2. Peran keluarga dalam pola asuh
a Pola asuh oleh ibu Peranibu adalah sebagai pelindung dan pengasuh.Seorang ibu,
tua maupun muda, kaya atau miskin secara naluri mengetahui tentang garis-garis besar dan fungsinya sehari-hari dalam keluarga. Ibu adalah
pendidik pertama dan utama dalam keluarga, khususnya bagi anak- anak usia dini. Oleh karena itu keterlibatan ibu dalam mengasuh dan
membesarkan anak sejak masih bayi dapat membawa pengaruh positif maupun negatif bagi perkembangan anak di masa yang akan datang.
Hubungan yang erat dengan ibu ditahun pertama kehidupan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang
anak yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Peran ibu sedini mungkin akan membuat anak merasa aman dan nyaman karena
adanya kontak fisik ketika ibu menyusui anak segera setelah lahir. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahunpertama kehidupan
mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi Soetjiningsih, 2000.
Peran seorang ibu sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Keyakinan, pemikiran dan perilaku ibumemiliki pengaruh yang
sangat dalam terhadap pemikiran dan perilaku anak,karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada berbagai
ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga Lyen, 2003 .
Menurut Gunarsa 2003, perpisahan yang relatif lama antara ibu dan anak bisa menjadi dasar timbulnya kesulitan-kesulitan tingkah
laku dan kepribadian anak. Kemerosotan dalam hubungan keluarga juga semakin mengganggu perkembangan anak, hal ini menyebabkan
perasaan tidak aman dan tidak bahagia sehingga anak akan mengalami kesulitan penyesuaian sosial di luar rumah serta menurunkan
kemampuan berkonsentrasi dan belajar Hurlock, 1990. Anak yang mendapatkan kasih sayang cukup dari ibu akan dapat
menghadapi dan menyelesaikan masalah baru di luar rumah. Jika ibu terlalu ikut campur dalam urusan anak atau memaksakan anak untuk
mentaati ibu, maka hal ini akan menjadi penghalang bagi kesempurnaan pembentukan kepribadian anak.
b Pola asuh oleh keluarga Kenyataan bahwa pola asuh dalam keluarga utuh dan dalam satu
rumah, serta hanya satu yang berperan sebagai ibu adalah tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh semua orang tua baik di Indonesia
maupun di negara lain. Masalah di negara timur termasuk Indonesia, keluarga besar masih lazim dianut dan peran ibu sering dilakukan oleh
beberapa orang seperti ayah, kakek, nenek, bibi dan keluarga dekat lainnya.Kecenderungan wanita untuk bekerja di luar rumah
menyebabkan meningkatnya peran pengganti ibu, sehingga peran Ibu pengganti menjadi sangat penting. Pada keluarga yang disharmonis
atau adanya perpisahan sementara dengan ibu karena tugas, maupun perpisahan permanen karena orang tua bercerai atau meninggal, atau
anak dititipkan di panti asuhan dapat menyebabkan masalah psikis pada anak karena tidak ada atau kurang adanya kasih sayang yang
sangat dibutuhkan oleh anak untuk mendukung tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal Hurlock, 1990
dan Soetjiningsih, 2000. Pengasuh penganti merupakan pemberi perhatian utama dan
anak akan menganggap pengasuh tersebut sebagai figur ibu. Anak yang diasuh oleh orang lain dalam jangka panjang akan mengalami
kesulitan lebih besar ketika harus berkumpul kembali dengan orang tua. Anak menjadi tidak patuh dan menolak batasan-batasan yang
diterapkan oleh orang tua Lyen, 2003. c Pola asuh oleh nenek