5.2 Tingkat Pendapatan dan Kelayakan Usaha
5.2.1 Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan setiap jenis alat tangkap berbeda satu sama lain. Tingkat pendapatan terendah diperoleh nelayan gillnet baik sebelum dan sesudah
menerima bantuan unit penangkapan ikan. Sedangkan tingkat pendapatan tertinggi diperoleh nelayan mini purse seine baik sebelum dan sesudah menerima bantuan
unit penangkapan ikan Tabel 14. Tabel 14 Pendapatan nominal responden sebelum dan sesudah bantuan unit
penangkapan ikan di Kabupaten Halmahera Utara.
Pendapatan Rata-Rata Rp per tahun
Kenaikan Nelayan
Jumlah Responden
Orang Sebelum
Sesudah Rp.
Gillnet 15
9.660.000 20.669.000
11.009.000 114
Rawai 15
36.642.680 61.071.140
24.428.460 67
Mini purse seine
16
263.225.000 526.450.000
263.225.000 100
Tingkat pendapatan nelayan gillnet dihitung berdasarkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan ikan dikurangi dengan biaya
operasional setiap trip. Ditinjau dari segi nominal pendapatan nelayan gillnet mengalami kenaikan tertinggi dibanding alat tangkap lainnya, yaitu sebesar 114
atau dari Rp 9.660.000 per tahun sebelum bantuan menjadi 20.699.000 per tahun sesudah bantuan.
Tingkat pendapatan nelayan rawai pendapatan bersih dihitung berdasarkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan ikan pendapatan kotor
dikurangi dengan biaya operasional setiap trip. Untuk pendapatan nelayan rawai sebelum menerima bantuan, pendapatan bersih dibagi 40 bagi pemilik kapal dan
60 bagi ABK. Pendapatan nominal nelayan rawai juga mengalami kenaikan setelah menerima bantuan unit penangkapan ikan, yaitu sebesar 67 atau dari Rp
36.642.680 per tahun sebelum bantuan menjadi 61.071.140 per tahun sesudah bantuan, seperti tersaji pada Gambar 11 dan Gambar 12.
Begitupula pendapatan nelayan mini purse seine mengalami kenaikan setelah memperoleh bantuan unit penangkapan ikan, yaitu sebesar 100 atau dari
Rp 263.225.000
per tahun sebelum bantuan menjadi 526.450.000 per tahun sesudah bantuan, seperti tersaji pada Gambar 11 dan Gambar 12.
114
67 100
20 40
60 80
100 120
Gillnet Rawai
Pajeko
Kenaikan Pendapatan R
a ta
-R a
ta P
e n
d a
p a
ta n
P e
r T
a h
u n
Gambar 11 Presentase peningkatan pendapatan nelayan penerima bantuan unit penangkapan ikan di Kabupaten Halmahera Utara.
9,660 36,643
263,225
20,669 61,071
526,450
100,000 200,000
300,000 400,000
500,000 600,000
Gillnet Rawai
Pajeko
Unit Penangkapan Ikan R
a ta
-r a
ta P
e n
d a
p a
ta n
P e
r T
a h
u n
Sebelum Sesudah
Gambar 12 Rata-rata pendapatan nominal usaha penangkapan ikan di Kabupaten Halmahera Utara.
Faktor utama yang juga sangat mempengaruhi pendapatan nelayan adalah harga ikan. Hasil wawancara terhadap responden tentang persepsi harga ikan,
menunjukkan hampir 93,25 responden menyatakan harga ikan rendah dan hanya 6,75 responden menyatakan harga ikan cukup, seperti tersaji pada Gambar 13.
6.75 93.25
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Baik Cukup
Rendah
Persepsi Responden Terhadap Harga Ikan P
ro s
e n
ta s
e
Gambar 13. Persepsi responden terhadap penjualan harga ikan di Kabupaten Halmahera Utara.
5.2.2 Analisis usaha dan investasi