Pembangunan sarana prasarana pendukung

usaha perikanan tangkap. Selain itu, pembangunan sarana prasarana tesebut akan menyerap tenaga kerja bagi masyarakat pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

6.3.3 Pengembangan jaringan pasar

Prioritas ketiga meningkatkan pendapatan adalah jaringan pasar. Perbaikan sistem dan pengembangan jaringan pemasaran merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan nelayan. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar nelayan kesulitan dalam menjual hasil tankapannya dan hanya tergantung pada dibo-dibo. Hal ini disebabkan TPI yang diharapkan dapat menciptakan mekanisme pasar dengan sehat, ternyata tidak berfungsi sehingga nelayan tidak ada alternatif lain menjual hasil tangkapannya kepada dibo-dibo. Ironisnya lagi harga ikan selain rendah dipukul merata sama, untuk harga ikan pelagis Rp 3000kg dan harga ikan karang Rp 20.000kg, padahal berbagai komoditas ikan dipasaran berbeda setiap jenisnya. Mekanisme pasar merupakan sistem yang cukup efisien didalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mengembangkan peronomian. Tetapi dalam keadaan tertentu ketidak ada kesetaraan antara penjual dan pembeli, pasar dapat menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga diperlukan intervensi pemerintah untuk memperbaikinya Sukirno, 2002. Selanjutnya dikatakan bahwa tidak selalu mekanisme pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan sempurna dimana harga dan jumlah komoditas ikan ditentukan pembeli dan penjual, seperti yang terjadi dalam sistem pemasaran ikan di Kabupaten Halmahera Utara. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu melakukan langkah strategis dengan memfungsikan kembali tempat pelelangan ikan TPI agar mekanisme pasar berjalan dengan baik. Pelelangan adalah sistem penjualan ikan dengan tawaran umum dan terbuka secara menyeluruh. Pelelangan berfungsi sebagai: 1 pusat pendaratan ikan; 2 pusat pembinaan mutu hasil perikanan; 3 pusat pengumpulan data; 4 pusat pengembangan kegiatan para nelayan dibidang pemasaran; dan 5 pusat pertemuan dan penawaran. Pelelangan dilakukan untuk menarik sejumlah besar pembeli yang potensial, menjual hasil dengn harga sebaik mungkin dan menjual sejumlah ikan dalam waktu sesingkat mungkin. Dengan berungsinya TPI diharapkan dapat meningkatkan harga ikan dan mengurangi ketergantungan nelayan terhadap dibo-dibo sehingga dapat meningkat pendapatan nelayan secara berkelanjutan.

6.3.4 Pembinaan dan pelatihan

Skala prioritas keempat untuk meningkatkan pendapatan adalah pentingnya pembianaan dan pelatihan terhadap nelayan dalam mengembangkan usaha perikanan tangkapnya. Pembinaan dan pelatihan dari pemerintah daerah khususnya Dinas Kelauatan dan Perikanan Halmahera Utara sangat dibutuhkan bagi pengembangan skala usaha. Kegiatan ini merupakan bagian peran pemerintah dari ko-manajemen dalam memberikan pelayanan bagi peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan nelayan, serta manajemen usaha perikanan tangkap. Hal terpenting dari kegiatan ini adalah mendorong modal sosial nelayan agar lebih berdaya dan mendiri dalam menggerakan perkonomiannya melalui kegiatan usaha perikanan tangkap di daerahnya. Pembinaan dan palatihan diharapkan dapat menjadi triger pemicu tumbuh kembangnya inovasi usaha perikanan tangkap sehingga tidak hanya mengandalkan dari bantuan pemerintah semata, tetapi potensi sosial ekonomi yang ada dapat ditumbuh-kembangkan dalam mendukung usaha perikanan tangkap. Selain aspek ekonomi, pembinaan dan pelatihan perlu adanya sosialisasi pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya alam sebagai modalaset usaha perikanan tangkap. Sebab jika sumberdaya rusak dan semakin langka maka akan merugikan terhadap nelayan sendiri dan dapat menyebabkan permasalahan lain yang lebih kompleks. Dengan peningkatan pemahaman dan wawasan bahwa sumberdaya pesisir itu merupakan modal dan kekayaan berharga bagi nelayan, dengan sendirinya meraka akan memelihara dan menjaga sumberdaya perikanan agar dapat dimanfaatkan sampai generasi mendatang secara berkelanjuatan. 6.3.5 Penegakan hukum Prioritas strategi kelima adalah penegakan hukum terhadap kegiatan destruktif dan illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan luar daerah dan nelayan asing negara tetangga. Penegakan hukum dengan tegas dan berkesinambungan akan menciptakan iklim kondusif dan aman dalam pengembangan usaha perikanan tangkap.