2.4 Kerangka Pemikiran
Skema alur pemikiran pada Gambar 2.1 menunjukan analisis pengaruh pergerakan harga minyak terhadap pergerakan indeks harga saham. Berdasarkan
beberapa literatur teori dan penelitian terdahulu maka diduga terdapat pengaruh pergerakan harga minyak terhadap indeks harga saham di Indonesia.
Inti permasalahan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pergerakan harga minyak terhadap perekonomian dan aktivitas pasar saham di
Indonesia. Alasan pasar saham dijadikan indikator aktivitas perekonomian di suatu negara pada penelitian ini ialah karena pasar keuangan merupakan tempat
atau sarana bagi aliran modal dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang dipandang penting dalam pendanaan proses produksi. Dana berlimpah yang
dimiliki masyarakat atau perusahaan, khususnya kalangan investor, akan membuat arus modal semakin aktif mengalir di pasar saham dan indeks harga saham akan
menunjukan tren positif sehingga aktivitas perekonomian negara tersebut bisa dikatakan baik. Penelitian ini ingin melihat apakah ada pengaruh pergerakan harga
minyak dan volatilitasnya terhadap perekonomian dan pasar saham di Indonesia. Jika terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak akan meningkatkan biaya
produksi dan mengurangi produktivitas. Peningkatan biaya produksi dan menurunnya produktivitas akan mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan
serta harga jual output. Hal tersebut akan mempengaruhi output nasional karena output yang dihasilkan oleh perusahaan menurun. Selain itu, kenaikan harga
minyak juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen, dimana naiknya biaya produksi akan membuat naiknya harga jual serta konsumen akan cenderung
mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi sehingga penerimaan produsen akan
cenderung menurun dan mempengaruhi arus kas. Arus kas yang menurun akan dipandang tidak baik oleh investor sehingga hal tersebut akan membuat investor
tidak tertarik untuk menginvestasikan dananya pada saham perusahaan. Kenaikan harga minyak juga mempengaruhi tingkat bunga diskonto.
Kenaikan harga minyak sering menunjukkan tekanan inflasi Bangun, 2012. Bank Sentral dapat mengontrol kenaikan inflasi ini dengan meningkatkan suku
bunga. Bagi tipe investor yang memiliki kecenderungan berhati-hati risk overter
, kenaikan suku bunga membuat investasi pada instrumen obligasi lebih menarik daripada saham. Menurut mekanisme transmisi suku bunga yang
diungkapkan oleh Miskhin 2008, kebijakan moneter kontraktif, yakni menaikkan suku bunga nominal akan mempengaruhi tingkat bunga di instrumen
obligasi. Hal ini akan mempengaruhi harga saham turun karena instrumen obligasi jauh lebih menarik dan beresiko rendah karena tingkat return-nya
ditentukan oleh tingkat suku bunga.
Keterangan: = Alur penelitian
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Harga Minyak Dunia
Harga Minyak di Indonesia
Output perusahaan
Arus kas Perusahaan
Biaya produksi perusahaan
Inflasi
Investasi Obligasi
Return Saham
Harga Saham
Perusahaan Kontrol
Kebijakan Moneter
Output Nasional
Suku Bunga
Vector Autoregression
Impuls Respons
Variance Decompositio
Pengaruh harga minyak terhadap Return saham di
Indonesia
2.5 Hipotesis Penelitian