Erosi Erosi dan Sedimentasi

11 overestimate Rachman dan Dariah, 2007. Sekitar empat dekade terakhir persamaan USLE mengalami beberapa perkembangan diantaranya adalah RUSLE dan MUSLE yang keduanya berpatokan pada USLE. Modified Universal Soil Loss Equation MUSLE merupakan modifikasi USLE yang mengganti faktor energi curah hujan pada metode USLE dengan faktor Run-off. MUSLE meningkatkan akurasi prediksi hasil sedimen dan menghilangkan masukan nisbah pengangkutan seperti yang digunakan dalam USLE Neitsch et al. 2005. Adapun persamaan yang digunakan dalam MUSLE adalah sebagai berikut y = 11.8 Q qp 0.56 K L S C P dimana, y adalah hasil sedimen, Q adalah volume runoff, qp adalah debit puncak, KLSCP adalah faktor standar USLE untuk erodibilitas, panjang dan kemiringan lereng, faktor tanaman dan tindakan konservasi tanah.

2.5.4 Sediment Delivery Ratio

Sediment delivery ratio merupakan metode perkiraan hasil sedimen dari suatu daerah tangkapan air. Asdak 2004 mengemukakan bahwa nilai SDR umumnya bervariasi dan ditentukan oleh salah satu atau kombinasi dari faktor berikut : a. Sumber sedimen. Tebing sungai sebagai sumber sedimen memberikan hasil sedimen yang berbeda dengan sedimen yang berasal dari hasil erosi di daerah tangkapan. b. Jumlah sedimen yang tersedia untuk proses transpor sedimen dan jarak antara sumber sedimen dengan sungaianak sungai. c. Sistem transpor dan kecepatan sedimen. d. Tekstur partikel-partikel yang tererosi. e. Lokasi deposisi sedimen. f. Karakteristik DAS, dimana faktor fisik yang paling berpengaruh adalah luas daerah tangkapan air termasuk topografi. Perhitungan menggunakan metode Sediment Delivery Ratio dapat dikatakan kurang akurat. Hal ini disebabkan hasil sedimen yang dihitung adalah hasil sedimen yang berasal dari erosi pemukaan dan erosi parit saja, sedangkan erosi jurang dan erosi tebing sungai belum terhitung Sukartaatmadja, 2004. 12

2.5.5 Erosi yang Dapat Ditoleransikan TSL

Laju erosi yang dapat dinyatakan dalam mmtahun atau tonhatahun yang terbesar yamg masih ditoleransikan agar terpelihara suatu kedalaman tanah yang cukup bagi pertumbuhan tanaman yang memungkinkan tercapainya produktivitas yang tinggi secara lestari disebut erosi yang dapat ditoleransikantolerable soil loss TSL. TSL menunjukkan tingkat erosi tanah maksimum yang masih memberikan tingkat produktivitas tanah yang memadai, masih mampu dipertahankan secara ekonomi dalam waktu yang tidak terbatas Sukartaadmadja, 2004. Nilai TSL diperlukan sebagai alat bantu dalam perencanaan usaha konservasi tanah.

2.6 Model hidrologi

Penyusunan model merupakan suatu usaha untuk meniru sistem, dimana dicoba untuk menemukan komponen-komponen utama suatu sistem dan interaksi di antara setiap komponen. Model hidrologi dalam analisis DAS dibedakan menjadi lumped dan distributed model. Menurut Dasanto 2008 dalam hidrologi model dapat diklasifikasikan berdasarkan representasi ruang, representasi proses dan teknik penyelesaiannya. Berdasarkan representasi ruang model hidrologi dibagi menjadi lumped model dan distributed model. Lumped model didasarkan pada konsep bahwa semua proses dalam DAS terjadi dalam satu titik spasial. Lumped parameter memperlakukan DAS sebagai himpunan parameter– parameter yang berperilaku seragam. Model USLE, MUSLE, RUSLE, CREAMS merupakan model hidrologi yang termasuk dalam lumped model. Sebaliknya distributed model merupakan model yang menggambarkan proses dan mekanisme fisik dalam keruangan. Distributed parameter memperlakukan masing-masing komponen DAS atau proses sebagai komponen mandiri dengan sifatnya masing- masing. Contoh dari model hidrologi yang termasuk dalam distributed model adalah WEPP, KINEROS dan ANSWERS. Pada dasarnya model digunakan untuk memprediksi suatu kejadian yang akan datang dengan melakukan simulasi. Ketelitian model tergantung pada tingkat penyederhanaan proses. Semakin kompleks pendekatan proses dalam model, semakin banyak data yang diperlukan. Terdapat berbagai macam model yang dapat digunakan untuk menyederhanakan sistem hidrologi dalam suatu DAS.