Berdasarkan tabel 4.14 perbandingan antara t
hitung
t
tabel
1,65 2,03, maka H
diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
b. Uji hipotesis posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penghitungan nilai
posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen Kelas
N t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Kontrol 35
74,4 2,19
2,03 H
ditolak Eksperimen
35 78,97
Berdasarkan tabel 4.15 perbandingan antara t
hitung
t
tabel
2,19 2,03, maka H
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen
dengan menggunakan strategi belajar metakognitif dengan hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan strategi belajar
metakognitif.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada
konsep sistem pencernaan pada manusia. Kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan strategi belajar metakognitif dan kelas kontrol
dilakukan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Sebelum pembelajaran, siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan hasil yang
tidak berbeda. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata hasil pretest pada kelas kontrol dan kelas eskperimen sebesar 41,48 dan 38,62.
Perbandingan antara t
hitung
t
tabel
1,64 2,03 maka H diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Setelah mengetahui bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa, dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar
metakognitif pada kelas eksperimen dan pendekatan saintifik pada kelas kontrol diperoleh rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol 78,97 74,4. Pengujian hipotesis posttest terhadap kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji-t diketahui bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil penghitungan diperoleh bahwa t
hitung
t
tabel
2,198 2,03. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep Sistem Pencernaan pada Manusia.
Berdasarkan data kognitif hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan, dilihat berdasarkan nilai N-gain menunjukkan rata-
rata nilai N-gain pada kelas kontrol sebesar 0,55 sedangkan kelas eksperimen memiliki rata-rata N-gain sebesar 0,65. Berdasarkan rata-rata N-gaian kedua
kelas tersebut memiliki kategori N-gain sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan konsep kedua kelas tersebut tergolong baik pada konsep sistem
pencernaan pada manusia. Berdasarkan penilaian hasil lembar kerja siswa diperoleh pada kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Pada kelas kontrol hasil lembar kerja
siswa LKS pada pertemuan pertama sebesar 79,29 termasuk ke dalam kategori baik, sedangkan pada kelas eksperimen 84,5 termasuk ke dalam
kategori sangat baik. Hasil lembar kerja siswa LKS pada pertemuan pada pertemuan kedua kelas kontrol sebesar 84,75 termasuk dalam kategori sangat