33
BAB IV NILAI-NILAI AKHLAK YANG TERDAPAT DALAM BUKU
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Demikian pada bab dua penulis menjelaskan beberapa penjelasan tentang pendidikan, kewarganegaraan dan akhlak. Menurut kajian teori pada bab dua
penulis menguraikan tentang devinisi pendidikan, kewarganegaraan dan akhlak menurut beberapa ahli beserta ruang lingkupnya. Secara garis besar akhlak terbagi
dalam dua macam pertama, Akhlak Mahmudah yaitu, Bersifat Sabar, Benar, Memelihara Amanah, Bersifat Adil, Rasa Belas Kasihan, Bersifat Kasih Sayang,
Hemat, Bersifat Berani, Kuat, Bersifat Malu, Memelihara Kesucian Diri, Menepati Janji, Pemaaf, Mau Bermusyawarah, Tekun, Merendah Diri,
Persaudaraan, Perdamaian, Tolong-menolong, Murah hati, Menyambung tali persaudaraan, Menghormati tamu, Memelihara kebersihan badan, Merasa cukup,
Tenang, Lemah lembut, Bermuka manis, Merendah diri kepada Allah. Kedua, Akhlak Madzmumah yaitu, Egoisti, Lacur, Kikir, Dusta, Peminum Khamar,
Khianat, Aniaya, Pengecut, Dosa besar, Pemarah, Curang, Mengumpat, Adu domba, Menipu, Dengki, Sombong, Mengingkari nikmat, Homosex, Ingin dipuji,
Riba, Berolok-olok, Mencuri, Mengikuti hawa nafsu, Boros, Tergopoh-gopoh, Membunuh, Membuat kerusakan, Dendam, Merasa tidak perlu pada yang lainnya.
Namun dalam penelitian ini penulis hanya menemukan beberapa nilai-nilai akhlak yang sama dengan yang ada pada bab dua, meskipun terdapat pula nilai-
nilai akhlak yang lain, yang tidak terdapat dalam kajian teori pada bab dua, baik itu pada Akhlak Mahmudah maupun Akhlak Madzmumah. Berikut beberapa
temuan tentang nilai-nilai akhlak yang penulis temukan didalam buku pendidikan kewarganegaraan.
A. Nilai-Nilai Akhlak Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan
1. Prilaku Baik
a. Merasa Aman dan Damai
Menurut A. T. Sugeng Priyanto., dkk , “Manusia selalu
berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan aman dan damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya”.
1
Aman dalam kamus bahasa indonesia memiliki arti, bebas dan terlindungi dari bahaya.
2
Sedangkan maksud aman dalam buku pendidikan kewarganegaraan adalah terhindarnya seseorang dari
terjadinya suatu konflik. Konflik ini dapat terjadi dikarenakan banyaknya kepentingan antar pribadi atau antar sesama manusia
yang kerap kali bertentangan. Sehingga menjadikan seseorang merasa tidak nyaman.
Setiap orang ingin merasakan keadaan yang nyaman dan damai dalam menjalankan hidupnya. Untuk itu diperlukan suatu tata
yang dapat menjadikan hidup masyarakat menjadi aman, dan damai tanpa adanya gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari
luar. Tata merupakan aturan-aturan yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk bertingkah laku, dalam kehidupannya
dimasyarakat. Dengan menjalankan tata yang berlaku maka kepentingan
masing-masing manusia dapat terpelihara dan terjamin, sehingga sebagai warganegara yang baik kita dapat mengetahui hak dan
kewajiban kita sebagai warganegara. Dengan begitu rasa aman dan damai pasti dirasakan disetiap lingkup masyarakat Indonesia.
Aman dan damai merupakan kata yang tidak bisa dipidahkan atau beriringan, karena dengan adanya kehidupan yang
aman berarti kehidupan tersebut akan terasa damai. Damai itu sendiri
1
A. T. Sugeng Priyanto., dkk, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII, edisi 4, h. 3
2
Drs. Peter Salim Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: MODERN ENGLISH PRESS, 2002, edisi-3, h. 40