b. Tertib
Menurut A. T. Sugeng Priyanto., dkk , “Dinamika kehidupan
masyarakat menuntut cara berprilaku antara yang satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu keteretiban”.
6
Tertib berarti rapi, teratur, sopan, sesuai dengan aturan.
7
Tertib yang dimaksud dalam pendidikan kewarganegaraan ialah setiap warganegara Indonesia harus melaksanakan hak dan
kewajibannya yang sesuai dengan aturan yang berlaku, yaitu aturan yang telah dibuat pemerintah secara jelas dalam undang-undang
negara. Menjalankan kehidupan dengan tertib akan mewujudkan kehidupan yang nyaman dan tentram, namun sebaliknya bila dalam
kehidupannya manusia enggan untuk tertib maka timbul ketidak tertiban atau kekacauan dimana-mana. Seperti prilaku yang sering
dijumpai dijalan yaitu, patuh pada tata tertib berlalu lintas. bila dalam berlalu lintas seseorang tidak mengikuti aturan yang telah
berlaku dalam lalu lintas maka akan terjadi kemacatan dimana-mana dan kecelakaan yang kerap terjadi disebabkan melanggar aturan atau
melanggar tata tertib yang berlaku di negara Indonesia. Agar tujuan negara dapat tercapai dengan baik dan berhasil
maka dalam kehidupan berwarganegara haruslah dilakukan dengan tertib dan teratur, dengan begitu terwujudnya suatu kedamaian hidup
bernegara. Sedangkan dalam Islam ketertiban beriringan dengan kedisiplinan yang merupakan salah satu cara dalam meraih
kesuksesan. Dengan melaksanakan ibadah secara teratur, benar, dan tepat waktu maka kemudahan akan menyelimuti setiap manusia yang
menjalankan ibadahnya dengan tertib dan disiplin. Hal ini sesuai dengan ayat Al-
qur’an pada surat Al-Jumu’ah ayat 9-10,
6
A. T. Sugeng Priyanto., dkk, OP. cit., h. 3
7
Drs. Peter Salim Yenny Salim, OP. cit., h. 1605
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung”.
c. Jujur
Menurut A. T. Sugeng Priyanto., dkk , “Sebagai tindakan
pencegahan maka di lingkungan sekolah antara lain perlu dikembangkan sikap dan prilaku jujur”.
8
Jujur adalah ikhlas, tulus hati, atau tidak curang.
9
Sifat amanah biasanya beriringan dengan sikap kepercayaan dan
kejujuran. “Karena amanah secara etimologi berarti, kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau kejujuran”.
10
Tuntunan sikap ini
berdasarkan al-quran surat al-mukminun: 8,
8
A. T. Sugeng Priyanto., dkk, OP. cit., h. 98
9
Drs. Peter Salim Yenny Salim, OP. cit., h. 628
10
M. Yatim Abdullah, Op. cit., h. 43