Tingkat kebersihan daerah wisata

34

6.1.6 Polusi Suara

TWA Gunung Pancar memiliki luas lahan sebesar 447 ha. Sehingga kendaraan berat dan mesin alat berat di sekitar kawasan Sentul yang sedang dibangun tidak berpengaruh terhadap responden. Namun, hanya terganggu karena suara knalpot warga sekitar yang melintas di kawasan wisata. Regulasi mengenai kecepatan maksimum kawasan harus ditetapkan untuk keselamatan wisatawan dan untuk mereduksi suara kebisingan dari knalpot yang dihasilkan. Kondisi ketenangan dan kenyamanan wisatawan melalui sampel yang didapat yakni memliki rating sebesar 4.025 dari skala 1-5 atau melebihi standar baik untuk kawasan wisatawan. Tingkat polusi suara tidak diukur melalui satuan desibel namun hanya persepsi dari sampel responden wisatawan mengenai kondisi tingkat kebisingan di kawasan wisata. Tabel 18 Penilaian terhadap polusi suara Nomor Persepsi Responden Jumlah Orang Persentase 1 Sangat Tidak Baik 1 2.5 2 Tidak Baik 3 7.5 3 Sedang 4 10.0 4 Baik 18 45.0 5 Sangat Baik 14 35.0 Total 40 100.0 Sumber: Data Primer 2014

6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Kunjungan Wisata

Menurut Setiawan dan Kusrini 2010, analisis regresi adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan matematis variabel respons dengan variabel penjelas. Terdapat beberapa faktor x yang mempengaruhi dan tidak mempengaruhi total kunjungan wisata, antara lain: Y = b + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + e Y = Frekuensi kunjungan b = Intersep b 1 -b 5 = Koefisien regresi x 1 = Asal atau domisili x 2 = Sarana dan prasarana x 3 = Pendapatan x 4 = Travel cost biaya perjalanan x 5 = Autoregresif 35 e = Error Definisi operasional untuk masing-masing variabel kali ini adalah untuk asal atau domisili menggunakan variabel dummy. 1 untuk sampel yang berasal dari wilayah Bogor dan 0 untuk sampel yang berasal dari wilayah luar kota Bogor. Sarana dan prasarana didapatkan dari persepsi pengunjung terhadap kawasan wisata dari 1 sampai 5. 1 untuk sangat tidak baik, 2 untuk tidak baik, 3 untuk cukup, 4 untuk baik, dan 5 untuk sangat baik. Pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan 5 000 000, 10 000 000, 15 000 000, 20 000 000. Nilai Travel Cost merupakan nilai total pengeluaran responden dalam satu kali perjalanan untuk satu orang. Nilai sampel TCM dikelompokkan dari 0 – 50 000, 50 001 – 100 000, 100 001 – 150 000, 150 001 – 200 000, 200 001 – 250 000, 250 001 – 300 000, 300 001 – 350 000, 350 001 – 400 000, 400 001 – 450 000, 450 001 – 500 000, 500 001 – 550 000, dan 550 000 – 600 000. Biaya transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan responden untuk mengunjungi satu tempat wisata untuk pulang dan pergi. Biaya konsumsi merupakan biaya makanan dan minuman yang dikeluarkan responden selama berekreasi. Biaya souvenir merupakan biaya biaya oleh-oleh yang dikeluarkan responden selama berwisata di kawasan tersebut. Tiket masuk adalah biaya yang dikeluarkan responden termasuk karcis. Biaya parkir adalah biaya total parkir selama berwisata. Biaya lainnya adalah biaya yang dikeluarkan selain dari biaya transportasi, biaya konsumsi, biaya souvenir, dan tiket masuk, namun masih menjadi bagian dari nilai Travel Cost Method. Hasil kuesioner responden dan pengolahan data dapat dilihat pada lampiran 8. Dari pengolahan data dengan menggunakan Eviews 8, maka didapatkan hasil analisis regresi sebagai berikut: Y = 3.478947 – 1.473123 x 1 + 0.978632 x 2 – 0.5668 x 3 – 0.0000000961 x 4 + 0.000000254 x 5 + 0.340068 x 6 + e Dari nilai koefisen determinasi yang didapat, diduga terdapat sebanyak 35.89 data mampu dijelaskan oleh model. Sebanyak dua variabel bebas terbukti signifikan pada taraf nyata 5 0.05 dalam menjelaskan keragaman data, yakni x 1 Asal atau domisili responden dan x 2 Sarana dan prasarana kawasan wisata.