Jumlah Pohon Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usahatani Manggis
31
Pengujian multikolinear dapat dilihat melalui pengujian Variance Inflation Factor
VIF. Persamaan dalam model regresi yang tidak mengalami masalah multikolineritas serius memiliki nilai VIF di bawah 10. Nilai VIF yang lebih besar
dari 10 menunjukkan terjadinya multikolinearitas serius. Rumus VIF adalah sebagai berikut:
VIF = Keterangan :
R
j 2
= Koefisien determinasi dari regresi variabel bebas ke-j dengan variabel bebas lainnya.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Juanda 2009, salah satu asumsi dari model regresi linear adalah bahwa ragam sisaan sama atau homogen. Jika ragam sisaan tidak sama untuk
tiap pengamatan ke-i dari peubah-peubah bebas dalam model regresi, maka kita katakan ada masalah heteroskedastisitas.
Pengujian masalah
heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji White White Test. Uji ini tidak harus mengasumsikan bahwa komponen
sisaan menyebar normal. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
H : tidak terdapat heteroskedastisitas homoskedastisitas
H
1
: terdapat heteroskedastisitas Kriteria Pengujian:
Jika P-value uji White α, maka tolak H
; artinya terdapat heteroskedastisitas.
32 Jika P-value uji White
α, maka terima H ; artinya tidak terdapat
heteroskedastisitas homoskedastisitas.
Uji Normalitas
Menurut Gujarati 2007 uji normalitas yang kini menjadi populer dan termasuk di dalam beberapa paket komputer statistik adalah uji Jarque-Bera JB.
Uji ini merupakan uji asimtotis atau sampel besar dan didasarkan atas residu OLS. Secara matematis uji Jarque-Bera JB adalah sebagai berikut:
JB = Keterangan:
n = Jumlah pengamatan S = Koefisien Skewness
K = Koefisien Kurtosis Hipotesis pada uji normalitas adalah sebagai berikut:
H : Error menyebar normal
H
1
: Error tidak menyebar normal Kriteria Pengujian:
Jika P-Value uji normalitas α maka terima H
; error menyebar normal. Jika P-Value uji normalitas
α maka tolak H ; error tidak menyebar
normal.