b. Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi misalnya apakah perusahaan melakukan strategi pertumbuhan yang agresif
atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi.
c. Strategi bisnis sering disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
3.1.3. Bauran Pemasaran
Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk
suatu bauran pemasaran marketing mix. Bauran pemasaran marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus
menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Alat-alat itu diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P 4P
dalam pemasaran: produk product, harga price, tempat place, dan promosi promotion Kotler, 2005. Gambar 3 memperlihatkan komponen 4P dalam
bauran pemasaran.
a. Produk Product
Sebuah produk dirancang untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Strategi produk meliputi sejumlah keputusan tentang kegunaan, kualitas, fitur,
merek dagang, model, kemasan, garansi, desain, dan pilihan macam produk. Sebuah produk yang sukses harus dapat memberikan manfaat kepada
konsumen. Konsumen memberikan penilaian terhadap produk dalam berbagai cara, diantaranya : nilai ketertarikan, identitas, resiko, pengemasan produk,
pencitraan produk, kontak konsumen, dan ketersediaan layanan. Keputusan
untuk melakukan perubahan pada karakteristik produk mutlak diperlukan seiring dengan perputaran produk tersebut Bloom Boone, 2006. Kotler Amstrong
1997 mengemukakan bahwa strategi produk yang tepat akan menempatkan perusahaan pada posisi persaingan yang menguntungkan dibandingkan para
pesaingnya.
Gambar 3. Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
Sumber : Kotler 2005
b. Harga Price
Menurut Kotler 2005 harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya
menghasilkan biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri
produk, saluran distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga memposisikan nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar
tentang produk dan mereknya. Harga memberikan informasi tentang nilai produk serta kekuatan dan
kelemahannya. Menetapkan harga jual merupakan hal yang terus menerus
Bauran Pemasaran
Produk
Keragaman produk
Mutu Desain
Ciri Nama merek
Kemasan Ukuran
Pelayanan Garansi
Imbalan
Harga
Daftar harga Diskon
Potongan harga khusus
Periode pembayaran
Syarat kredit
Promosi
Promosi penjualan
Periklanan Tenaga
penjualan Kehumasan
Pemasaran langsung
Tempat
Saluran pemasaran
Cakupan pemasaran
Pengelompok kan
Lokasi Persediaan
Transportasi
berlangsung. Persaingan yang berasal dari produk yang dapat dibandingkan, produksi yang berlebihan, penjualan eceran secara masal, meningkatnya jumlah
konsumen yang sensitif terhadap harga, persaingan, serta taktik penetrasi harga yang agresif dapat mempengaruhi proses penetapan harga Bloom Boone,
2006. Menurut Bloom Boone 2006 terdapat beberapa strategi penetapan harga, diantaranya yaitu :
1. Penetapan harga plus laba Harga ditentukan dengan cara menambahkan persentase untuk perolehan
keuntungan terhadap biaya produksi rata-rata. 2. Pangsa pasar target
Sebuah bisnis yang hendak meningkatkan pangsa pasarnya dapat menurunkan harga produknya. Menurunkan harga produk sebaiknya
dilakukan ketika a konsumen merupakan orang yang sadar dengan situasi harga, b memiliki kelebihan kapasitas produk atau personil, c adanya
skala ekonomi pada produksi, d harga yang lebih rendah tidak akan dianggap sebagai indikator akan rendahnya kualitas suatu produk, e harga
yang lebih rendah tersebut dapat memicu terjadinya persaingan atau f pengurangan harga jual akan dapat meningkatkan kesadaran pasar akan
produk tersebut. 3. Price skimming
Price skimming berarti menetapkan harga tinggi guna memaksimalkan pengembalian dana awal sebelum memenuhi segmen pasar yang lebih
sensitif terhadap harga. Price skimming akan lebih tepat dilaksanakan bilamana: a terdapat persaingan yang tidak terlalu berbahaya, b produk
dengan harga tinggi dan berkualitas, c memiliki produk yang berbeda dan unik serta hanya terdapat sedikit persaingan yang terjadi di pasar, d
perusahaan belum merasa yakin akan harga yang harus ditetapkan akan
lebih mudah bila menetapkan harga rendah daripada menaikkan harga produk tersebut, e memiliki kapasitas produk yang terbatas, dan f
memasuki segmen pasar yang secara relatif tidak sensitif terhadap harga. 4. Penetrasi harga
Penetrasi harga dapat dibandingkan dengan promosi penjualan dimana secara substansial menurunkan harga produk guna mempertahankan atau
menarik lebih banyak konsumen. Tujuannya adalah agar konsumen membeli lebih banyak produk dengan harga penuh atau agar produk dapat mencapai
pasar dalam waktu singkat. Peneterasi harga dilakukan bilamana: a konsumen sensitif terhadap biaya, b biaya produksi per unit dapat
diturunkan dengan memproduksi lebih banyak produk, dan c produk dengan harga rendah dapat memancing persaingan sebelum memasuki pasar.
5. Prestige pricing Prestige pricing berarti menetapkan harga produk lebih tinggi daripada harga
pesaing guna menjual kualitas citra produk atau status produk.
c. Tempat atau distribusi Place