2. Observasi terhadap Siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa ini dilakukan untuk melihat setiap proses pembelajaran yang diikuti siswa. Jumlah seluruh poin observasi
aktivitas belajar siswa dengan metode Outdoor Study adalah 40 poin, sedangkan jumlah seluruh poin observasi aktivitas belajar siswa dengan
metode ceramah-Word Square adalah 38 poin. a. Lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan metode Outdoor Study
1 Tahap Perencanaan a Siswa dikondisikan untuk memulai pembelajaran
b Siswa menjawab salam pembuka c Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran
d Siswa mengerjakan soal pre-test e Siswa menyimak apersepsi guru
f Siswa mendengarkan
penjelasan guru
terkait tujuan
pembelajaran g Siswa mendengarkan penjelasan guru sekaligus mencatat alat
yang dimaksud h Siswa menjawab pertanyaan guru
i Siswa melakukan undian sekaligus mencatat pembagian kelompok
j Siswa mendengarkan penjelasan gurur terkait kegiatan belajar di luar kelas pada pertemuan mendatang
k Siswa mengajukan pertanyaan seputar teknis kegiatan tersebut l Siswa menyimpulkan materi
m Siswa menjawab salam penutup 2 Tahap Pelaksanaan
a Siswa dikondisikan untuk memulai pembelajaran b Siswa menjawab salam pembuka
c Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran d Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru
e Siswa bersiap untuk belajar di luar kelas f Siswa berkesempatan untuk bertanya
g Siswa mengamati gambar di slide h Siswa mendengarkan petunjuk guru
i Siswa berdiskusi dalam kelompok lalu mencatat hasilnya di LKS
j Siswa merapikan hasil diskusi k Siswa menyimpulkan materi
l Siswa menjawab salam penutup 3 Tahap Tingkat Lanjut
a Siswa dikondisikan untuk memulai pembelajaran b Siswa menjawab salam pembuka
c Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran d Siwa mendengarkan apersepsi guru
e Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru f Siswa menyimak ulasan materi yang telah dibahas
g Siswa berkesempatan untuk bertanya h Setiap kelompok berkesempatan untuk menjelaskan hasil
diskusinya i Siswa berkesempatan untuk bertanya kepada kelompok
j Siswa menyimak pembahasan sekaligus pelurusan hasil diskusi kelompok oleh guru
k Siswa menyimak penjelasan guru l Siswa mengajukan pertanyaan
m Siswa menyimpulkan materi n Siswa mengerjakan soal post-test
o Siswa menjawab salam penutup b. Lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan metode Ceramah-
Word Square 1 Pertemuan 1
a Siswa dikondisikan untuk memulai pembelajaran
b Siswa menjawab salam pembuka c Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran
d Siswa mengerjakan soal pre-test e Siswa menyimak apersepsi guru
f Siswa mendengarkan
penjelasan guru
terkait tujuan
pembelajaran g Siswa melakukan eksplorasi terkait materi yang dibahas
h Siswa mendengarkan penjelasan guru i Siswa menjawab pertanyaan guru
j Siswa mendengarkan penjelasan guru k Siswa mengajukan pertanyaan
l Siswa menyimpulkan materi m Siswa menjawab salam penutup
2 Pertemuan 2 a Siswa dikondisikan untuk memulai pembelajaran
b Siswa menjawab salam pembuka c Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran
d Siswa menyimak apersepsi guru e Siswa
mendengarkan penjelasan
guru terkait
tujuan pembelajaran
f Siswa menyimak ulasan guru g Siswa mengisi tabel dan pertanyaan kegiatan produksi,
komunikasi dan transportasi di LKS h Siswa bersama guru membahas hasil pekerjaannya
i Siswa mengajukan pertanyaan seputar teknis kegiatan tersebut j Siswa menyimpulkan materi
k Siswa menjawab salam penutup 3 Pertemuan 3
a Siswa dikondisikan untuk memulai pembelajaran b Siswa menjawab salam pembuka
c Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran
d Siswa menyimak apersepsi guru e Siswa
mendengarkan penjelasan
guru terkait
tujuan pembelajaran
f Siswa menyimak ulasan guru g Siswa diberikan LKS Word Square
h Siswa mendengarkan penjelasan guru seputar teknik pengerjaan Word Square
i Siswa mengerjakan LKS Word Square j Siswa bersama guru membahas hasil pekerjaannya sekaligus
mengaitkan dengan materi k Siswa mengajukan pertanyaan
l Siswa bersama guru menyimpulkan materi m Siswa mengerjakan post-test
n Siswa menjawab salam penutup
1
Tabel di bawah ini adalah rekapitulasi nilai lembar observasi aktivitas belajar siswa dari masing-masing kelas:
Tabel 4.21 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Eksperimen
Keterangan Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Jumlah skor 46
44 57
Jumlah poin 13
12 15
40 Rata-rata
3,53 3,67
3,8 3,67
Hasil rata-rata observasi adalah 3,67. Maka aktivitas belajar pada proses KBM sudah baik dalam pelaksanaannya.
1
Lihat di lampiran
Tabel 4.22 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Kontrol
Keterangan Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Jumlah skor 44
35 51
Jumlah poin 13
11 14
38 Rata-rata
3,39 3,18
3,64 3,6
Hasil rata-rata observasi adalah 3,6. Maka aktivitas belajar pada proses KBM sudah baik dalam pelaksanaannya.
Dari tabel di atas, tampak hasil rata-rata observasi aktivitas belajar pada kelas eksperimen metode outdoor study adalah 3,67. Artinya, aktivitas
belajar pada proses KBM telah berjalan baik dalam pelaksanaannya. Sedangkan hasil rata-rata observasi aktivitas belajar siswa pada kelas
kontrol metode non-outdoor study adalah 3,6. Artinya, aktivitas belajar pada proses KBM telah berjalan baik pula dalam pelaksanaannya. Jika
dibandingkan kedua nilai rata-rata ini, maka nilai rata-rata observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen unggul tipis dibandingkan nilai
rata-rata kelas kontrol.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Dari Segi Aktivitas Belajar Siswa
Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS, khususnya materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi tampak dari
pantauan peneliti melalui observasi selama kegiatan penelitian berlangsung. Dalam hasil observasi aktivitas belajar siswa tersebut, pada
setiap pertemuan terlihat peningkatan yang cukup signifikan, yakni pada pertemuan pertama memiliki rata-rata 3,53, pertemuan kedua memiliki
rata-rata 3,67, dan pertemuan ketiga memiliki rata-rata 3,8. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode outdoor study dapat
meningkatkan kerjasama siswa dalam kelompok, berinteraksi satu sama lain melalui diskusi, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan berani
mengemukakan pertanyaan
dengan guru
dibandingkan dengan
menggunakan metode Ceramah-Word Square.
2. Dari Segi Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan metode outdoor study dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa metode outdoor study atau metode biasa. Tentu saja
dengan materi yang sama yakni Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi pada mata pelajaran IPS.
Hal ini didasari dari hasil pengujian hipotesis terhadap dua kelas, yakni kelas eksperimen yang menggunakan metode outdoor study dengan kelas
kontrol yang menggunakan metode ceramah-Word Square. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 .
Hasil pengujian t-pretest, dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara skor ptetest kelas eksperimen dengan skor pretest kelas
kontrol, setelah dilakukan pengujian diperoleh signifikansi 0,925, bila dibandingkan dengan tetapan taraf kepercayaan maka 0,925 0,05. Ini
menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf signifikansi 0,05, dengan kata lain bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
nilai rata-rata kelas pretest eksperimen dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Jadi kesimpulannya bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
kemampuan awal yang sama. Sedangkan menurut hasil pengujian t-posttest, setelah dilakukan
pengujian diperoleh nilai signifikansi 0,039. Bila dibandingkan dengan tetapan signifikansi yakni 0,039 0,05, maka tampak ada perbedaan yang
signifikan atau berada di penerimaan Ha, dengan kata lain bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas eksperimen dengan
nilai rata-rata kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode outdoor study terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode outdoor study dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPS. Tentunya dikarenakan metode outdoor study guru lebih mendorong siswa untuk berinteraksi satu sama lain, bekerjasama dalam kelompok, dan
bersahabat dengan lingkungan sekitar, dibandingkan dengan metode konvensional di kelas kontrol. Hal ini terbukti dari hasil observasi guru
terhadap siswa saat belajar menggunakan metode outdoor study.
F. Keterbatasan dalam Penelitian
Selama penelitian berlangsung, peneliti menemukan berbagai keterbatasan,
diantaranya:
1. Penelitian ini hanya dilakukan sebanyak 3 pertemuan, karena waktu terbatas. Hasil dapat lebih makmimal jika penelitian dilakukan dalam
jangka lebih lama. 2. Penelitian berbasis Outdoor Study merupakan penelitian yang terbilang
jarang dilakukan oleh mahasiswa ataupun guru, khususnya di jenjang SDMI, sehingga peneliti belum bisa berbuat banyak untuk melaksanakan
penelitian ini. 3. Penelitian ini dilakukan di kelas IV tingkat dasar, yang cenderung lebih
senang bermain dan sulit diatur dibandingkan siswa kelas tinggi, sehingga dibutuhkan suara yang jelas dan keras agar siswa mengerti terkait aturan
dan teknis pelaksanaan outdoor study. Walaupun demikian, bagi peneliti hal inilah yang membuat metode outdoor study lebih tepat diterapkan di
tingkat SD. 4. Untuk menerapkan metode outdoor study, peneliti masih kesulitan
mengatur waktu untuk mengarahkan siswa saat belajar di luar kelas.
72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data serta pengujian hipotesis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
metode Outdoor Study tehadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDI Harapan Ibu Jakarta. Hal tersebut diperoleh dari uji “t”
dengan signifikansi 0,039 tampak lebih kecil dari tetapan signifikansi 0,05. Dengan demikian, Ho tidak ada pengaruh ditolak dan Ha terdapat
pengaruh diterima.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan selama peneltian di atas, penulis mengajukan saran untuk perbaikan di masa mendatang, baik untuk calon peneliti maupun
calon guru atau guru IPS khususnya. Saran-saran peneliti adalah sebagai berikut:
1. Sekolah hendaknya dapat menerapkan metode Outdoor Study karena selain dapat mengurangi kepenatan siswa selama belajar di kelas, metode
ini juga terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Untuk dapat menerapkan metode Outdoor Study ini, guru hendaknya
perlu merencanakan
sematang mungkin
sebelum pelaksanaan
pembelajaran, seperti lingkungan, alokasi waktu, kegiatan yang dilaksanakan, dan segala antisipasi segala kemungkinan yang tidak
diinginkan. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian
sejenis dalam pembelajaran berbeda. 4. Dengan adanya keterbatasan penelitian ini, disarankan adanya penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui apakah metode Outdoor Study dapat