28
Besarnya jumlah sampel yang digunakan, ditentukan dengan menggunakan Mead
’s Equation Formula sebagai berikut:
46
E : Error Component 10-20
N : Jumlah individu percobaan sampel dalam semua kelompok
dikurang 1 B
: Blocking Component dikurang 1 B=0 T
: Jumlah kelompok terapi dikurang 1
N = 13 – 23 kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah yang sama.
Sehingga jumlah sampelnya adalah 4-7. Kemudian pada setiap kelompok diambil 2 sampel pada kelompok normal dan 3 sampel pada kelompok D dan D+Cc untuk
dijadikan preparat mikroskopik.
3.3.1 Kriteria Inklusi
Tikus kontrol negatif : tikus jantan strain Sprague dawley dengan
glukosa darah sewaktu 250 mgdL
Tikus kontrol positif dan tikus terapi : tikus jantan strain Sprague dawley dengan glukosa darah sewaktu 250 mgdL.
E= N-0-T ≤20=N-1-T-1
≤20=N-1-3-1 ≤20=N-1-2
≤20=N-3 N
≤23
≤
–
≤ E = N
– B – T E = N
– 0 – T ≥10 = N-1 – T-1
≥10 = N-1 – 3-1 ≥10 = N -3
N ≥13
E=N-B-T
29
3.3.2 Kriteria Eksklusi
Tikus mati sebelum perlakuan
Tikus jantan strain Sprague dawley yang diinduksi STZ dengan
glukosa darah sewaktu 250 mgdL setelah dilakukan tiga kali pengukuran dengan waktu tiga hari.
3.4 Cara Kerja Penelitian 3.4.1 Alat Penelitian
Alat-alat yang harus disiapkan untuk penelitian ini antara lain :
Sentrifuge
Toples
Mikropipet
Object glass
Cover glass
Mikrotom
Rotamax
Waterbath
Rak preparat
Thermometer
Mikroskop Olympus BX41
Komputer laboraturium
Tabung EDTA
Coolbox
Tabung effendorf
Sentrifugasi
Kulkas -80 C
Sarung tangan
Vortex
Valcon tube
Mikroskop konfokal
Microwave
Oven
Stirer
3.4.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Ekstrak kayu manis Cinnamomum cassia
Sukrosa 10
Destilated water DW
30
Ethanol
Ether
Buffer Sitrat
Streotozotocin STZ
Entellan
Deionized water
Kit pewarnaan Tunel
3.4.3 Adaptasi Hewan Sampel
Sebelum dilakukan percobaan, dilakukan tahap adaptasi pada semua hewan sampel di laboratorium Animal House selama 2 minggu. Hewan
diadaptasikan dengan lingkungan barunya, makanan dan minumannya disamakan semua. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengkondisikan semua
tikus dalam kondisi yang sama sebelum diberikan perlakuan.
3.4.4 Induksi Streptozotocin STZ
Setelah dilakukan proses adaptasi, pada hari ke-15 tikus diinduksi STZ 55 mgkgbb secara intraperitoneal. Setelah hewan diinduksi STZ, selanjutnya
diberi sukrosa 10 dalam waktu 24 jam untuk mencegah hipoglikemia. Pengukuran kadar gula darah dilakukan 4 hari setelah induksi STZ. Tikus
dengan glukosa 250 mgdl dikatakan sebagai tikus DM.
3.4.5 Pemberian Ekstrak Kayu Manis Terhadap Tikus
Pada tikus yang telah DM, kelompok tikus uji diberikan terapi ekstrak kayu manis 200 mgkgBB peroral dengan menggunakan alat sonde. Pemberian
ini dilakukan sekali dalam sehari selama 28 hari. 3.4.6
Tahap Sacrifice Pembedahan
Setelah perlakuan selesai, semua tikus disacrifice dengan memasukkan tikus kedalam toples yang berisi kapas yang diberi ether sampai tidak berespon
ketika diberi rangsangan, kemudian tikus dibedah untuk diambil jantungnya dan difiksasi dengan formalin 10. Kemudian dilakukan pembuatan sediaan