33
3.4.7.7 Proses Counterstaining
Meneteskan methyl green 3 pada masing-masing preparat sampai seluruh permukaan potongan organ tertutup. Kemudian ditunggu
sampai 7 menit. Kemudian preparat dicelupkan ke dalam toples berisi Deionized water dan diputar diatas rotamax selama 5 menit.
3.4.7.8 Proses dehidrasi preparat
Preparat diangkat-celupkan sebanyak 3 kali secara berurutan kedalam toples yang berisi cairan ethanol 70 , ethanol 90, ethanol
100, kemudian celupkan satu persatu preparat kedalam xylene dan dikeringkan.
3.4.7.9 Fiksasi preparat
Setelah preparat kering, kemudian teteskan Entelan diatas potongan organ preparat sebanyak 1 tetes dan ditutup dengan cover glass
dan diperhatikan agar tidak terdapat gelembung udara. Preparat didiamkan minimal 12 jam.
3.4.8 Pengamatan Jaringan
Preparat diamati dengan menggunakan mikroskop Olympus BX41 pada perbesaran 20x. Persentase apoptosis dihitung dengan menghitung jumlah total
apoptosis dalam semua lapang pandang dalam satuan persen.
45
3.6 Pengolahan dan Analisa Data
Setelah dilakukan pengambilan data, selanjutnya data di olah dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Uji yang digunakan adalah Uji Oneway
Anova karena penelitian ini termasuk analitik kategorik numerik, yang membandingkan variabel dengan skala pengukuran numerik pada lebih dari dua
kelompok yang tidak berpasangan. Untuk melakukan uji Oneway Anova, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan uji homogenitas. Hasil menunjukkan
34
signifikan apabila nilai P0,05. Kemudian untuk mengetahui perbandingan antar kelompok, dilakukan uji Post hoc dan hasil dikatakan signifikan terdapat perbedaan
apabila P0,05.
35
3.5 Alur Penelitian
Tikus tiba di laboraturium Animal House
Adaptasi hewan sampel selama 14 hari
Pembagian kelompok
Kontrol Negatif
Kelompok Normal N, dengan gula darah 250
mgdl Tikus diinduksi dengan
STZ 55 mgkgbb pada hari ke 15
Kontrol positif
Kelompok DM D, dengan gula darah 250
mgdl
Perlakuan
Kelompok D+Cc 200 mgkgBB DM dengan
Cinnamomum cassia dosis 200 mgKgBB
Sacrifice
Pembiusan dengan menggunakan ether, pembedahan dan
pengambilan organ jantung tikus
Pembuatan preparat
Pembuatan sediaan mikroskopik dengan metode paraffin di
Departemen Histologi UI
Pewarnaan preparat
Pewarnaan preparat dilakukan sesuai dengan protocol TUNEL
TdT-mediated dUTP Nick End.Labelling TAKARA
Identifikasi miksroskop Penghitungan
Sampel Preparat
Sampel TUNEL dibaca secara
kuantitatif dengan menghitung persen
apoptosis
Analisa Statistik data
Perizinan kode etik hewan coba
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rachmah dkk. 2015, didapatkan data glukosa darah yang merupakan jumlah rata-rata glukosa darah pada awal
penelitian hari ke-1, yaitu saat tikus dinyatakan DM dan normal, hari ke-7, hari ke- 14, hari ke-21 dan hari ke-28. Data yang didapatkan selama penelitian adalah :
Tabel 4.1 Rata-rata dan standar deviasi glukosa darah tikus setiap kelompok penelitian
GDS Mean±SD mgdl Kelompok
Hari-1 Hari-7
Hari-14 Hari-21
Hari-28 N
83.3±10.5 116.8±12
94.3±17.3 117.5±12.6
103.3±7.5 D
481.3±98.2 532.8±91.2
521±102.4 531.5±26.3
600±0 D+CC 200
503.3±134.3 441.3±203.8
460.3±235.2 426.5±241.3
479.3±221.9
Ket: SD = Standard Deviasi, N = Normal n=2, D = Diabetesn=3, D+Cc200 = Diabetes dengan terapi kayu manis 200mgkgBB n=3, D+ Cc400= Diabetes
dengan terapi kayu manis 400 mgkgBB. P0,05 dibandingkan N,
P0,05 dibandingkan D.
39
Kemudian data apoptosis sel yang diambil pada penelitian adalah jumlah rerata dari sel yang mengalami apoptosis pada semua lapang pandang yang didapatkan
pada setiap preparat jantung tikus masing-masing kelompok. Kelompok normal N yang menjadi kontrol negatif, kelompok tikus diabetes D yang merupakan kontrol
positif, dan kelompok perlakuan terapi kayu manis D + Cc yaitu kelompok tikus diabetes yang diberikan terapi ekstrak Cinnamomum cassia 200 mgkgBB selama
28 hari. Dimana preparat tersebut telah dilakukan pewarnaan dengan menggunakan pewarnaan TUNEL yang dapat mengidentifikasi apoptosis sel. Data yang
didapatkan selama penelitian adalah :