Prediksi Erosi Erosi dan Sedimentasi

12

2.5.5 Erosi yang Dapat Ditoleransikan TSL

Laju erosi yang dapat dinyatakan dalam mmtahun atau tonhatahun yang terbesar yamg masih ditoleransikan agar terpelihara suatu kedalaman tanah yang cukup bagi pertumbuhan tanaman yang memungkinkan tercapainya produktivitas yang tinggi secara lestari disebut erosi yang dapat ditoleransikantolerable soil loss TSL. TSL menunjukkan tingkat erosi tanah maksimum yang masih memberikan tingkat produktivitas tanah yang memadai, masih mampu dipertahankan secara ekonomi dalam waktu yang tidak terbatas Sukartaadmadja, 2004. Nilai TSL diperlukan sebagai alat bantu dalam perencanaan usaha konservasi tanah.

2.6 Model hidrologi

Penyusunan model merupakan suatu usaha untuk meniru sistem, dimana dicoba untuk menemukan komponen-komponen utama suatu sistem dan interaksi di antara setiap komponen. Model hidrologi dalam analisis DAS dibedakan menjadi lumped dan distributed model. Menurut Dasanto 2008 dalam hidrologi model dapat diklasifikasikan berdasarkan representasi ruang, representasi proses dan teknik penyelesaiannya. Berdasarkan representasi ruang model hidrologi dibagi menjadi lumped model dan distributed model. Lumped model didasarkan pada konsep bahwa semua proses dalam DAS terjadi dalam satu titik spasial. Lumped parameter memperlakukan DAS sebagai himpunan parameter– parameter yang berperilaku seragam. Model USLE, MUSLE, RUSLE, CREAMS merupakan model hidrologi yang termasuk dalam lumped model. Sebaliknya distributed model merupakan model yang menggambarkan proses dan mekanisme fisik dalam keruangan. Distributed parameter memperlakukan masing-masing komponen DAS atau proses sebagai komponen mandiri dengan sifatnya masing- masing. Contoh dari model hidrologi yang termasuk dalam distributed model adalah WEPP, KINEROS dan ANSWERS. Pada dasarnya model digunakan untuk memprediksi suatu kejadian yang akan datang dengan melakukan simulasi. Ketelitian model tergantung pada tingkat penyederhanaan proses. Semakin kompleks pendekatan proses dalam model, semakin banyak data yang diperlukan. Terdapat berbagai macam model yang dapat digunakan untuk menyederhanakan sistem hidrologi dalam suatu DAS. 13

2.7 Model SWAT

Soil and Water Assessment Tool SWAT yang merupakan model prediksi untuk skala DAS yang dikembangkan oleh Dr. Jeff Arnold untuk USDA ARS US Department of Agriculture-Agricultural Research Service. SWAT dikembangkan untuk memprediksi dampak penggunaan lahan terhadap air, sedimen dan kandungan bahan kimia pertanian dalam kondisi DAS yang kompleks dengan jenis tanah dan penggunaan lahan yang bervariasi dalam jangka waktu yang panjang. Model SWAT merupakan gabungan dari beberapa model sebelumnya, diantaranya adalah model SWRRB Simulator for Water Resources in Rural Basins , CREAMS Chemical Runoff and Erosion from Agricultural Management System , GLEAMS Groundwater Loading Effects on Agricultural Management Systems dan EPIC Erosion-Productivity Impact Calculator. SWAT merupakan penggabungan model dengan Sistem Informasi Geografi SIG sehingga dampak praktek pengelolaan lahan yang dilakukan terhadap air, sedimen dan bahan kimia pertanian yang masuk ke sungai atau badan air dapat dipetakan. SWAT merupakan model yang didasarkan pada proses fisik yang membutuhkan informasi yang spesifik tentang iklim, tanah, vegetasi dan penggunaan lahan yang terjadi dalam suatu DAS. Proses fisik yang dimodelkan oleh SWAT berhubungan dengan pergerakan air, pergerakan sedimen, pertumbuhan tanaman, siklus hara dan sebagainya. Proses hidrologi dalam SWAT dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase lahan dan fase penelusuran pergerakan air. Dalam fase lahan product function SWAT dapat digunakan untuk mengendalikan jumlah air, sedimen hara dan pestisida yang masuk ke dalam saluran utama pada setiap sub DAS. Pada fase airpenelusuran pergerakan air transfer function SWAT dapat digunakan untuk mensimulasikan pergerakan air, sedimen dan lainnya melalui jaringan saluran DAS menuju outlet. SWAT dalam proses operasi modelnya mendeliniasi DAS menjadi beberapa Sub DAS yang saling dihubungkan oleh jaringan sungai dan masing- masing Sub DAS dibagi menjadi beberapa HRU. Hydrologic Respons Unit HRU merupakan unit hidrologi lahan yang memiliki karakeristik tanah dan