10 pengelolaan tanah di daerah ini kurang memperhatikan kaidah konservasi tanah
dan air.
2.5.2 Sedimentasi
Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai dan erosi internal. Hasil sedimen sediment yield adalah
besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu Asdak, 2004.
Berdasarkan ukuran partikelnya sedimen ditemukan terlarut dalam sungai atau disebut muatan sedimen suspendent sediment dan yang merayap di dasar
sungai atau sedimen merayap bed load. Pengambilan sampel sedimen umumnya dilakukan bersama-sama dengan pengukuran debit aliran sehingga data debit dan
data sedimen dapat dirumuskan melalui kurva hubungan debit sedimen sediment discharge rating curve
.
2.5.3 Prediksi Erosi
Arsyad 2000 mengemukakan bahwa terdapat persyaratan yang penting untuk diperhatikan dalam penggunaan metode prediksi erosi, diantaranya adalah
dapat diandalkan, secara universal dapat digunakan, mudah digunakan dengan data yang minimum dan mempunyai kemampuan untuk mengikuti perubahan-
perubahan tata guna lahan dan tindakan konservasi. Pada dasarnya USLE relatif cukup memenuhi persyaratan di atas.
Universal Soil Loss Equation USLE merupakan persamaan untuk
memprediksi rata-rata erosi selama satu tahun dari suatu areal tertentu dengan sistem pengolahan tanah dan tanaman tertentu. Persamaan USLE yang digunakan
adalah sebagai berikut : A = R K L S C P
dimana, A adalah jumlah tanah tererosi tonhatahun, R adalah erosivitas hujan, K adalah erodibilitas tanah, L adalah faktor panjang lereng, S adalah faktor
kemiringan lereng, C adalah faktor tanaman dan pengelolaannya dan P adalah faktor tindakan konservasi.
Walaupun USLE banyak digunakan secara luas, akan tetapi banyak yang berpendapat bahwa hasil prediksi USLE kurang akurat yakni seringkali terlalu
11 overestimate
Rachman dan Dariah, 2007. Sekitar empat dekade terakhir persamaan USLE mengalami beberapa perkembangan diantaranya adalah RUSLE
dan MUSLE yang keduanya berpatokan pada USLE. Modified Universal Soil Loss Equation
MUSLE merupakan modifikasi USLE yang mengganti faktor energi curah hujan pada metode USLE dengan faktor Run-off. MUSLE
meningkatkan akurasi prediksi hasil sedimen dan menghilangkan masukan nisbah pengangkutan seperti yang digunakan dalam USLE Neitsch et al. 2005.
Adapun persamaan yang digunakan dalam MUSLE adalah sebagai berikut y = 11.8 Q qp
0.56
K L S C P dimana, y adalah hasil sedimen, Q adalah volume runoff, qp adalah debit
puncak, KLSCP adalah faktor standar USLE untuk erodibilitas, panjang dan kemiringan lereng, faktor tanaman dan tindakan konservasi tanah.
2.5.4 Sediment Delivery Ratio
Sediment delivery ratio merupakan metode perkiraan hasil sedimen dari
suatu daerah tangkapan air. Asdak 2004 mengemukakan bahwa nilai SDR umumnya bervariasi dan ditentukan oleh salah satu atau kombinasi dari faktor
berikut : a.
Sumber sedimen. Tebing sungai sebagai sumber sedimen memberikan hasil sedimen yang berbeda dengan sedimen yang berasal dari hasil erosi di daerah
tangkapan. b.
Jumlah sedimen yang tersedia untuk proses transpor sedimen dan jarak antara sumber sedimen dengan sungaianak sungai.
c. Sistem transpor dan kecepatan sedimen.
d. Tekstur partikel-partikel yang tererosi.
e. Lokasi deposisi sedimen.
f. Karakteristik DAS, dimana faktor fisik yang paling berpengaruh adalah luas
daerah tangkapan air termasuk topografi. Perhitungan menggunakan metode Sediment Delivery Ratio dapat
dikatakan kurang akurat. Hal ini disebabkan hasil sedimen yang dihitung adalah hasil sedimen yang berasal dari erosi pemukaan dan erosi parit saja, sedangkan
erosi jurang dan erosi tebing sungai belum terhitung Sukartaatmadja, 2004.