29
I. Alat Transportasi
Responden yang datang mengunjungi didominasi oleh pengendara mobil, baik mobil pribadi maupun mobil sewa atau rental. Sebesar 77.5 responden
menggunakan mobil sebagai alat transportasi utama dan sisanya menggunakan sepeda motor sebesar 22.5. Pengguna sepeda motor rata-rata berasal dari kota
Bogor walaupun juga ada pengguna mobil yang berasal dari Bogor. Hampir seluruh pengguna mobil berasal dari luar kota Bogor dan ada satu responden dari
Jakarta yang menggunakan sepeda motor yang berwisata di TWA Gunung Pancar. Tabel 11 Sebaran Alat Tranportasi yang responden yang digunakan responden
TWA Gunung Pancar tahun 2014
Alat Transportasi Jumlahorang
Persentase Mobil
31 77.5
Sepeda Motor 9
22.5 Total
40 100.0
Sumber: Hasil dan Analisis Data Primer 2014
J. Jumlah Tanggungan Anak
Proporsi jumlah tanggungan anak sebanyak 2 orang dan tidak mempunyai anak yang termasuk belum menikah memiliki persentasi yang sama yaitu sebesar
masing-masing 13 responden 32.5. TWA Gunung Pancar sangat difavoritkan sebagai wisata keluarga karena dari sebaran di atas yang mempunyai tanggungan
anak sangat mendominasi jumlah sampel. Tabel 12 Sebaran jumlah tanggunan anak responden TWA Gunung Pancar tahun
2014
Jumlah Tanggungan Anak Jumlah orang
Persentase 13
32.5 1
8 20.0
2 13
32.5 3
3 7.5
4 3
7.5 Total
40 100.0
Sumber: Hasil dan Analisis Data Primer 2014
30
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran ekonomi sektor ekowisata dalam aspek ekonomi mikro, makro, maupun manfaat yang tidak terukur intangible. Ketiganya tidak hanya
menyajikan nilai atau manfaat yang berbeda, tetapi juga berimplikasi dalam perencanaan serta pengambilan keputusan dalam pengembangan dan manajemen
ekowisata. Ekonomi mikro dan makro memberikan ukuran atau alternatif langsung dalam ukuran pasar sehubungan aktivitas ekowisata dan penunjangnya.
Sementara yang tidak terukur memberikan penjelasan perihal manfaat tidak langsung, nilai ekistensi, pewarisan, atau nilai lingkungan environmental
valuation bagi kepentingan saat ini maupun akan datang. Masing-masing ukuran tersebut memeberikan implikasi yang penting di dalam kebijakan pengembangan
dengan data-data empirik dan pengalaman pengelolaan ekowisata Nugroho, 2011.
6.1 Analisis Persepsi Responden dari Pengunjung
Penelitian kali ini menggunakan wawancara kepada pengunjung yang menjadi responden dengan menggunakan teknik bertanya langsung kepada
responden mengenai persepsi wisatawan terhadap keadaan secara umum maupun detail lokasi wisata yang akan diteliti. Hal-hal yang ditanyakan ada 6 aspek antara
lain yang pertama, akses dan jalan menuju kawasan wisata. Kedua, tingkat kebersihan kawasan wisata. Ketiga, sarana dan prasarana. Keempat, keindahan
kondisi alam sekitar. Kelima, polusi udara. Keenam, polusi suara. Kuesioner pertanyaan yang ditanyakan kepada responden sebagai sampel dapat dilihat pada
lampiran 1 dan hasil estimasi persepsi sampel responden dapat dilihat pada lampiran 8.
6.1.1 Akses dan Jalan Menuju Kawasan Wisata
Kawasan TWA Gunung Pancar merupakan daerah konservasi di daerah Jawa Barat yang dibawahi oleh Kementerian Kehutanan RI. Namun, salah satu
permasalahan terbesar yang berdampak pada kawasan ini adalah tempat ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan komersil dan kawasan real estate.
31 Pembangunan yang pesat dari pihak kontraktor tidak mengelakkan jalan menjadi
rusak karena keluar masuknya kendaraan berat yang melintasi sebelum kawasan wisata. Hasil penilaian responden yang berskala 1 sampai 5 menunjukkan rata-rata
dari sampel sebesar 2,325 dari skala 1-5. Wisatawan mengeluhkan jalan atau akses yang rusak dan hampir tidak layak untuk dilewati oleh sepeda motor dan mobil.
Jalan menuju kawasan dan sekitar kawasan pembangunan Sentul City perlu mendapatkan perhatian dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor
untuk perbaikan struktur jalan sehingga memberikan kenyamanan wisatawan
dalam berwisata di TWA Gunung Pancar.
Tabel 13 Penilaian terhadap Akses dan Jalan Menuju Kawasan Wisata
Nomor Persepsi Responden
Total Persentase
1 Sangat tidak baik
9 22.5
2 Tidak baik
14 35.0
3 Cukup
14 35.0
4 Baik
3 7.5
5 Sangat baik
Total 40
100.0 Sumber: Data Primer 2014
6.1.2 Tingkat kebersihan daerah wisata
Nilai rata-rata dari sampel responden tentang persepsi tingkat kebersihan di kawasan ini adalah 3.35 dari skala 1-5. Kawasan ini terdapat tempat sampah,
namun belum mencakup secara keseluruhan titik-titik wisata. Akibatnya di kawasan konservasi masih terlihat beberapa sampah berserakan. Di sisi lain,
pedagang di kawasan wisata umumnya masih membakar sampah hasil dari sisa makanan berupa sampah kertas dan plastik. Sejauh ini, sampah untuk para
pedagang masih belum dikoordinasikan oleh pihak wisata secara resmi. Tabel 14 Penilaian terhadap tingkat kebersihan daerah wisata
Nomor Persepsi Responden
Jumlah Orang Persentase
1 Sangat Tidak Baik
1 2.5
2 Tidak Baik
4 10.0
3 Sedang
18 45.0
4 Baik
14 35.0
5 Sangat Baik
3 7.5
Total 40
100.0 Sumber: Data Primer 2014
32
6.1.3 Sarana dan Prasarana
Nilai rata-rata dari sampel responden tentang sarana dan prasarana adalah 3.55 dari skala 1-5. Sarana dan Prasarana yang disediakan oleh tempat wisata ini
adalah mushola, area jajanan atau warung, kamar mandi, toilet, jalan setapak, dan tempat parkir. Walaupun tidak semua titik tersedia toilet, namun masih bisa
dijangkau dengan berjalan kaki. Kelengkapan sarana dan prasarana mampu memberikan kenyamanan dan kepuasan wisatawan dalam melakukan aktivitas
wisata. Peningkatan sumberdaya manusia juga dapat dilakukan dengan cara merekrut anggota tim dari pihak TWA Gunung Pancar yang memliki kualifikasi
dan standar pendidikan yang diinginkan. Tabel 15 Penilaian terhadap saran dan prasarana
Nomor Persepsi Responden
Jumlah Orang Persentase
1 Sangat Tidak Baik
2 Tidak Baik
4 10.0
3 Sedang
15 27.5
4 Baik
16 40.0
5 Sangat Baik
5 12.5
Total 40
100.0 Sumber: Data Primer 2014
6.1.4 Keindahan Kondisi Alam
Nilai rata-rata dari sampel responden tentang keindahan kondisi alam adalah mendekati sangat baik. Kawasan TWA Gunung Pancar adalah daerah
konservasi yang tidak boleh diekspolitasi sesuai dengan UU no. 5 tahun 1990 baik tanah, batu, pohon, dan segala jenis sumberdaya alam yang terkandung di
dalamnya. Kelestarian yang dijaga hingga sekarang membuat keindahan kondisi alam di kawasan wisata tetap terjaga. Total rata-rata sampel responden yang
didapat adalah sebesar 4.15 dari skala 1-5. Mendekati milai sangat baik pada level atau tingkat tertinggi yaitu sebesar level 5. Larangan penebangan pohon di
kawasan konservasi berpengaruh positif terhadap fungsi hidrologis kawasan tersebut sehingga kondisi udara dan air dapat terjaga. Walaupun di luar kawasan
TWA Gunung Pancar, daerah Sentul City sedang giat-giatnya dalam membangun
33 kawasan real estate, pencakar langit skyscraper, perkantoran, perumahan, dan
kawasan komersil lainnya.
Tabel 16 Peniliaian terhadap keindahan kondisi alam
Nomor Persepsi Responden
Jumlah Orang Persentase
1 Sangat Tidak Baik
2 Tidak Baik
1 2.5
3 Sedang
4 10.0
4 Baik
23 57.5
5 Sangat Baik
12 30.0
Total 40
100.0 Sumber: Data Primer 2014
6.1.5 Polusi Udara
Tingkat polusi udara di kawasan ini dari hasil penilaian sampel yaitu sebesar 4.25 dari skala 1-5. Rating tertinggi diantara ketujuh aspek yang dinilai
melalui persepsi responden wisatawan. Karena daerah ini merupakan kawasan konservasi, pedagang, pengunjung, petugas, dan warga sekitar dilarang untuk
mengekspolitasi apapun yang terkandung di dalamnya. Penanaman pohon secara berkelanjutan juga dilakukan tahap demi tahap. Oleh karena itu, tingkat polusi
udara dari persepsi responden wisatawan tergolong mendekati sangat baik yakni pada nilai 4.25. Strategi yang dilakukan untuk keberlanjutan kebersihan udara
adalah memberikan penyewaan sepeda agar pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya dan mengelilingi kawasan wisata ini dengan bersepeda untuk
mereduksi kondisi udara. Warga sekitar juga perlu ditertibkan apabila melewati kawasan ini menggunakan kendaraan sepeda motor ini menghasilkan asap karbon
dari knalpot yang dapat menganggu wisatawan. Tabel 17 Penilaian terhadap polusi udara
Nomor Persepsi Responden
Jumlah Orang Persentase
1 Sangat Tidak Baik
2 Tidak Baik
3 Sedang
5 12.5
4 Baik
20 50.0
5 Sangat Baik
15 37.5
Total 40
100.0 Sumber: Data Primer 2014