5 Sub sistem pemasaran.
6 Sub sistem pembinaan kelembagaan.
Menurut  Ditjen  Perikanan  Tangkap  DKP  2005,  sub  sistem  pengadaan dan  penyaluran  sarana  produksi  mencakup  kegiatan  perencanaan,  pengelolaan
ataupun  pengadaan  sarana  produksi  teknologi  dan  sumberdaya  perikanan. Kebijaksanaan  yang  mengupayakan  agar  sarana  produksi  dapat  tersedia  dengan
tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat kualitas dan sesuai dengan daya  beli pembudidaya  ikan,  disertai  dengan  pengembangan  dan  penerapan  paket  ilmu
pengetahuan  dan  teknologi  continue  merupakan  kebijaksanaan  utama  yang menjadi ciri keberadaan sub sistem ini.
Sub  sistem  produksi  mencakup  kegiatan  pembinaan  dan  pengembangan usaha  perikanan  dalam  rangka  peningkatan  produksi  primer  perikanan.  Ruang
lingkup  kegiatan  sub  sistem  ini  diantaranya  perencanaan  pemilihan  lokasi, komoditas,  teknologi  dan  pola  usaha  perikanan  dalam  rangka  meningkatkan
produksi perikanan.
2.2 Potensi Sumberdaya Ikan
Sumberdaya  ikan  bersifat  common  property  resources  atau  sumberdaya milik bersama dan bersifat open access atau terbuka. Karakteristik tersebut dapat
menimbulkan  suatu  anggapan  “  siapa  cepat  dia  dapat”  atau  kompetisi  dalam proses  penangkapan  ikan.  Umumnya,  kondisi  open  access  akan  menimbukan
lebih  tangkap  overfishing.  Sebagai  dampaknya,  beberapa  perairan  Indonesia seperti  pantai  Timur  Sumatera,  Utara  Jawa  dan  Bali,  telah  melampaui  batas
maksimum penangkapan ikan sehingga mengancam kapasitas keberlanjutan usaha perikanan Nikujuluw 2002.
Kabupaten  Halmahera  Utara  hampir  seluruh  wilayahnya  dikelilingi  oleh perairan laut yakni Samudera Pasifik di sebelah utara dan barat laut, Teluk Kao di
sebelah barat, dan Laut Maluku disebelah timur. Dengan fakta geografis ini, jelas bahwa  wilayah  Halmahera  Utara  memiliki  potensi  sumberdaya  hayati  laut  yang
masih  terjaga  kelestariannya  sehingga  dapat  diandalkan  untuk  mengembangkan kegiatan  ekonomi  wilayahnya.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan  1  masih  sering
terlihatnya,  kawanan  ikan  pelagis  yang  berenang  dan  berlompatan  di  sekitar
perairan  pantai,  2  ukuran  ikan  yang  tertangkap  masih  relatif  besar,  dan  3 banyaknya  armada  asing  yang  datang  melakukan  kegiatan  penangkapan  ikan  di
perairan ini secara illegal. Potensi  sumberdaya  ikan  laut  di  perairan  ini  diperkirakan  sebesar
148.473,8 tontahun, yang berarti memiliki potensi lestari MSY sebesar 86.660,6 tontahun,  terdiri  dari  kelompok  ikan  pelagis  sebanyak  48.946,4  tontahun  dan
kelompok ikan demersal sebanyak 32.664,2 tontahun.  Pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut masih rendah, tercatat pada tahun 2007 baru dimanfaatkan sebersar
14 atau setara dengan 11.798,83 ton Dinas Kelautan dan Perikanan Halmahera Utara,  2008.    Rendahnya  pemanfaatan  sumberdaya  ikan  ini  diduga  disebabkan
oleh  beberapa  hal,  diantaranya  adalah  teknologi  penangkapan  ikan  yang  relatif sederhana yang sangat tergantung dengan kondisi alamcuaca, tidak adanya akses
ke  pasar  ikan  sehingga  ikan  sulit  untuk  dijual,  dan  maraknya  penangkapan  ikan illegal oleh nelayan Phillipina.
2.3 Pengembangan Penangkapan Ikan