responden lebih besar dari nilai UMR. Tidak hanya itu saja, rata-rata durasi kerja per bulannya pun lebih banyak 315,88 jam dibanding durasi kerja minimal yang
telah ditetapkan di dalam UU Ketenagakerjaan, yaitu 8 jam per hari 240 jam per bulan. Hal-hal inilah yang menyebabkan pendapatan sebagai faktor pendorong
utama dalam migrasi kerja.
5.5.2 Faktor-faktor Penarik Migrasi Kerja
Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden, ada dua faktor yang menarik para responden untuk keluar dari kehidupan nelayan. Kedua faktor
tersebut adalah penghasilan yang tinggi dan tingkat kenyamanan yang diperoleh responden setelah beralih profesi.
5.5.2.1 Pendapatan Setelah Migrasi Kerja
Berdasarkan hasil wawancara, pendapatan responden setelah alih profesi merupakan faktor penarik migrasi kerja yang paling dominan. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh pak Mdmr: “yah namanya juga orang idup de, pengen nyari kelebihan peningkatan..
jangan cuma segini-segini aja ”.
Hal serupa juga diungkapkan oleh pak Slm berikut ini: “saya alih kerjaan juga karena pengen nyari kelebihan ,bisa buat biaya
anak-anak sekolah ”.
Pendapatan setelah alih profesi merupakan pendapatan yang paling diharapkan setelah para responden mencoba usaha barunya dan menjadikan
pekerjaan tersebut sebagai matapencahariaan utama. Tabel 25 menunjukkan produktivitas para responden terhadap pendapatan dan durasi kerja setelah alih
profesi, serta memberikan gambaran yang jelas mengapa para responden tertarik untuk melakukan migrasi kerja.
Pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan responden setelah alih profesi adalah Rp4.420.000,00 dengan rata-rata durasi kerja 283,23 jam, dan
produktivitas rata-rata per hari sebesar Rp20.486,29 per jam. Sebagian besar responden berprofesi sebagai pedagang, baik pedagang ikan, es campur, nasi
uduk, maupun fiber.
Tabel 25. Jenis Pekerjaan, Pendapatan, Durasi Kerja, dan Produktivitas Responden Setelah Migrasi Kerja, tahun 2005.
No Jenis Pekerjaan
Pendapatan per bulan
Rp Durasi
Kerja per bulan
jam Produktivi-
tas Kerja
RpJam
1 Pedagang Ikan
1.500.000,00 150 10.000,00
2 Pedagang Ikan
6.000.000,00 270 22.222,22
3 Pedagang Ikan
1.500.000,00 300
5.000,00 4
Pedagang Ikan 10.000.000,00
360 27.777,78
5 Pedagang Ikan
6.000.000,00 540
11.111,11 6 Pedagang
Ikan 12.000.000,00
570 21.052,63
7 Pedagang Fiber
4.000.000,00 420
9.523,81 8
Penjual Es Campur 3.000.000,00
360 8.333,33
9 Penjual Nasi Uduk
1.500.000,00 270
5.555,56 10 Supplier
Rajungan 10.000.000,00
480 20.833,33
11 Industri Pengolah Otak-otak
10.000.000,00 360
27.777,78 12 Tukang
Becak 240.000,00
60 4.000,00
13 Tukang Becak
600.000,00 180
3.333,33 14 Pemulung
Botol Aqua
200.000,00 90
2.222,22 15 Langgan
6.000.000,00 180
33.333,33 16
Penyewaan rumah 2.000.000,00
15 133.333,33
17 Tukang Angkut
Air 600.000,00
210 2.857,14
Rata-rata 4.420.000,00 283,23
20.486,29 Nilai Maksimum
12.000.000,00 570
133.333,33 Nilai Minimum
200.000 15
2.222,22
Sumber: Data Primer Diolah, tahun 2005
Profesi sebagai pedagang ikan mampu mendatangkan pendapatan maksimal sebesar Rp12.000.000,00, dengan durasi kerja maksimal 570 jam,
sedangkan produktivitas maksimal sebesar Rp133.333,33 per jam diperoleh melalui usaha rumah kontrakan, mengingat sangat sedikit waktu yang dikeluarkan
untuk bekerja, yaitu 15 jam per bulan. Pendapatan minimum didapat melalui pekerjaan sebagai pemulung botol aqua sebesar Rp200.000,00, dengan
produktivitas per jam sebesar Rp2.222,22. Tabel 25 menunjukkan bahwa hampir semua produktivitas responden setelah beralih profesi mengalami peningkatan,
dibandingkan dengan nilai produktivitas kerja responden sebelum alih profesi seperti yang tercantum pada Tabel 24.
Mengacu pada Tabel 24 dan 25, ada beberapa responden yang mengalami penurunan pendapatan yang disertai penurunan durasi kerja, sehingga bila
dihitung berdasarkan produktivitas, maka pendapatannya meningkat. Contohnya seorang nelayan tradisional beralih profesi sebagai pemulung botol aqua.
Produktivitas per jam sebagai nelayan tradisional adalah Rp1.666,67 dengan penghasilan per bulan Rp400.000,00 dan durasi kerja per bulan 240 jam.
Produktivitas sebagai pemulung botol aqua adalah Rp2.222,22 dengan penghasilan per bulan Rp200.000,00 dan durasi kerja per bulan 90 jam. Jika
profesi sebagai pemulung botol aqua dikerjakan selama 240 jam sebulan, maka nilai produktivitasnya Rp2.222,22 dikalikan dengan 240 jam, hasilnya adalah
Rp533.332,80. Pendapatan ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan sebagai nelayan tradisional. Selain itu, tingkat kepastian akan
penghasilannya lebih tinggi dan resiko merugi sangat kecil.
5.5.2.2 Tingkat Kenyamanan Kerja Setelah Migrasi Kerja