memadai, 4 harga yang competitive, 5 service delivery pelanggan, dan 6 promosi. Dengan adanya persaingan yang ketat di antara produk-produk yang
sejenis mempunyai dampak terhadap kondisi perusahaan. Dalam menghadapi kondisi tersebut, maka perlu bagi perusahaan untuk dapat mengerti dan
memahami manajemen yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan perencanaan dan
penyusunan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan itu.
2.3. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai AMDK maupun strategi pemasaran telah banyak dilakukan oleh beberapa orang. Penelitian terdahulu tersebut digunakan
sebagai referensi. Enyta 2004 dalam penelitiannya mengenai Analisis Ekuitas Merek Air
Minum Dalam Kemasan AMDK di Kota Bogor. Teknik analisis dan pengolahan data menggunakan Uji Reabilitas Hoyt, Test Chocran, Importance and
Performance Analysis dan Brand Switching Pattern Matrix. Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa Merek Aqua secara umum mendapatkan
tempat yang lebih baik pada elemen kesadaran merek brand awareness untuk produk AMDK, kemudian disusul oleh Merek Ades, 2 dua Tang dan peringkat
terakhir Merek Vit. Asosiasi Brand image pada Merek Aqua yaitu harganya terjangkau, kemudahan mendapat dan aman bagi kesehatan. Asosiasi Brand
image pada Merek 2 dua Tang hampir seluruhnya sama melekat pada merek tersebut kecuali promosiiklan yang menarik. Sedangkan asosiasi-asosiasi
merek pada Merek Ades dan Vit seluruh asosiasi membentuk Brand Image. Utami
2004, berdasarkan
analisis preferensi
konsumen menggambarkan bahwa konsumen telah memberikan penilaian yang baik
terhadap mutu produk, kemasan, pelayanan, tingkat harga, kemudahan
mendapat produk serta penjualan perorangan yang dilakukan. Potongan harga, ketersediaan produk, iklan, promosi penjualan serta humas masih mendapatkan
penilaian yang kurang baik. Sasaran meningkatkan pangsa pasar dan mengoptimalkan pendapatan adalah sebagai prioritas pertama. Prioritas kedua
adalah sasaran meminimumkan biaya produksi, dan prioritas ketiga adalah sasaran meningkatnya daya saing. Faktor bauran pemasaran prioritas pertama
adalah faktor harga, kedua faktor distribusi lalu faktor promosi dan terakhir faktor produk. Urutan strategi operasional adalah strategi meningkatkan mutu produk,
mempertahankan kesesuaian antara harga dan mutu produk, mempertahankan pelanggan dan strategi penciptaan iklan untuk promosi.
Gofur 2005 dalam penelitiannya mengenai Analisis Prioritas Bauran Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan AMDK pada PT. Agritech Global
Cemerlang, Bogor. Analisis yang digunakan yaitu metode Proses Hirarki Analitik PHA untuk menguji produk, harga, promosi dan distribusi 4P. Dari hasil
analisis tersebut disimpulkan bahwa berdasarkan analisis prioritas strategi bauran pemasaran dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik PHA
menunjukkan bahwa yang menjadi tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan penjualan selanjutnya tujuan yang mendapat prioritas berikutnya
adalah meningkatkan pangsa pasar. Untuk mencapai kedua tujuan tersebut, maka perusahaan memprioritaskan faktor distribusi sebagai prioritas pertama
dengan menekankan penjualan langsung kepada konsumen. Taktik ini mendapatkan prioritas utama karena pelayanan kepada konsumen secara
langsung akan mempercepat ikatan emosional konsumen terhadap produk dan perusahaan. Faktor berikutnya secara berturut-turut adalah faktor promosi, harga
dan produk. Sedangkan sub faktor yang mempengaruhinya secara berturut-turut adalah distribusi langsung, harga di bawah konsumen, diskon, sponsor, distribusi
tidak langsung, harga sama dengan pesaing, kuantitas produk, kualitas produk, iklan, merek dan kemasan.
Nainggolan 2005 dalam penelitiannya mengenai Analisis Strategi Pemasaran Sosis Studi Kasus pada PT Indo Prima Foods – Cikarang, Bekasi.
Analisis yang digunakan yaitu IE, SWOT dan QSPM. Hasil skor IFE sebesar 2,688 yang berarti perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi
kelemahannya sudah baik dan berada pada kondisi internal yang kuat. Skor matriks EFE sebesar 3,384 yang berarti respon di perusahaan dalam
memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman berada pada tingkat keseriusan yang tinggi. Dengan demikian matriks IE berada pada kuadran II yang
berarti tumbuh dan bina, alternatif strategi yang paling sesuai digunakan pada posisi ini adalah strategi intensif dan integratif. Intensif terdiri dari strategi
penetrasi pasar, sedangkan strategi integratif terdiri dari integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horisontal.
Hasil analisis SWOT diperoleh sembilan alternatif strategi yaitu mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan, melakukan diferensiasi
produk, meningkatkan mutu dan volume produksi dengan mengoptimalkan R D dan mesin produksi, memperluas dan memperkuat jaringan distribusi yang ada
dalam menghadapi pasar yang masih potensial, meningkatkan brand awareness melalui kegiatan promosi secara optimal dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi, memantapkan dan memelihara wilayah pemasaran, mempertahankan tingkat harga bersaing, integrasi ke depan dan ke belakang dan melakukan kerja
sama dengan investor untuk mendukung permodalan. Prioritas utama perusahaan dari sembilan alternatif strategi dengan menggunakan QSPM adalah
mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan. Nasution 2006 dalam penelitiannya mengenai Analisis Strategi
Pemasaran Roti Unyil Venus pada Perusahaan Roti Venus, Kota Bogor, Jawa
Barat. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan konsep-konsep manajemen strategi. Dalam
mendeskripsikan hasil dari penelitian digunakan matriks SWOT dan analisis industri. Sedangkan analisis kuantitatif menggunakan matriks IE dan perolehan
prioritas strategi menggunakan QSPM. Hasil matriks IE perusahaan venus berada pada kuadran IV yaitu tumbuh dan bina, usaha yang dilakukan yaitu
membangun di lokasi lain, meningkatkan jenis produk dan perbaikan teknologi. Hasil analisis SWOT meliputi SO meningkatkan produksi dan perluasan pasar,
WO perluasan pasar dan diferensiasi produk, ST perluasan pasar dan meningkatkan produksi sedangkan WT meningkatkan produksi dan diferensiasi
pelayanan. Hasil QSPM meningkatkan produksi menjadi prioritas utama untuk diterapkan oleh perusahaan roti Venus dengan nilai TAS sebesar 4,920.
Simanjuntak 2006 dalam penelitiannya mengenai Formulasi Strategi Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan AMDK “PRIM-A” di Kantor Penjualan
PT. Sinar Sosro Bogor. Teknik analisis dan pengolahan data menggunakan analisis deskriptif untuk menentukan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
ancaman perusahaan. Analisis IFE, EFE, Matriks IE, Matriks SWOT dan Matriks QSPM untuk menentukan alternatif strategi terbaik. Untuk menentukan penjualan
AMDK di masa yang akan datang dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif metode peramalan time series.
Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa penjualan di kantor penjualan PT Sinar Sosro Bogor menunjukkan bahwa metode peramalan time series model
trend-kuadratik merupakan model terbaik yang dapat meramalkan penjualan AMDK di kantor penjualan Bogor. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan
yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan dianalisa dengan matriks IFE dan diperoleh total skor rata-rata sebesar 2,872 yang menunjukkan bahwa
perusahaan berada pada kondisi yang rata-rata. Faktor eksternal yang
merupakan peluang dan ancaman perusahaan dianalisa menggunakan matriks EFE diperoleh total skor rata-rata adalah 2,788 menunjukkan bahwa perusahaan
berada pada kondisi sedang. Bila dimasukkan dalam matriks IE maka posisi perusahaan berada di kuadran ke lima yaitu pada strategi pertahankan dan
pelihara. Hasil matriks SWOT yang memadukan faktor internal dan eksternal perusahaan menunjukkan bahwa alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh
kantor penjualan PT. Sinar Sosro Bogor yaitu memanfaatkan lokasi perusahaan yang strategis untuk meraih pelanggan potensial, meningkatkan cakupan
distribusi AMDK Prim-A, mencari pangsa pasar yang lebih besar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar, mempertahankan harga produk AMDK Prim-A
dan meningkatkan kemampuan untuk mengenalkan akan merek AMDK Prim-A. Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM, strategi yang paling efektif dilakukan
oleh perusahaan yaitu meningkatkan kemampuan untuk pengenalan akan merek AMDK Prim-A.
Penelitian tentang strategi pemasaran pada umumnya menggunakan konsep bauran pemasaran dengan menggunakan Analisis SWOT dan Proses
Hirarki Analitik. Penelitian mengenai analisis strategi pemasaran perusahaan AMDK Merek Citrabas Deluxe ini menggunakan analisis SWOT dengan
menentukan terlebih dahulu faktor internal dan eksternal dan tahap keputusan ditentukan dengan menggunakan QSPM. Penelitian strategi pemasaran ini tidak
melibatkan konsumen, karena penentu kebijakan mengenai perumusan strategi pemasaran adalah pihak perusahaan.
Tabel 3. Beberapa Penelitian Yang Digunakan Sebagai bahan Acuan Nama Peneliti Tahun
Judul Alat Analisis
Enyta 2004
Analisis Ekuitas Merek Air Minum Dalam Kemasan AMDK di Kota
Bogor Hoyt,
Chocran, Importance
and Performanc
e Analysis dan Brand
Switching Pattern
Matrix
Utami 2004
Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Bunga
Potong Jenis Krisan pada PT. Saung Mirah, Mega Mendung Bogor
PHA
Gofur 2005
Analisis Prioritas Bauran Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan AMDK
pada PT. Agritech Global Cemerlang, Bogor
PHA
Nainggolan 2005
Analisis Strategi Pemasaran Sosis Studi Kasus pada PT Indo Prima
Foods – Cikarang, Bekasi IE, EFE, IE,
SWOT, QSPM
Nasution 2006
Analisis Strategi Pemasaran Roti Unyil Venus pada Perusahaan Roti
Venus, Kota Bogor, Jawa Barat IE, EFE, IE,
SWOT, QSPM
Simanjuntak 2006
Formulasi Strategi Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan AMDK
“PRIM-A” di Kantor Penjualan PT. Sinar Sosro Bogor
IE, EFE, IE, SWOT,
QSPM
Perbedaan kelebihan yang paling mendasar pada penelitian yang dilakukan kali ini jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah lokasi
penelitian dan pangsa pasar. Meskipun tergolong baru di industri AMDK PT. Buana Tirta Abadi mencari pangsa pasar untuk golongan ekonomi
menengah keatas yaitu industri hotel, restoran, rumah sakit dan instansi pemerintah atau swasta. Oleh karena itu keberadaan AMDK merek Citrabas
Deluxe kurang dikenal oleh masyarakat. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan kali ini yaitu pada alat analisis. Alat analisis yang
digunakan pada penelitian ini yaitu matriks IFE dan EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM.
Matrik IFE dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor- faktor lingkungan internal dan menggolongkannya menjadi kekuatan dan
kelemahan perusahaan melalui pembobotan. Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal dan menggolongkannya
menjadi peluang dan ancaman perusahaan dengan melakukan pembobotan. Matriks IE Internal – Eksternal digunakan untuk memperoleh strategi bisnis di
tingkat divisi unit bisnis yang lebih detail. Matriks SWOT menggambarkan peluang dan ancaman disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan. Sedangkan matriks QSPM digunakan untuk menentukan alternatif strategi terbaik pada perusahaan AMDK PT. Buana Tirta Abadi.
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis