Persentase kepemilikan ditentukan oleh besarnya persentase jumlah saham terhadap keseluruhan saham perusahaan. Seseorang yang memiliki saham suatu
perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya hanya beberapa lembar. Pemegang saham mempunyai hak dan
tanggung jawab seperti halnya seorang pemilik perusahaan. Mereka mempunyai hak untuk menentukan arah dan kebijaksanaan umum perusahaan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS. Tentunya hak mereka dibatasi oleh persentase jumlah saham yang mereka miliki karena berlakunya prinsip “one share one
vote ”.
Dalam bursa efek Indonesia, terdapat berbagai jenis saham, yaitu saham biasa common stock dan preferen preferred stock. Saham biasa merupakan
salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan saat ini dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa
efek perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham. Saham biasa merupakan saham yang tidak memperoleh
hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Saham preference merupakan
saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan dividen danatau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi lebih dahulu dari saham biasa,
disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksikomisaris Aufa, 2010.
2.1.3 Bursa Efek
Bursa Efek adalah suatu sistem convenant yang terorganisir dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual efek pihak defisit dana dengan
pembeli efek pihak yang surplus dana secara langsung atau melalui wakil- wakilnya. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 bursa efek adalah
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak yang lain dengan
tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Saat ini, bursa efek yang tersedia di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia
BEI. Pemegang saham bursa efek itu sendiri adalah perusahaan efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai perantara pedagang efek. Sebagai fasilitator bursa
efek mempunyai tugas yang harus dilakukan kepada calon investor agar dapat menjadikan bursa efek lebih dikenal oleh publik, yaitu Widoatmodjo, 2009
1. Menyediakan sarana perdagangan efek;
2. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat
pada efek-efek yang dijual; 3.
Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat; 4.
Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik investor dan perusahaan yang go public.
2.1.4 Indeks Harga Saham
Secara sederhana, indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan satu peristiwa dengan suatu peristiwa lainnya. Demikian juga,
indeks harga saham merupakan angka yang membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu, misalnya ketika harga saham mengalami penurunan
atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu. Menurut Widoatmodjo 2009, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek.
Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG dapat digunakan untuk menilai
suatu situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. IHSG melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di
bursa. Jenis indeks dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Mustikaati, 2007:
1. Indeks Harga Saham
Individual Indeks Harga Saham Individual menggambarkan suatu rangkaian informasi
historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut disajikan tiap hari,
berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk periode tertentu. Dalam hal ini, indeks tersebut mencerminkan suatu nilai
yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham di bursa efek. Ketika pertama kali saham dicatatkan di Bursa Efek, yaitu pada pagi hari
sebelum perdagangan dimulai, saham tersebut sudah mempunyai harga, yaitu harga yang dibayar oleh investor di pasar perdana, atau harga perdana. Pada
umumnya, harga perdana yang tercantum dalam prospektus merupakan harga tetap yang harus dibayar oleh investor tanpa ditambah biaya transaksi. Investor
yang membeli saham di pasar perdana dan kemudian menjual sahamnya di bursa efek pasti ingin mengetahui presentase kenaikannya. Oleh karena itu, harga
perdana digunakan sebagai nilai dasar unit base value dalam menghitung indeks harga saham. Perhitungan indeks harga saham individu dilakukan dengan rumus
berikut: IHSI =
2.1
Atau IHSI =
X 100 2.2
2. Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia BEI dahulu Bursa Efek Jakarta
BEJ. IHSG diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ. Indeks ini mencakup pergerakan harga
seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan
kegiatan di pasar modal dan juga digunakan untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penuruan.
Untuk perhitungan Indeks Harga Saham secara umum, ada rumusan dasar yang dikenal dengan nama Weighted Average. Rumus dasar penghitunganya
adalah : IHSG =
N
x 100 2.3
Dimana, P
= harga penutupan saham di pasar reguler, Q
= bobot saham jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, N
d
= nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang tercatat di BEI yang masuk dalam daftar penghitungan indeks.
Nilai dasar bisa berubah bila terdapat aksi korporasi yang menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah. Sederhananya, setiap saham dihitung
terlebih dahulu kapitalisasi pasar, kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi
pasar per saham atas saham-saham yang diperhitungkan dalam indeks, lalu dibagi dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100. Jika kapitalisasi pasar per
saham yang di total ini berbeda dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI, itu dikarenakan ada saham-saham yang tidak perhitungkan dalam
penghitungan indeks. Saham-saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia BEI. Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas saham-saham yang bisa dimasukkan
dalam penghitungan IHSG. Jadi bisa dikatakan, IHSG merupakan nilai representatif atas rata-rata harga seluruh saham di BEI bedasarkan jumlah saham
tercatat. IHSG menentukan kondisi pasar sedang ramai, lesu, atau stabil. Jika angka
IHSG menunjukkan angka diatas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan jika IHSG menunjukkan angka di bawah 100, maka kondisi pasar
sedang lesu, dan apabila IHSG menujukkan angka 100, maka pasar dikatakan dalam keadaan stabil.
Tabel 2.1. Indikator Angka IHSG Indikator Angka IHSG
Keterangan Angka IHSG 100
Angka IHSG 100 Angka IHSG = 100
Ramai Lesu
Stabil
Sumber: Widoatmodjo 2009
IHSG merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek.
a. Seluruh Saham
Indeks harga saham gabungan IHSG seluruh saham menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham
gabungan seluruh saham, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan saham tersebut disajikan tiap hari, berdasarkan harga
penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk periode tertentu. Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi
sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. b.
Indeks Harga Saham Kelompok Indeks harga saham kelompok menggambarkan suatu rangkaian informasi
historis mengenai pergerakan harga saham kelompok suatu saham, sampai pada tanggal tertentu.
c. Indeks LQ45
Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuidasi tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas dasar likuiditas,
seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. d.
Jakarta Islamic Index Jakarta Islamic Index
terdiri atas 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan prinsip syariah Islam. Penentuan kriteria pemilihan
saham dalam JII melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment Management.
2.1.5 Indeks Produksi Industri IPI