Pemodelan Volatilitas Univariate Time Series

analisis ini untuk mengidentifikasi pengaruh pergerakan dan volatilitas harga minyak terhadap pergerakan return saham riil.

3.3.1 Pemodelan Volatilitas Univariate Time Series

Secara harafiah, ARIMA Autoregresive Integrated Moving Average dapat diartikan sebagai gabungan dari dua model, yaitu model otoregresi atau Autoregressive AR dan Moving Average MA. Model ini tidak mempunyai suatu variabel yang berbeda sebagai variabel bebas, tetapi menggunakan informasi pada series yang sama dalam membentuk model, yang pada akhirnya sangat bermanfaat untuk peramalan Nachrowi, 2006. Model otoregresi berbentuk hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas yang merupakan nilai variabel terikat pada periode sebelumnya. Nachrowi, 2006. Untuk model otoregresi dengan orde p, akan dinotasikan sebagai ARp dengan model sebagai berikut: 1. Model ARIMA ARIMA Autoregressive Integrated Moving Average merupakan model yang dikembangkan secara intensif oleh George Box dan Gwilyn Jenkins yang diterapkan untuk analisis dan peramalan data kurun waktu time series, sehingga model ini sering dikenal dengan model Box-Jenkins. ARIMA sebenarnya adalah teknik untuk mencari pola yang paling cocok dari sekelompok data curve fitting, dengan memanfaatkan sepenuhnya data masa lalu dan sekarang untuk melakukan peramalan jangka pendek yang akurat. Model ARIMA merupakan gabungan antara model regresi diri autoregressive dan model rataan bergerak moving average dengan data yang telah mengalami proses differencing pembedaan sebanyak d kali. Secara umum model ARIMA p,d,q adalah: w t = θ 1 w t-1 + θ 2 w t-2 +…. θ p w t-p + e t - Ø 1 e t-1 - Ø 2 e t-2 -…. Ø p e t-p 3.3 dengan w t = y t – y t-1 . 2. Metode Box-Jenkins Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menduga model ARIMA adalah metode Box-Jenkins. Selain itu, metode ini dapat digunakan hanya pada data deret waktu yang stasioner. Metode ini terdiri dari tiga langkah yaitu identifikasi model, pendugaan parameter, dan diagnostik model. Identifikasi model merupakan tahap untuk menentukan model-model sementara, yaitu dengan menentukan nilai p, q dan d. Penentuan nilai-nilai tersebut dilakukan dengan mengamati grafik fungsi ACF korelogram dan PACF korelogram parsial. Nilai p ordo proses AR dapat ditentukan dengan melihat nilai pada grafik fungsi PACF dan nilai q ordo proses MA dapat ditentukan dengan melihat nilai pada grafik fungsi ACF. Tahap kedua adalah pendugaan parameter. Pendugaan parameter bertujuan untuk menentukan apakah parameter sudah layak digunakan dalam model. Pendugaan parameter dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu metode momen, kuadrat terkecil dan kemungkinan maksimum likelihood. Pendugaan parameter untuk suatu model dikatakan berpengaruh signifikan, jika nilai |t-hitung| lebih besar dari t-tabel t 1- α2 ; df = n-np, dengan α adalah taraf nyata level of significance yang dalam bernilai 0,05 5. Freedom of degree df adalah tingkat kepercayaan yang didapatkan dari operasi pengurangan antara jumlah data dengan jumlah perkiraan parameter. Persamaan t-hitung Irianto 2004 adalah: |h g| = E 3.4 dengan adalah parameter dugaan, sedangkan SE adalah standar error dari setiap parameter dugaan. Setelah tahap pendugaan parameter, diagnostik model dilakukan untuk melihat model yang relevan dengan data. Pada tahap ini model harus dicek kelayakannya dengan melihat sifat sisaan dari sisi kenormalan dan kebebasannya. Secara umum pengecekan kebebasan sisaan model dapat dilakukan dengan menggunakan uji Q modifikasi Box-Pierce Ljung-Box. Persamaan uji Q adalah Jonathan Kung-Sik 2008 = +2 ∑ 3.5 Dimana r k adalah nilai korelasi diri sisaan pada lag ke-k, n banyaknya data yang diamati, dan adalah lag maksimum. Statistik uji QLjung-Box menyebar mengikuti sebaran 2 K-p-q , dengan p adalah ordo AR dan q adalah ordo MA. Jika nilai Q lebih besar dari nilai 2 k-p-q , untuk tingkat kepercayaan tertentu df = k-p-q atau nilai peluang statistik Q Ljung-Box lebih kecil dari taraf nyata α, maka dapat dikatakan bahwa sisaan tidak saling bebas. Selain pengecekan kebebasan pada sisaan, kenormalan pada sisaan dapat dilihat dari nilai-p hasil uji shapiro-wilk normality. Jika nilai-p yang dihasilkan α, maka dapat disimpulkan bahwa sisaan telah memenuhi asumsi kenormalan sisaan. Setelah semua proses dalam metode Box-Jenkis dilakukan tahap berikutnya adalah melakukan overfitting model yaitu membandingkan model dengan model lain yang berbeda satu ordo di atasnya. Hal yang dibandingkan pada overfitting adalah signifikasi parameter, pemenuhan asumsi sisaan, dan Akaike’s Information Criterion AIC. Jika dalam proses overfitting didapatkan model yang relevan dengan data, maka langkah terakhir adalah proses peramalan. Peramalan merupakan proses untuk menentukan data beberapa periode waktu ke depan dari titik waktu ke-t .Setelah peramalan, ketepatan peramalan dapat dicari dengan menghitung nilai Mean Absolute Percentage Error MAPE dengan persamaan menurut Douglas et.al 2008 sebagai berikut : MAPE=1 | =11| 3.6 dengan 1 adalah relative forecast error. Adapun persamaan 1 adalah 1 = − 100 3.7 dengan xt adalah data aktual pada waktu ke-t, n adalah jumlah data yang diramal dan ft adalah data hasil ramalan pada waktu ke-t. Semakin kecil nilai MAPE menunjukan bahwa data hasil peramalan mendekati nilai aktual.

3.3.2 Metode Pengolaha dan Anlaisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Pengaruh Rasio Penilaian Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.

3 47 82

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, suku bunga, harga minyak dan harga emas terhadap return saham (studi pada pasar modal Indonesia)

0 9 142

ANALISIS PENGARUH RASIO PASAR, PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Rasio Pasar, Profitabilitas Dan Aktivitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Ter

0 3 14

ANALISIS PENGARUH RASIO NILAI AKTIVITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP PERUBAHAN Analisis Pengaruh Rasio Nilai Aktivitas Dan Nilai Pasar Terhadap Perubahan Harga Saham.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Nilai Aktivitas Dan Nilai Pasar Terhadap Perubahan Harga Saham.

0 0 7

Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan Penilaian Pasar Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

0 0 11

Analisis Pengaruh Volatilitas Harga Komoditas terhadap Aktivitas Pasar Saham di Indonesia IMG 20150929 0001

0 0 1

ANALISIS PENGARUH MAKROEKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010)

0 0 80