Terapi farmakologi Tatalaksana DM
14
Peningkatan pembentukan AGEs AGEs terbentuk dari reaksi nonenzimatik glukosa dan juga dari
peningkatan oksidasi asam lemak di sel endotel dan jantung contohnya dicarbonyls seperti 3-deoxyglucosone, methylglyoxal, and glyoxal
dengan protein. Protein plasma yang telah dimodifikasi oleh AGEs akan berikatan oleh reseptor AGEs, kemudian ikatan ini akan menginduksi
produksi ROS yang mengaktivasi NF- кB. Aktivasi NF-кB menyebabkan
beberapa perubahan patologi pada ekspresi gen.
23
Pada saat yang sama terjadi peningkatan methylglyoxal yang menyebabkan peningkatan O-linked N-acetylglucosamine O-GlcNAc
transferase. O-GlcNAc transferase akan meningkatkan modifikasi dari Sp3 yang meningkatkan ekspresi Angiopoietin 2 Ang-2. Ekspresi Ang-
2 yang diinduksi oleh glukosa yang tinggi di endotel ginjal peningkatan ekspresi intracellular adhesion molecule-1 ICAM-1 dan vascular cell
adhesion molecule VCAM-1. Hal ini akan menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi dan berlanjut pada kerusakan sel.
23
Peningkatan ekspresi reseptor AGEs RAGE Pada keadaan hiperglikemia akan menginduksi peningkatan
methylglyoxal, sehingga memediasi terbentuknya ROS dengan meningkatkan transkripsi NF-
кB dan AP-1. NF-кB dan AP-1 ini merupakan sinyal untuk mengekspresikan RAGE.
23
Produksi AGE yang meningkat juga akan menginduksi sinyal inhibisi ekspresi dari RAGE antisense cDNA atau antiRAGE ribozyme.
Sehingga hal ini dapat meningkatkan ekspresi RAGE lebih besar.
23
Aktivasi protein kinase C PKC Akumulasi glukosa intrasel yang abnormal dapat menyebabkan
meningkatnya diasilgliserol DAG intrasel, dan kemudian menyebabkan peningkatan protein kinase C PKC, terutama PKC β. Perubahan
tersebut kemudian akan berpengaruh pada sel endotel , menyebabkan terjadinya perubahan vasoreaktivitas melalui keadaan meningkatnya
endotelin-1 dan menurunannya eNOS.
14
15
Peningkatan jalur PKC akan mengakibatkan proliferasi sel otot polos dan juga pelepasan sitokin seperti TGF β dan VEGF. Selain itu
PKC juga melibatkan overekspresi dari faktor inhibitor fibrinolitik, plasminogen activator inhibitor PAI-1 dan aktivasi NF-
кB sehingga menyebabkan perubahan yang selanjutnya mengarah kepada angiopati
diabetik.
23
Aktivitas yang berlebihan dari jalur hexosamine Pada resistensi insulin dan DM terjadi oksidasi asam lemak yang
berlebih, hal ini juga berperan dalam patogenesis terjadinya komlikasi diabetik dengan meningkatkan perubahan fructose 6-phophate ke jalur
hexosamine. Pada jalur ini fructose 6-phosphate dialihkan dari glikolisis, dan diubah menjadi glucosamine 6-phosphate oleh glutamine fructose 6-
phosphate amidotransferase GFAT. Kemudian glucosamine 6- phosphate dirubah juga menjadi UDP-NAcetylglucosamine.
23
Meskipun jalur hexosamine belum jelas bagaimana mekanismenya diinduksi oleh hiperglikemia, studi memperlihatkan
bahwa pada keadaan hiperglikemia menyebabkan 4 kali lipat peningkatan O-GlcNAcylation dari transkipsi faktor Sp1, yang dimediasi
oleh aktivasi PAI- 1 dan TGF β1.
23
Peningkatan O-GlcNAcylation akan menghambat produksi eNOS yang akan mengakibatkan terjadinya
disfungsi endotel. Selain itu, pada hiperglikemia juga meningkatkan GFAT pada sel otot jantung. Meningkatnya O-GlcNAcylation, pada sel
otot jantung, akan menurunkan ekspresi sarcoplasmic reticulum Ca
2+
ATPase 2 α SERCA2α mRNA, sehingga akan mengganggu regulasi
Ca
2+
ke retikulum sarkoplasma. Akibatnya akan terjadi kerusakan pada sel tersebut.
37