26
2.6 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi operasional Alat Ukur
Cara Pengukuran Skala
Pengukuran
1 Apoptosis sel
jantung Gambaran nukleus sel
jantung yang
berwarna coklat
karena pewarnaan
TUNEL Mikroskop Olympus
BX-41 Mengidentifikasi
apoptosis sel jantung pada pembesaran 20x,
kemudian dihitung
secara manual. Numerik
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental laboraturium.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai April 2016
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Animal House, laboratorium Biologi, laboraturium MPR, laboraturium Histologi, laboratorium Riset, dan
laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Kertamukti no. 05 Pisangan,
Ciputat 15419, Tangerang Selatan.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Perlakuan pada semua kelompok tikus telah dilakukan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rachmah dkk mahasiswa PSPD UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015 yang dilakukan selama 28 hari. Objek percobaan yang digunakan adalah organ jantung tikus jantan Sprague
Dawley usia 16 minggu, dengan berat badan rata-rata 192-337 gram, yang didapatkan dari Departemen Patologi Institut Pertanian bogor. Penelitian ini
dilakukan dengan membagi hewan coba menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok N normal sebagai kontrol negatif. Kelompok kedua
merupakan kelompok D diabetes sebagai kontrol positif. Kelompok ketiga merupakan kelompok D+Cc 200 diabetes dengan terapi Cinnamomun cassia yaitu
kelompok tikus DM yang diinduksi STZ dan diberikan terapi daun kayu manis Cinnamomum cassia dengan dosis 200 mgkgBBhari selama 28 hari.
28
Besarnya jumlah sampel yang digunakan, ditentukan dengan menggunakan Mead
’s Equation Formula sebagai berikut:
46
E : Error Component 10-20
N : Jumlah individu percobaan sampel dalam semua kelompok
dikurang 1 B
: Blocking Component dikurang 1 B=0 T
: Jumlah kelompok terapi dikurang 1
N = 13 – 23 kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah yang sama.
Sehingga jumlah sampelnya adalah 4-7. Kemudian pada setiap kelompok diambil 2 sampel pada kelompok normal dan 3 sampel pada kelompok D dan D+Cc untuk
dijadikan preparat mikroskopik.
3.3.1 Kriteria Inklusi
Tikus kontrol negatif : tikus jantan strain Sprague dawley dengan
glukosa darah sewaktu 250 mgdL
Tikus kontrol positif dan tikus terapi : tikus jantan strain Sprague dawley dengan glukosa darah sewaktu 250 mgdL.
E= N-0-T ≤20=N-1-T-1
≤20=N-1-3-1 ≤20=N-1-2
≤20=N-3 N
≤23
≤
–
≤ E = N
– B – T E = N
– 0 – T ≥10 = N-1 – T-1
≥10 = N-1 – 3-1 ≥10 = N -3
N ≥13
E=N-B-T