Klasifikasi DM Tinjauan Diabetes Mellitus DM .1 Definisi DM

8 Sekresi insulin terjadi apabila adanya rangsangan glukosa. Awalnya glukosa melewati membran sel β pankreas dengan mediasi Glucosa transporter GLUT. GLUT adalah senyawa asam amino yang berada diberbagai sel tubuh untuk mengangkut glukosa masuk kedalam sel. Glucosa transporter 2 GLUT 2 yang terdapat disel β pankreas, akan mengalami glikolisis dan fosforilasi setelah berikatan dengan molekul glukosa, kemudian akan melepaskan molekul ATP. ATP yang dibebaskan akan mengaktivasi penutupan K channel sehingga terjadi depolarisasi yang diikuti pembukaan Ca channel. Masuknya ion Ca intrasel ini kemudian akan menginduksi proses sekresi insulin. 14 Pada awal kerja insulin ke sel target, terjadi ikatan insulin dengan reseptor insulin dipermukaan sel target. Reseptor insulin ini merupakan kombinasi 4 subunit yang dihubungkan oleh ikatan disulfida, yaitu subunit alfa yang seluruhnya terletak diluar membran sel dan subunit beta yang menembus ke membran sampai sitoplasma sel. 19 Ketika insulin berikatan dengan subunit alfa terjadi autofosforiasi pada subunit beta, yang akan mengaktivasi tirosin kinase. Aktifitas tirosin kinase ini akan memulai kaskade fosforilasi sel yang mengaktifkan Insulin-reseptor substrate IRS kemudian akan memediasi beberapa efek pada masing-masing metabolisme glukosa, protein dan lemak serta akan menyebabkan pemindahan transporter glukosa kemembran sel untuk membantu masuknya glukosa kedalam sel. 19 Gambar 2.2 Skematik reseptor insulin Sumber : Guyton Hall 2011 9

2.1.4 Patogenesis dan Patofisiologi DM

DM tipe 1 timbul akibat destruksi sel β pankreas karena proses autoimun. Namun bukan hanya akibat adanya gen yang rentan terhadap diabetes diabetes susceptibility gene akan tetapi juga faktor lingkungan yang tidak dapat diketahui dapat mencetuskan proses antibodi. Faktor lingkungan yang dianggap berperan antara lain, pemberian susu sapi sebelum usia 2 tahun, infeksi virus virus coxsackie B, cytomegalovirus, mumps dan rubella. 20 Berbeda dengan DM tipe 1 yang mengalami defisiensi insulin absolut, pada DM tipe 2 terjadi gangguan toleransi glukosa karena adanya gangguan sekresi insulin ataupun gangguan kerja insulin resistensi insulin pada organ target terutama pada sel otot, adiposa dan jantung. Resistensi insulin disebabkan oleh adanya faktor genetik dan obesitas. 14 Awalnya resistensi insulin ini belum menimbulkan manifestasi diabetes, karena sel β pankreas masih dapat mengkompensasi keadaan dimana terjadi peningkatan glukosa darah dengan meningkatkan produksi insulin. Sehingga terjadi suatu keadaan hiperinsulinemia dan glukosa darah juga masih cenderung normal. Namun jika terjadi berkepanjangan sel β pankreas akan mengalami β cell exhausted kelelahan sel β sehingga terjadi defisiensi sekresi insulin. Hal ini kemudian akan menimbulkan peningkatan kadar glukosa darah sampai memenuhi kriteria diabetes. 14 Tahap selanjutnya dimana produksi insulin semakin menurun, akan menginduksi glukosa hati melalui proses glikolisis dan glukoneogenesis sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang berlebihan dan mengakibatkan meningkatnya glukosa darah puasa. Keadaan hiperglikemia ini akan memperberat gangguan sekresi insulin sehingga disebut fenomena glukotoksitas. Resistensi insulin juga terjadi pada jaringan adiposa sehingga akan merangsang lipolisis dan meningkatkan asam lemak bebas. Hal ini juga akan mengakibatkan gangguan sekresi insulin oleh sel β pankreas. Fenomena ini disebut lipotoksisitas. 14 10

2.1.5 Diagnosis DM

Penegakan diagnosis DM dapat dilihat atas dasar pemeriksaan kadar gula darah. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Pada penderita DM dapat ditemukan berbagai keluhan yang dapat menjadi pertimbangan jika dicurigai DM. Keluhan klasik DM antara lain poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya. Selain itu keluhan yang terjadi seperti badan lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada laki-laki, serta pruritus vulva pada wanita. 13 Kriteria diagnosis DM dalam PERKENI 2015 Pemeriksaaan glukosa plasma puasa ≥126mgdl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam. Atau Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mgdl 2 jam setelah Tes Tleransi Glukosa Orl TTGO dengan beban 75 gram. Atau Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mgdl dengan keluhan klasik. Atau Pemeriksaan HbA1c ≥6,5 dengan menggunakan metode High- perfomance Liquid Chromatography HPLC yang terstadarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program NGSP Tabel 2.2 Kriteria diagnosis DM 13 Jika hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal ataupun DM, maka digolongkan dalam kelompok prediabetes yaitu toleransi glukosa terganggu TGT dan glukosa darah puasa terganggu GDPT  Glukosa darah puasa terganggu TGPT yaitu hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100-125 mgdl dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2 jam 140mgdl  Toleransi glukosa terganggu TGT yaitu hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 jam setelah TTGO antara 140-199 mgdl dan glukosa plasma puasa ,100 mgdl  Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Rempeyek Bercita Rasa Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii)

6 68 94

Uji Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume)) dan Madu Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Jantan

6 82 105

Sifat-sifat Dasar Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Blume)

8 94 72

Efek Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) terhadap Penurunan Sel-sel Radang Pada Tikus Wistar Jantan (Penelitian In Vivo)

10 108 105

Efek ekstrak kayu manis “cinnamomum cassia” terhadap kadar glukosa darah, berat badan dan trigliserida pada tikus jantan strain sparague dawley yang diinduksi aloksan

2 13 69

Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, serta HDL Tikus Diabetes (Sprague dawley) yang Diinduksi Aloksan

2 25 65

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Low Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 6 72

Efek Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolestrol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin(STZ)

1 15 66