Berdasarkan tabel 4.12, perbandingan antara F
hitung
F
tabel
1,69 1,77, maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa varians kedua kelompok homogen.
b. Uji homogenitas posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hasil uji homogenitas posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen Kelas
N S
2
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
Kontrol 35
76,98 1,03
1,77 Varians
homogen Eksperimen
35 74,73
Berdasarkan tabel 4.13, perbandingan antara F
hitung
F
tabel
1,03 1,77, maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa varians kedua kelompok homogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat analisis uji normalitas dan homogenitas, diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan
memiliki varians yang homogen. Dengan demikian, untuk melakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t.
a. Uji hipotesis pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Uji-t pretestdilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penghitungan nilai
pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji t Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen Kelas
N t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Kontrol 35
41,48 1,65
2,03 H
diterima Eksperimen
35 38,62
Berdasarkan tabel 4.14 perbandingan antara t
hitung
t
tabel
1,65 2,03, maka H
diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
b. Uji hipotesis posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penghitungan nilai
posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen Kelas
N t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Kontrol 35
74,4 2,19
2,03 H
ditolak Eksperimen
35 78,97
Berdasarkan tabel 4.15 perbandingan antara t
hitung
t
tabel
2,19 2,03, maka H
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen
dengan menggunakan strategi belajar metakognitif dengan hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan strategi belajar
metakognitif.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada
konsep sistem pencernaan pada manusia. Kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan strategi belajar metakognitif dan kelas kontrol
dilakukan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Sebelum pembelajaran, siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan hasil yang
tidak berbeda. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest yang telah dilakukan.