Uji Ekonomi Metode Pengujian Model

38 pemupukan, pengendalian hama, sanitasi kebun, pemangkasan cabangranting maupun pembungkusan buah, serta mengabaikan cara pemanenan sesuai yang dianjurkan Departemen Pertanian, 2007. Penanaman manggis di Desa Karacak dan Desa Barengkok pada umumnya tersebar di kelompok-kelompok hamparan yang relatif tidak luas dan jarak tanamnya pun belum teratur. Hal ini mengakibatkan data keragaan kebun manggis termasuk populasi tanaman per hektar juga sulit ditentukan secara akurat. Manggis yang dibudidayakan di Desa Karacak dan Desa Barengkok diperbanyak secara generatif atau dengan biji dan bukan secara vegetaif cangkokanokulasisambung pucuk. Hal ini menyebabkan manggis dapat dipanen setelah berumur delapan tahun atau lebih. Sebagian besar hasil panen manggis di Desa Karacak dan Desa Barengkok dijual dalam bentuk segar. Pemanenan buah manggis dilakukan secara manual. Pemetikan buah dilakukan dengan memanjat pohon hingga ke ujung-ujung cabang. Buah yang telah dipetik dimasukkan kedalam karung atau keranjang tanpa dilakukan sortasi, grading buah maupun pencucian. Buah manggis dipasarkan ke tengkulakpengumpul yang datang langsung ke lokasikebun manggis.

5.4. Karakteristik Petani

Petani responden dalam penelitian ini berjumlah 49 orang, yakni 29 petani manggis di Desa Karacak dan 20 petani manggis di Desa Barengkok. Karakteristik petani responden antara lain: umur, pendidikan, dan pengalaman bertani. 39

5.4.1. Umur Petani

Petani yang mengusahakan manggis di Desa Karcak dan Desa Barengkok berada pada sebaran umur 30-90 tahun. Sebagian besar petani responden yang mengusahakan manggis berada pada usia 51-60 tahun sebanyak 30,61 . Sebaran umur petani responden dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Sebaran Petani Responden Menurut Umur Pada Usahatani Manggis di Desa Karacak dan Desa Barengkok Tahun 2012 Golongan Umur Tahun Jumlah Jiwa Persentase 31-40 5 10,20 41-50 10 20,41 51-60 15 30,61 61-70 10 20,41 71-80 8 16,33 81-90 1 2,04 TOTAL 49 100,00 Sumber : Data Primer diolah, 2012

5.4.2. Pendidikan Petani

Pendidikan formal petani responden bervariasi.Pendidikan petani responden menyebar dari tidak tamat Sekolah Dasar SD hingga jenjang perguruan tinggi sarjana. Sebagian besar pendidikan petani responden adalah tamat SD sebesar 59,18 . Sebaran pendidikan petani responden dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Sebaran Petani Responden Menurut Pendidikan Pada Usahatani Manggis di Desa Karacak dan Desa Barengkok Tahun 2012 Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase Tidak Tamat SD 3 6,12 Tamat SD 29 59,18 Tamat SMP 6 12,24 Tamat SMA 6 12,24 DiplomaSarjana 5 10,20 TOTAL 49 100,00 Sumber : Data Primer diolah, 2012 40

5.4.3. Pengalaman Bertani

Berdasarkan data pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani responden memiliki pengalaman bertani pada sebaran tahun. Sebaran pengalaman bertani dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Sebaran Petani Responden Menurut Pengalaman Bertani Manggis di Desa Karacak dan Desa Barengkok Tahun 2012 Pengalaman Bertani Tahun Jumlah Orang Persentase 0 – 10 9 18,37 11-20 15 30,61 21-30 8 16,33 31-40 5 10,20 41-50 9 18,37 50-60 3 6,12 TOTAL 49 100,00 Sumber : Data Primer diolah, 2012 41

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Manggis di Desa

Karacak dan Desa Barengkok Pendugaan estimasi faktor-faktor produksi manggis dapat dimodelkan ke dalam suatu fungsi produksi. Penelitian ini menggunakan metode pendugaan yaitu: metode Ordinary Least Squares OLS. Pembahasan terhadap tujuan penelitian pertama diuraikan melalui keragaan umum hasil pendugaan model dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi manggis di Desa Karacak dan Desa Barengkok.

6.1.1. Keragaan Umum Hasil Pendugaan Model

Faktor produksi manggis yang digunakan dalam model terdiri atas jumlah pohon X 1 , umur pohon X 2 , dan jumlah jam kerja X 3 . Faktor produksi X 1 merupakan jumlah pohon per m 2 luasan lahan. Hasil estimasi yang diperoleh dari model produksi manggis di Desa Karacak dapat dilihat pada Tabel 13 dan hasil estimasi model produksi manggis di Desa Barengkok dapat dilihat pada Tabel 14. Setelah estimasi model kemudian dilakukan pengujian model dengan menggunakan uji secara ekonomi, uji statistik, dan uji ekonometrika. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat bantu software Eviews. Berdasarkan uji secara ekonomi, hasil pendugaan model menunjukkan tanda yang diperoleh pada semua variabel penjelas adalah positif. Hal ini menunjukkan hasil pendugaan model telah sesuai dengan hipotesis. Artinya penambahan penggunaan input setiap satu unit akan meningkatkan jumlah produksi manggis sebesar satu unit.