Terdapat 304 soal yang melatih merubah bahasa biasa menjadi model matematika. Dengan presentasi 41 dari seluruh soal. Sedangkan ada 444 soal
yang melatih merubah model matematika menjadi bahasa biasa. Dengan presentasi 59 dari seluruh soal. Fenomena soal tersebut selaras dengan
kemampuan siswa kelas VIII pada tahap bahasa biasa menjadi model matematika sehingga siswa tidak berpikir rumit dengan hal abstrak terutama penyelesaian
dalam bentuk ekspresi matematika. Hal yang menarik lainnya ialah soal tipe gambar lebih dominan dari pada tipe soal yang lain yaitu 33. Pada kelas ini juga
kemampuan siswa merubah ekpresi matematika juga menjadi fokus kedua karena terdapat 20 soal yang melatih ekspresi matematika menjadi bahasa biasa.
Untuk soal melatih merubah bahasa biasa menjadi bentuk tabel ataupun relasi tidak terlalu menonjol dilihat dari presentasi soal yang ada. Begitu pun dari
bahasa biasa menjadi tabel ataupun relasi presentasi soalnya sedikit. Untuk memperlihatkan pertambahan perunit, peneliti membuat grafik agar
terlihat jelas penambahan jenis soal pada tiap materi.
Grafik 4.1 Jenis soal merubah model matematika dalam bentuk bahasa biasa
20 40
60 80
100 120
Al J
ab ar
Fu n
gs i
P e
rs G
a ri
s Lu
ru s
Pe rs
L in
ie a
r d
u a
v ar
iab e
l
Si stem
Ko o
rd in
at
Pe rs
Ku ad
ra t
Pe rb
an d
in gan
T e
o re
m a
Ph y
ta gora
s Li
n gka
ra n
Ban gu
n Ru
an g
Pe lu
an g
B an
y ak
S o
al
Ekpresi Matematika Relasi
Tabel Diagram
Gambar
Dalam grafik terlihat penurunan secara signifikan tipe soal ekspresi matematika. Namun tipe soal ekspresi matematika ada disetiap materi.
Relasi matematika bertambah secara signifikan pada materi persamaan garis lurus dan persamaan kuadrat namun kegunaan terhadap materi peluang tidak
ada sehingga tak ada tipe soalnya. Hal menarik lainnya dari tipe sola diagram yang hanya ada pada materi lingkaran dan bangun ruang. Aplikasi
penggunaan tipe soal ini sangat minim digunakan. Pada tipe soal tabel terlihat penambahan yang sangat signifikan terhadap materi persamaan
kuadrat, walaupun terhadap materi lain juga ada penambahan. Terlihat tipe soal tabel hanya dipakai untuk materi aljabar, fungsi, persamaan garis lurus,
dan persamaan kuadarat.
Grafik 4.2 Jenis soal merubah bahasa biasa dalam bentuk model matematika
Tipe soal gambar terlihat dominan dalam grafik. Pertambahan yang signifikan pada materi Teorema Phytagoras, Lingkaran dan Bangun ruang
20 40
60 80
100 120
Al J
ab ar
Fun gs
i
Pe rs
G a
ri s L
u ru
s
Pe rs
L in
ie a
r d
u a
v ar
iab e
l
Si stem
Ko o
rd in
at
Pe rs
Ku ad
ra t
Pe rb
an d
in gan
T e
o re
m a
Ph y
ta gora
s Li
n gka
ra n
Ban gu
n Ru
an g
Pe lu
an g
B an
y ak
S o
al
Materi
Model Matematika Gambar
Model Matematika Diagram
Model Matematika Tabel
Model Matematika Relasi
Model Matematika Ekpresi Matematika
yang lebih mudah penjelasannya menggunakan gambar. Tipe soal merubah kedalam diagram juga terlihat tinggi namun hanya di materi persamaan
kuadrat dan persamaan garis lurus. Tipe soal ini memanh cocok untuk melatih materi yang berhuungan dengan diagram kartesius. Pada materi al
jabar tipe soal merubah bahasa biasa menjadi ekpresi matematika pun cukup tinggi walaupun di materi lain hanya di persamaan garis lurus penambahan
yang ada. Penguunaan tipe soal merubah dalam bentuk tabel sangat dikit digunakan hanya pada materi peluang .
b. Koding
Untuk memudahkan mensintesiskan unit-unit dalam hasil temuan. Peneliti membuat kode tiap unitnya berdasarkan jenis model matematika.
Tabel 4.3 Kode model matematika
No. Model Matematika
Kode 1
Gambar G
2 Tabel
T 3
Diagram D
4 Ekspresi Matematika
EM 5
Relasi R
2. Kategorisasi
Berdasarkan tipe soal yaitu mengubah model matematika menjadi bahasa biasa dan dari masalah atau situasi menjadi model matematika peneliti
membuat dua kategori yaitu kategori A untuk tipe soal merubah model matematika menjadi bahasa biasa dan kategori B untuk tipe soal merubah
situasi atau masalah kedalam model matematika.
3. Sintesiasi
Untuk memudahkan proses sintesiasi dari kategori ke dalam kode unit peneliti membuat grafik hubungan kategori dengan kode sebagai acuan
sintesiasi. Peneliti mensintsiasi berdasarkan materi pelajaran.
Grafik 4.3 Perbedaan tipe soal berdasarkan kategorisasi
a. Operasi Bentuk Al jabar
Perbedaan yang sangat jauh antara kategori A dan B. Dilihat dari komponen unitnya kode EM mendominasi soal yang ada pada materi tersebut.
Sebaliknya kategori B hanya terdapat tipe EM juga. Dilihat dari karakter materinya kode EM memang paling cocok digunakan. Dilihat dari Kompetensu
dasar pada materi ini menerapkan operasi aljabar yang melibatkan bilangan rasional, jadi wajar sekali jika tipe soal EM mendominasi soal-soal dalam materi
ini
b. Fungsi
Hampir seimbang antara kategori A dan B. Hanya saja kategori A sedikit lebih banyak dibanding kategori B. Kode R menjadi materi dominan dalam
materi fungsi. Penekanan yang hampir setara dengan model matematika yang 20
40 60
80 100
120
A B
lain pada kode A. Kompetensi dasar materi ini ialah menyajikan fungsi dalam berbagai bentuk relasi, pasangan berururt, rumus fungsi tabel, grafik dan
diagram. Maka wajar jika penyebaran soal G, T, R dan EM hampir merata baik di kategori A maupun B.
c. Persamaan Garis lurus
Tipe soal kategori B lebih banyak dibanding kategori A. Pada materi ini banyak memang tak ada tipe R dan T pada kategori B namun jumlah tipe EM, G
dan D pada kategori B lebih banyak dari pada kategori A walaupun terdapat T dan R dalam kategori A. Pada materi ini kategori A lebih bervariasi dalam
model matematikanya. Kompetensi dasar pada materi ini ialah menentukan persamaan garis lurus dan grafiknya. Peneliti menggolongkan grafik dalam
diagram. Sangat sesuai dengan temuan peneliti, pada materi ini banyak kode G baik pada kategori A ataupun B dan D pada kategori B.
d. Persamaan linear dua variabel
Kombinasi D dan EM mendominasi tipe soal dalam materi ini pada kategori A. Walaupun dalam kategori B memunculkan kode yang sama yaitu D
dan EM namun jumlahnya tidak sebanyak pada kategori A. Kompetensi dasar materi ini yaitu menetukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam
konteks nyata dan membuat serta menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan linear. Ditinjau dari
kompetensi dasar maka tipe soal yang diberikan sesuai karena melatih menyelesaikan model matematika ditandai dengan banyaknya EM salah satunya.
e. Sistem koordinat
Mengandalkan kategori A dalam mengasah kemampuan komunikasi karena kategori B hanya 3 soal. Dalam kategori A pun soal yang dominan kode
G. Materi ini lebih cenderung membaca gambar dibanding menyelesaikan dalam bentuk aljabar ataupun sebaliknya. Kompetensi dasar materi ini ialah
menggunakan koordinat cartesius dalam menjelaskan posisi relatif benda terhadap acuan tertentu. Tipe soal komunikasi pada materi ini sesuai dengan
kompetensi dasar karena kode G sangan menonjol disini.
f. Persamaan Kuadrat
Lebih banyak kategori B dan didominasi kode D. Materi ini menyuguhkan soal dalam kode G di kategori A. Walaupun berbeda dengan kategori B namun
pencapaian untuk materi ini pada kelas VIII sepertinya didesign siswa dapat mengerti soal dalam bentuk gambar ataupun sebaliknya. Kompetensi dasar
dalam materi ini ialah menetukan nilai persamaan kuadrat dengan satu variabel yang tidak diketahui. Jika membaca kompetensi dasar harusnya ada keseusuaian
dengan kode EM.
g. Perbandingan
Hanya kategori A itupun hanya 8 soal. Pada materi perbandingan lebih banyak soal bukan melatih kemampuan komunikasi. Kalaupun ada kode EM
itupun untuk melatih kemahiran siswa menyelesaikan permasalahan yang lebih tinggi tingkat kesulitannya. Kompetensi dasar materi ini ialah memahami konsep
perbandingan dengan menggunakan tabel, grafik, dan persamaan lalu menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah nyata dengan
menggunakan tabel, grafik dan persamaan serta menyelesaiakan permasalahan dengan menaksir besaran yang tidak diketahui menggunakan grafik, aljabar, dan
aritmatika. Peneliti hanya menemukan sedikit model matematika dalam materi ini yang harusnya pada materi ini kaya dengan model matematika.
h. Teorema Phytagoras
Kode G pada kategori B mendominasi tipe soal. Jauh sekali perbedaan antara Kategori A dan B. Dalam materi ini penguasaan siswa membaca gambar
sangat dilatih walaupun tetap dengan kombinasi tipe soal yang untuk mengasah kemahiran siswa. Kompetensi dasar materi ini ialah memahami teorema