Keindahan Kondisi Alam Analisis Persepsi Responden dari Pengunjung
35 e
= Error Definisi operasional untuk masing-masing variabel kali ini adalah untuk
asal atau domisili menggunakan variabel dummy. 1 untuk sampel yang berasal dari wilayah Bogor dan 0 untuk sampel yang berasal dari wilayah luar kota Bogor.
Sarana dan prasarana didapatkan dari persepsi pengunjung terhadap kawasan wisata dari 1 sampai 5. 1 untuk sangat tidak baik, 2 untuk tidak baik, 3 untuk
cukup, 4 untuk baik, dan 5 untuk sangat baik. Pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan 5 000 000, 10 000 000, 15 000 000, 20 000 000. Nilai Travel
Cost merupakan nilai total pengeluaran responden dalam satu kali perjalanan untuk satu orang. Nilai sampel TCM dikelompokkan dari 0
– 50 000, 50 001 – 100 000, 100 001
– 150 000, 150 001 – 200 000, 200 001 – 250 000, 250 001 – 300 000, 300 001
– 350 000, 350 001 – 400 000, 400 001 – 450 000, 450 001 – 500 000, 500 001
– 550 000, dan 550 000 – 600 000. Biaya transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan responden untuk mengunjungi satu tempat
wisata untuk pulang dan pergi. Biaya konsumsi merupakan biaya makanan dan minuman yang dikeluarkan responden selama berekreasi. Biaya souvenir
merupakan biaya biaya oleh-oleh yang dikeluarkan responden selama berwisata di kawasan tersebut. Tiket masuk adalah biaya yang dikeluarkan responden termasuk
karcis. Biaya parkir adalah biaya total parkir selama berwisata. Biaya lainnya adalah biaya yang dikeluarkan selain dari biaya transportasi, biaya konsumsi,
biaya souvenir, dan tiket masuk, namun masih menjadi bagian dari nilai Travel Cost Method. Hasil kuesioner responden dan pengolahan data dapat dilihat pada
lampiran 8. Dari pengolahan data dengan menggunakan Eviews 8, maka didapatkan
hasil analisis regresi sebagai berikut:
Y = 3.478947 – 1.473123 x
1
+ 0.978632 x
2
– 0.5668 x
3
– 0.0000000961 x
4
+ 0.000000254 x
5
+ 0.340068 x
6
+ e Dari nilai koefisen determinasi yang didapat, diduga terdapat sebanyak
35.89 data mampu dijelaskan oleh model. Sebanyak dua variabel bebas terbukti signifikan pada taraf nyata 5 0.05 dalam menjelaskan keragaman data, yakni
x
1
Asal atau domisili responden dan x
2
Sarana dan prasarana kawasan wisata.
36 Hasil pengolahan data dengan menggunakan Eviews 8 dapat dilihat pada lampiran
2. Interpretasi data diperoleh dengan menggunakan asumsi ceteris paribus
variabel tersebut antara lain: 1.
Asal atau Domisili
Jika x
1
asal atau domisili turun 1 satuan, maka akan terjadi penurunan frekuensi jumlah kunjungan sebesar 1.473123. Pengunjung yang berasal dari
daerah Bogor cenderung untuk tidak mengunjungi kawasan wisata TWA Gunung Pancar karena kawasan wisata akan dikunjungi oleh orang yang berasal dari luar
kota berkunjung untuk berwisata di kawasan tersebut. Dari data statistik, Frekuensi kunjungan responden yang berasal dari luar kota Bogor adalah Jakarta,
sebagai pengunjung terbanyak kedua setelah Bogor, kemudian Depok, Bekasi, dan Bandung. Jadi, dapat disimpulkan responden dari luar Bogor cenderung untuk
mengunjungi kawasan ini. 2.
Sarana dan Prasarana
Jika x
2
sarana dan prasarana naik 1 satuan, maka akan terjadi kenaikan frekuensi jumlah kunjungan sebesar 0.978623 kali. Hasil pengolahan data yang
didapat menjelaskan bahwa semakin baik sarana dan prasarana, maka semakin banyak orang yang berkunjung. Sarana dan prasarana pada dasaranya sangat
penting dan menunjang kegiatan dan kenyamanan wisatawan dalam berwisata.
Seperti: toilet, kamar mandi, tempat parkir, akses jalan raya, dan tempat ibadah. 6.2.1 Uji Multikolinearitas
Nilai VIF kurang dari 10 dengan menggunakan taraf nyata sebesar 5 0.05, maka hal ini menyatakan bahwa model sudah terbebas dari
multikolinearitas. Nilai yang didapat dari uji multikolinearitas adalah sebesar 1.275 untuk asal, 1.044 untuk sarana dan prasarana, 1.073 untuk publikasi media,
1.496572 untuk pendapatan, 1.465 untuk TCM, dan 1.089 untuk autoregresif. Dilihat dari nilai probabilitas yang lebih kecil dari taraf nyata, Uji F dan Uji t
menyatakan bahwa model sudah mampu menjelaskan keragaman data. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada lampiran 3.