VAR yang akan digunakan untuk analisis IRF dan FEVD stabil. Kisaran modulus pada pengujian ini adalah 0.109331 modulus 0.430468.
4.3.2 Hasil Estimasi VAR First Difference
Analisis yang digunakan untuk mejawab permasalahan pertama dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan VAR first difference. Hal ini dilakukan
karena semua variabel tidak stasioner pada level dan tidak terdapatnya hubungan kointegrasi antar variabel dalam sistem persamaan. Berdasarkan hasil pengujian,
terlihat tidak adanya hubungan yang signifikan di dalam sistem VAR lampiran 6. Hal ini mungkin terjadi karena dalam pengujian data time series terdapat
multikolonearitas sehingga hasil pengujian banyak yang tidak signifikan. Sehingga dalam analisis ini hanya melihat impuls respons dan variance
decomposition dari model VAR.
4.4.3 Forecasting Error Variance DecompositionFEVD
Hasil analisis variance decomposition menunjukkan bahwa volatilitas harga minyak berperan lebih besar dalam menjelaskan fluktuasi return saham jika
dibandingkan dengan peran pergerakan harga minyak, yaitu rata-rata pengaruh volatilitas harga minyak sebesar 3 persen.
Tabel 4.13. Hasil Analisis Variance Decomposition
Variabel Independen
Periode Dijelaskan Oleh
Suku Bunga
Volatilitas Harga
Minyak Indeks
Produksi Return
Saham
Return Saham
1 2
3 4
12 0.474691
1.305143 1.808012
1.919283 1.947485
3.096277 3.083801
3.058400 3.058311
3.058293 0.017859
0.192456 0.196977
0.196722 0.197122
96.41407 95.41860
94.93401 94.82560
94.79710
Pada bulan pertama, shock volatilitas harga minyak berperan sebesar 3.09 persen dalam menjelaskan pergerakan return saham. Hingga dalam periode satu
tahun, return saham dipengaruhi oleh volatilitas harga minyak sebesar 3.05 persen. Di sisi lain, suku bunga SBI dan Indeks produksi industri berpengaruh
dengan persentase yang relatif kecil yaitu sebesar 0.47 persen dan 0.017 persen pada bulan pertama. Hingga periode satu tahun, return saham hanya dipengaruhi
oleh suku bunga SBI sebesar 1.95 persen dan indeks produksi industri sebesar 0.19 persen.
4.4.4 Simulasi Analisis Impuls Respon
Dalam sub bab ini akan dibahas bagaimana impuls respon ketika terjadi guncangan volatilitas harga minyak terhadap indeks produksi dan return saham.
Berdasarkan hasil analisis impuls respon yang dilakukan, pengaruh volatilitas harga minyak terhadap return saham tidak berbeda jauh dengan dampak
pergerakan harga minyak terhadap return saham dan indeks produksi industri. Guncangan volatilitas harga minyak sebesar satu standar deviasi terhadap
indeks produksi akan direspon secara positif hingga pada periode pertama sebesar 0.003 persen dan pada periode kedua sebesar 0.006 persen. Pada periode
selanjutnya, yaitu periode ketiga menyebabkan indeks produksi mengalami penurunan 0.001 persen. Guncangan volatilitas harga minyak ini memiliki
pengaruh terhadap indeks produksi yang mengikuti pola kenaikan dan penurunan setiap bulannya. Hal ini mirip dengan impuls respon indeks produksi industri
ketika terjadi guncangan harga minyak. Guncangan volatilitas harga minyak sebesar satu standar deviasi
memberikan pengaruh terhadap return saham secara negatif pada bulan kedua
sebesar 0.003 persen. Pada periode selanjutnya, guncangan volatilitas harga minyak tersebut akan meningkatkan return saham hingga pada periode ke lima
akan stabil dengan nilai rata-rata sebesar 0.0002 persen.
Gambar 4.9. Impuls Respon Ketika Terjadi Guncangan Volatilitas Harga Minyak Satu Standar Deviasi
Berdasarkan analisis impuls respon di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa guncangan volatilitas harga minyak secara individual akan menekan return saham
dimana return saham tersebut berpengaruh positif terhadap aktivitas ekonomi. Hal ini konsisten dengan hipotesis awal bahwa volatilitas harga minyak akan menekan
return saham dimana return saham ini mempunyai pengaruh yang positif terhadap
aktivitas ekonomi. Jadi, guncangan volatilitas harga minyak berperan penting dalam perekonomian.
-.004 .000
.004 .008
.012 .016
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Response of DLR to VT
-0.4 0.0
0.4 0.8
1.2
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Response of VT to VT
-.010 -.005
.000 .005
.010 .015
.020
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Response of DLIP to VT
-.02 -.01
.00 .01
.02 .03
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Response of RSR to VT
Response to Cholesky One S.D. Innovations ± 2 S.E.
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
Pergerakan harga minyak berperan penting dan topik ini menjadi topik yang menarik untuk diteliti karena kenaikan harga minyak akan menyebabkan tekanan
pada inflasi dalam perekonomian yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap suku bunga dan investasi.
Hasil impuls respon dalam pengujian menggunakan model VAR menunjukkan hasil bahwa guncangan harga minyak dan volatilitas harga minyak
memiliki dampak yang sama terhadap perekonomian. Secara individual, guncangan harga minyak dan volatilitasnya akan menekan return saham dimana
return saham tersebut berpengaruh positif terhadap aktivitas ekonomi yang
diproksi dengan indeks produksi industri. Hal ini konsisten dengan hipotesis awal bahwa harga minyak dan volatilitasnya akan menekan return saham dimana
return saham ini mempunyai pengaruh yang positif terhadap aktivitas ekonomi.
Jadi, guncangan harga minyak dan volatilitasnya berdampak terhadap perekonomian, tetapi aktivitas perekonomian hanya berpengaruh kecil terhadap
harga dan volatilitas harga minyak.
5.2 Saran
Dalam kaitannya dengan penelitian mengenai pengaruh harga minyak dan volatilitasnya terhadap aktivitas pasar saham maka saran-saran yang dapat
diberikan adalah para investor pasar modal, khususnya investor pasar saham perlu mempertimbangkan faktor eksternal yang cukup berpengaruh terhadap pergerakan