Keragaan usaha penangkapan pajeko

Gambar 7 Sistem bagi hasil usaha perikanan rawai pemilikan usaha kolektifkelempok. Secara umum keragaan unit penangkapan ikan nelayan sebelum dan sesudah menerima unit penangkapan ikan rawai, disajikan pada Tabel 10. Tabel 12 Keragaan usaha penangkapan ikan sebelum dan sesudah program bantuan unit penangkapan rawai. Bantuan UPI Rawai No Uraian Sebelum Sesudah 1. Pekerjaan utama Buruh Nelayan Nelayan Pemilik 2. Jenis alat penangkapan ikan Rawai Rawai 3. Jenis perahu P = 6,5 meter, L = 1,5 meter, dan D = 0,80 meter Kapal Motor Tempel Kapal Motor Tempel 4 ABK 4-6 4-6 5. Daerah Penangkapan Ikan Perairan Pantai sekitar ± 6 mil Perairan Pantai sekitar ± 6 mil 6. Jumlah trip per bulan 12 12 7. Rata-rata jumlah tangkapan per trip Kg 244 244 8. Rata-rata biaya operasional per trip Rp 157.805 157.805 9. Bagi hasil ABK 60 100 8. Penjualan hasil tangkapan Dibo-dibo Dibo-dibo Sumber : Data diolah 2009

5.1.3 Keragaan usaha penangkapan pajeko

mini purse seine Nelayan mini purse seine soma pajeko sebelum mendapat bantuan unit penangkapan ikan sebagian besar adalah buruh nelayan pajeko dan sebagian kecil Produksi Biaya Operasional Pendapatan Bersih Pendapatan Kotor ABKBuruh Nelayan 100 adalah nelayan pengangguran dan angkatan kerja baru. Statusnya sebagai buruh tentunya pendapatan meraka sangat rendah karena pendapatanya merupakan sisa bagi hasil setelah dipotong bagian rumpon 25 dari pendapatan bersih dan pemilik kapal 37,5 dari pendapatan bersih. Sehingga bagian buruh nelayan ABK sebesar 37,5 dari pendapatan bersih, kemudian dibagi jumlah ABK rata- rata 20 orang atau setara 1,86. Untuk meningkatkan status nelayan buruh menjadi nelayan pemilik mobilisasi veritkal, Pemerintah Daerah Halmahera Utara sejak tahun 2004 sampai 2008 telah memberikan unit penangkapan pajeko. Dengan pemberian bantuan unit penangkapan tersebut, diharapkan meningkatkan status mereka dari buruh nelayan menjadi nelayan pemilik pajeko dan sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan dan akhirnya bermuara pada perbaikan kesejahteraan nelayan. Hasil penelitian menunjukkan, nelayan pajeko menggunakan kapal penangkapan dengan tipe yang relatif sama, namun ukurannya relatif berbeda- beda. Sedangkan jaring purse seine yang digunakan mempunyai ukuran yang relatif sama. Panjang mini purse seine berkisar antara 200-400 meter dan dalam kantong 30-60 meter. Alat tangkap ini terdiri dari kantong bunt, badan jaring, sayap, jaring pada pinggir badan jaring selvedge, tali ris atas floatline, tali ris bawah leadline, pemberat sinkers, pelampung floats dan cincin purse rings, seperti disajikan pada Gambar 8. Pengoperasian pajeko di perairan Halmahera Utara menggunakan alat bantu rumpon dan perahu lampu. Kapal dan perahu yang digunakan terbuat dari kayu. Ukuran panjang kapal berkisar antara 15-17 meter, lebar berkisar 2,5-4,0 meter dan dalam berkisar 1-1,5 meter. Kapasitas kapal pajeko berkisar antara 6 -10 GT dengan kekuatan mesin 120-160 PK 3-4 buah mesin Yamaha. Sedangkan perahu lampu memiliki panjang berkisar antara 3-5 meter, lebar antara 0,5-1 meter, dan dalam 0,5-0,8 meter. Jumlah nelayan yang mengoperasikan pajeko berjumlah antara 15- 20 orang termasuk “tonaas”. Tonaas adalah orang yang memimpin operasi penangkapan fishing master. Waktu operasi alat tangkap pajeko di Kabupaten halmahera hanya satu hari one days fishing, berangkat menuju fishing ground rumpon pada sore hari dan kembali pada pagi hari. Oleh karena itu, Daerah penangkapan pajeko masih terbatas sekitar 2- 3 mil laut dari garis pantai Halmahera Utara pada kedalam 150-200 meter. Daerah penangkapan ikan disekitar perairan pulau-pulau kecil tepatnya Kepulauan Tulunuo di utara perairan Halmahera Utara, dimana perairan tersebut semberdaya ikannya masih belum banyak disentuh oleh nelayan lainnya. Gambar 8 Desain jaring pajeko di Kabupaten Halmahera Utara. Sumber: Karman 2008 Rata-rata hasil tangkapan ikan pajeko sebanyak 1700 kg per trip dan jumlah melaut dalam sebulan sebanyak 20 trip. Dalam setahun operasi penangkapan ini sebanyak 8 bulan dan sisanya 4 bulan lagi merupakan bulan paceklik. Pada bulan paceklik, nelayan tidak melaut karena pada bulan November sampai Februari sering terjadi badai gelombang besar dan pada bulan-bulan paceklik ini dimanfaatkan nelayan untuk memperbaiki unit penangkapan ikan. Jenis ikan tangkapan dominan mini purse seine adalah jenis ikan pelagis kecil yang hidup berkelompok. Jenis-jenis ikan yang tertangkap, meliputi malalugislayang Decapterus sp, kembung Rastrelliger sp, tongkol Euthynnus aviinis dan selar Selaroides sp. Dalam pemasaran hasil tangkapan mini purse seine, seperti halnya dengan alat tangkap lainnya tergantung dibo-dibo. Hal ini disebabkan tempat pelelangan ikan TPI masih tidak berfungsi, sehingga nelayan tidak memiliki alternatif untuk menjual selain ke dibo-dibo. Tentunya ikan hasil tangkapan relatif rendah rata-rata Rp 3000 kg untuk jenis ikan peralgis dan jauh berbeda dengan harga di pasar. Sistem bagi hasil nelayan mini purse seine yang berlaku sebelum menerima bantuan, yaitu: 1 hasil tangkapan dijual pendapatan kotor; 2 pendapatan kotor dikurangi biaya operasional dan bagi hasil 25 rumpon untuk mendapat laba bersih; dan 3 laba bersih dibagi untuk pemilik juragan 50 dan nelayan ABK 50 Gambar 9. Sedangkan sistem bagi hasil sesudah menerima bantuan, yaitu: 1 hasil tangkapan dijual pendapatan kotor; 2 pendapatan kotor dikurangi biaya operasional dan bagi hasil 25 rumpon untuk mendapat laba bersih; dan 3 laba bersih 100 menjadi bagian nelayan ABK Gambar 10. Gambar 9 Sistem bagi hasil usaha perikanan mini purse seine pemilikan usaha peroranganjuragan. Produksi Biaya Operasional Pendapatan Bersih Pemilik UPI 50 Pendapatan Kotor 25 untuk rumpon ABKBuruh Nelayan 50 Gambar 10 Sistem bagi hasil usaha perikanan mini purse seine pemilikan usaha kolektifkelempok. Keragaan usaha penangkapan ikan oleh nelayan sebelum dan sesudah menerima unit penangkapan mini purse seine, disajikan pada Tabel 11. Tabel 13 Keragaan usaha penangkapan ikan sebelum dan sesudah program bantuan unit penangkapan mini purse seine. Bantuan UPI Mini purse seine No Uraian Sebelum Sesudah 1. Pekerjaan utama Buruh Nelayan Nelayan Pemilik 2. Jenis alat penangkapan ikan PajekoMini purse seine PajekoMini purse seine 3. Jenis perahu P = 15-17 meter, L = 2,5- 4,0 meter dan D = 1-1,5 meter Kapal Motor Tempel Kapal Motor Tempel 4 ABK 15-20 15-20 5. Daerah Penangkapan Ikan Perairan Pantai sekitar ± 2-3 mil Perairan Pantai sekitar ± 2-3 mil 6. Jumlah trip per bulan 20 20 7. Rata-rata jumlah tangkapan per trip Kg 1.700 1.700 8. Rata-rata biaya operasional per trip Rp 1.104.580 1.104.580 9. Bagi hasil untuk ABK 37,5 75 10. Penjualan hasil tangkapan Dibo-dibo Dibo-dibo Data: Diolah 2009 ABKBuruh Nelayan 100 Produksi Biaya Operasional Pendapatan Kotor 25 untuk rumpon Pendapatan Bersih

5.2 Tingkat Pendapatan dan Kelayakan Usaha