Pengembangan jaringan pasar Strategi Peningkatan Pendapatan Nelayan

ketergantungan nelayan terhadap dibo-dibo sehingga dapat meningkat pendapatan nelayan secara berkelanjutan.

6.3.4 Pembinaan dan pelatihan

Skala prioritas keempat untuk meningkatkan pendapatan adalah pentingnya pembianaan dan pelatihan terhadap nelayan dalam mengembangkan usaha perikanan tangkapnya. Pembinaan dan pelatihan dari pemerintah daerah khususnya Dinas Kelauatan dan Perikanan Halmahera Utara sangat dibutuhkan bagi pengembangan skala usaha. Kegiatan ini merupakan bagian peran pemerintah dari ko-manajemen dalam memberikan pelayanan bagi peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan nelayan, serta manajemen usaha perikanan tangkap. Hal terpenting dari kegiatan ini adalah mendorong modal sosial nelayan agar lebih berdaya dan mendiri dalam menggerakan perkonomiannya melalui kegiatan usaha perikanan tangkap di daerahnya. Pembinaan dan palatihan diharapkan dapat menjadi triger pemicu tumbuh kembangnya inovasi usaha perikanan tangkap sehingga tidak hanya mengandalkan dari bantuan pemerintah semata, tetapi potensi sosial ekonomi yang ada dapat ditumbuh-kembangkan dalam mendukung usaha perikanan tangkap. Selain aspek ekonomi, pembinaan dan pelatihan perlu adanya sosialisasi pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya alam sebagai modalaset usaha perikanan tangkap. Sebab jika sumberdaya rusak dan semakin langka maka akan merugikan terhadap nelayan sendiri dan dapat menyebabkan permasalahan lain yang lebih kompleks. Dengan peningkatan pemahaman dan wawasan bahwa sumberdaya pesisir itu merupakan modal dan kekayaan berharga bagi nelayan, dengan sendirinya meraka akan memelihara dan menjaga sumberdaya perikanan agar dapat dimanfaatkan sampai generasi mendatang secara berkelanjuatan. 6.3.5 Penegakan hukum Prioritas strategi kelima adalah penegakan hukum terhadap kegiatan destruktif dan illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan luar daerah dan nelayan asing negara tetangga. Penegakan hukum dengan tegas dan berkesinambungan akan menciptakan iklim kondusif dan aman dalam pengembangan usaha perikanan tangkap. Potensi sumberdaya ikan yang besar masih belum dapat dimanfaatkan optimal oleh nelayan lokal karena keterbatasan permodalan, rendahnya sumberdaya manusia, terbatasnya teknologi penangkapan ikan dan sulitnya pemasaran. Kondisi tersebut mengundang para nelayan daerah lain dan nelayan asing memanfaatkan sumberdaya ikan di perairan Halmahera Utara secara illegal. Kegiatan illegal fishing ini sering menggunakan alat tangkap yang dilarang, seperti trawl, bom dan racun sianida, yang berdampak langsung terhadap kerusakan ekosistem perairan pesisir. Kegiatan illegal fishing ini sampai sekarang masih marak terjadi disebabkan letak geografis Kabupaten Halmahera Utara berbatasan dengan negara tetangga, wilayahnya kepulauan dan sarana prasarana pengawasannya sangat terbatas. Namun demikian keberhasilan suatu sistem pengawasan sangat tergantung oleh peralatan pengawasan dan sumberdaya manusia pengawas. Secanggih apapun sarana pengawasan tidak akan berarti jika sumberdaya manusia tidak memiliki kapasitas dan komitmen untuk melakukan pengawasan secara benar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sistem pengawasan yang dibangun akan semakin efektif ketika pola pengawasannya melibatkan masyarakat khususnya nelayan. Melalui pola pengawasan berbasis masyarakat seperti itu, nelayan diperhitungkan sebagai bagian dari pengawas itu sendiri. Mereka juga bisa melakukan tindakan pencegahan dan mengusir pelaku kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia. Hal yang terpenting, penegakan hukum secara tegas bagi pelaku illegal fishing, sehingga kegiatan illegal fishing akan semakin berkurang. Untuk mewujudkan pengawasan dan penegakan hukum yang efektif diperlukan kerjasama antara pemangku kepentingan baik masyarakat pesisir, pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum.

6.3.6 Peningkatkan kerjasama antar sektor terkait

Pengembangan usaha perikanan tangkap di Kabupaten Halmahera Utara sangat terkait dengan sektor lainnya seperti pariwisata, perhubungan, pekerjaan umum, pendidikan, dan keamanan. Untuk itu diperlukan adanya sinergisitas antar sektor terkait, sehingga pengembangan sektor perikanan dapat dilakukan secara terpadu untuk mendapatkan manfaat yang optimal dengan dampak negatif seminimal mungkin.