Kandungan Kimia dalam Kayu manis

22 pankre as seperti sel α dan δ serta jaringan parenkim ekstra pankreas tetap utuh setelah pemberian STZ, sehingga hal menunjukkan sifat STZ yang selektif pada sel beta pankreas. 36 Gambar 2.7 Skematik uptake selektif STZ pada sel β pankreas Sumber : Goud 2015 Setelah STZ masuk ke dalam sel β pankreas, akan menghambat metabolisme glukosa dan sekresi insulin dari sel beta sehingga akan merusak pankreas. 36 Mekanisme toksisitas dari STZ yang terjadi pada sel β pankreas antara lain : 1. Carbamoylation dan alkilasi dari komponen seluler. 2. Pelepasan Nitrat oksida NO. 23 3. Pembentukan radikal bebas dan stres oksidatif. 4. Penghambatan O-GlcNAcase. 35

2.3.3 Dosis STZ

Terdapat beragam dosis penggunaan STZ untuk menginduksi diabetes pada hewan coba, diantaranya dosis tunggal 40mgkgBB yang akan menyebabkan rusaknya sel beta pankreas dan timbulnya hiperglikemi. Dosis lain yang digunakan untuk menyebabkan keadaan DM tipe 1 pada hewan coba adalah dosis antara 40-60 mgkgBB secara intravena. STZ juga dapat diberikan melalui intraperitoneal dengan dosis yang sama atau lebih besar, namun dosis 40 mgkgBB mungkin kurang efektif. 34 Dosis STZ sebanyak 50 mgkgBB secara intravena dapat meningkatkan kadar glukosa darah sampai 270mgdL setelah 2 minggu. Pemberian dosis rendah akan memicu suatu proses autoimun yang mengarah pada kerusakan sel beta pankreas dengan infiltrasi sel leukosit mononuclear dan adanya sitokin. Berbeda pada DM tipe 2 akan lebih mudah diinduksi secara intravena atau intraperitoneal dengan dosis 100mgkgBB STZ setelah tikus tersebut lahir8- 10 minggu. 34 Telah dilaporkan pada penelitian bahwa STZ memiliki LD 50 dengan dosis 240 mgkgBB pada tikus coba. STZ memiliki waktu paruh sekitar 19 menit didalam sel. Studi menunjukkan bahwa sebanyak 77 dari STZ yang disuntikkan akan dipecah dan diekskresikan utuh dalam waktu 6 jam setelah penyuntikan. Dari jumlah itu 30 diekskresikan dalam satu jam pertama. Sebagian besar metabolit dieliminasi 74 dalam urin dan sisanya 3 dihilangkan dalam tinja. Sebagian besar materi yang tersisa, ditemukan di hati dan ginjal. 36

2.4 Pewarnaan Terminal deoxynucleotidyl transferasemediated dUTP nick end

labeling TUNEL deteksi apoptosis sel Apoptosis merupakan kematian sel secara terprogram yang dikontrol oleh gen dan berperan penting dalam perkembangan biologis dan pemeliharaan jaringan

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Rempeyek Bercita Rasa Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii)

6 68 94

Uji Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume)) dan Madu Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Jantan

6 82 105

Sifat-sifat Dasar Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Blume)

8 94 72

Efek Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) terhadap Penurunan Sel-sel Radang Pada Tikus Wistar Jantan (Penelitian In Vivo)

10 108 105

Efek ekstrak kayu manis “cinnamomum cassia” terhadap kadar glukosa darah, berat badan dan trigliserida pada tikus jantan strain sparague dawley yang diinduksi aloksan

2 13 69

Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, serta HDL Tikus Diabetes (Sprague dawley) yang Diinduksi Aloksan

2 25 65

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Low Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 6 72

Efek Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolestrol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin(STZ)

1 15 66