Pemasaran hasil tangkapan Prasarana perikanan tangkap

upaya untuk meningkatkan kapasitasnya baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Kondisi eksisting sarana dan prasarana yang ada adalah: 1 unit Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Tobelo, 2 unit Pangkalan Pendaratan Ikan PPI yakni PPI Tilei dan PPI milik Prima Reva Indo, 3 unit pabrik es, 2 unit cold storage di PPP Tobelo, dan beberapa alat bantu penangkapan, berupa: 42 unit rumpon laut dangkal, 5 unit rumpon laut dalam, dan 15 unit lampu celup bawah air Dinas Kelautan dan Perikanan Halmahera Utara, 2008. 5 HASIL PENELITIAN

5.1 Keragaan Usaha Penangkapan Ikan

Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP telah dilaksanakan Depertemen Kalutan dan Perikanan sejak tahun 2001 sampai dengan 2009 dan pelaksanaannya dibagi menjadi tiga periode, yaitu 1 periode inisiasi 2001-2003, 2 periode institusional 2004-2006, dan 3 periode diversifikasi 2007-2009. Periode inisiasi merupakan periode membangun, memotivasi, dan memfasilitasi masyarakat pesisir agar mampu memenfaatkan kelembagaan ekonomi LEPP-M3 yang dibangun untuk mendukung pengembangan usaha produktif masyarakat pesisir. Periode institusional merupakan periode yang ditandai dengan upaya pengembangan dan penguatan LEPP-M3. Terakhir periode diversifikasi merupakan periode perluasan unit usaha koperasi LEPP-M3 Kusnadi, 2009. Program PEMP di Kabupaten Halmahera Utara telah diimplemetasikan sejak tahun 2004, 2006, 2007 dan 2008. Pada tahun 2004 PEMP di Kabupaten Halmahera Utara memasuki tahap inisiasi, yaitu tahap pengenalan program kepada masyarakat pesisir dan pemerintah daerah, serta pembentukan kelompok di tingkat masyarakat seperti: kelompok masyarakat pesisir KMP, kelompok usaha bersama KUB, unit pengelola kegiatan UPK dan lembaga ekonomi pengembangan pesisir mikro mitra mina LEPP-M3. Pada tahun 2006 memasuki tahap institusional dengan menjadikan LEPP-M3 berbadan hukum koperasi dan penguatan kapasitas kelembagaan di tingkat masyarakat. Pada tahun 2007 hingga 2008 periode diversivikasi, LEPP-M3 tidak hanya mengelola DEP-PEMP saja tetapi mulai mengembangkan usahanya, seperti membangun unit usaha kedai pesisir. Sejak tahun 2004 hingga 2009, PEMP telah menyalurkan dana ekonomi produktif sebesar 2,984,621,000 dan telah membantu penguatan permodalan usaha produktif 553 KMP yang terdiri dari KMP nelayan, KMP budidaya laut, dan KMP pedagang ikan. Bentuk bantuan PEMP bagi KMP nelayan adalah unit penangkapan ikan yang terdiri dari: jaring insang gillnet, rawai dan pajeko mini perse seine.

5.1.1 Keragaan usaha penangkapan jaring insang

Gillnet Nelayan di Kabupaten Halmahera Utara pada umumnya bersifat turun menurun dan hanya mengandalkan kemampuan fisik. Tingkat pendidikan bukan merupakan keharusan untuk menjadi nelayan, namun yang penting adalah memiliki kemauan, keterampilan dan semangat kerja. Berdasarkan ukuran armada penangkapan ikan sebagian besar armada perikanan tangkap di Kabupaten Halmahera kurang dari 10 GT dan hasil operasi penangkapannya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari subsisten, maka nelayan Halmahera Utara masih dikategorikan ke dalam nelayan skala kecil. Nelayan sebelum mendapat bantuan unit penangkapan gillnet sebagian besar adalah nelayan pancing ulur handline dan sebagian kecil buruh nelayan yang tidak memiliki unit penangkapan ikan. Umumnya nelayan handline bersifat subsisten dengan didukung unit penangkapan ikan sederhana berupa perahu dayunglayar dan alat tangkap berupa dua atau lebih unit pancing ulur. Nelayan pancing ulur dengan menggunakan perahu dayunglayar maka jangkauan daerah penangkapan ikan nelayan handline terbatas sekitar perairan pantai yaitu sekitar kawasan perairan karang dekat tempat tinggal mereka. Waktu yang dibutuhkan untuk melaut hanya satu hari one day fishing, sehingga menyebabkan penangkapan ikan di perairan pantai tersebut menjadi padat dan hasil tangkapan ikan menjadi rendah. Rata-rata hasil tangkapan ikan sebanyak 7 kgtrip dan rata-rata melaut 15 trip dalam sebulan. Jenis ikan target nelayan handline yaitu ikan karang seperti kerapu Ephynephelus sp, ekor kuning Caesio cuning, Kakap Lates sp, ikan merah Lutjanus sp dan ikan demersal lainnya. Dalam rangka pemberdayaan nelayan, sejak tahun 2004 hingga 2008 Pemerintah Daerah Halmahera Utara memberikan stimulan berupa unit penangkapan ikan secara bertahap untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan skala kecil. Salah satu bantuan unit penangkapan tersebut adalah jaring insang gillnet bagi nelayan handline dan buruh nelayan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka. Bantuan unit penangkapan ikan ini diberikan dalam bentuk paket yang terdiri dari 2 piece gillnet 1 piece 45-55 meter, sebuah perahu ketinting 1 GT dan sebuah mesin ketinting 5,5 PK.