Kanak-kanak 10 8 Lain-lain 8 Total 51 Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Pluit, Agustus 2004

5.1.3.2 Peribadatan

Tempat ibadah yang terdapat di Kelurahan Pluit meliputi masjid dan mushola, gereja, dan vihara atau kelenteng. Selain nuansa islami yang ada di Kelurahan Pluit, jumlah gereja dan vihara memperlihatkan nuansa chinese yang cukup kental. Hal ini terlihat dari banyaknya nama toko-toko dan sekolah-sekolah yang ditulis dalam bahasa mandarin. Secara lebih lengkap data berbagai tempat ibadah di Kelurahan Pluit dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Sarana Peribadatan di Kelurahan Pluit, tahun 2004. Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Pluit, Agustus 2004 Pada saat penulis melakukan wawancara di Muara Angke, salah seorang responden sedang mengumpulkan uang sumbangan untuk pembangunan mushola di RW 011. Hal ini dipelopori oleh ketua RT 07 yang menarik iuran sebesar Rp500.000,00 setiap bulannya dari para warga yang rata-rata bekerja sebagai pedagang ikan atau langgan, mengingat penghasilan warga yang cukup besar. Hal ini pun disambut baik oleh para warga dengan tidak adanya keberatan untuk menyumbang, seperti yang diungkapkan oleh salah seorang responden berikut ini: No Tempat ibadah Jumlah unit 1 Masjid 4 2 Mushola 5 3 Gereja 7 4 Vihara Kelenteng 3 “Daripada uangnya dipakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, akan lebih baik jikalau uangnya dipakai untuk membangun rumah Allah, pahalanya juga bisa berlipat-lipat ganda, yah itung-itung nabung buat di akhirat. ”

5.1.3.3 Keadaan Perumahan dan Kesehatan