penting bagi perkembangan psikologis. Orang tua menyembunyikan ketidaksabaran, kemarahan, atau kejengkelan pada anak.
d Pola asuh penelantar Pada pola asuh ini orang tua sangat tidak terlibat dalam
kehidupan anak. Pada tipe ini orang tua hanya memberikan waktu, perhatian dan biaya yang sangat sedikit pada anak-anaknya. Waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi, seperti bekerja. Anak yang diasuh oleh orang tua dengan pola asuh semacam ini
akan memiliki harga diri yang rendah, cenderung tidak kompeten secara sosial, kurang mandiri dan terasing dari keluarga.
e Pola asuh campuran Pola asuh campuran orang tua tidak konsisten dalam mengasuh
anak. Orang tua terombang-ambing antara tipe bisa diandalkan, otoriter, atau permisif. Pada pola asuh ini orang tua tidak selamanya
memberikan alternatif seperti halnya pola asuh bisa diandalkan, akan tetapi juga tidak selamanya melarang seperti halnya orang tua yang
menerapkan pola asuh otoriter dan juga tidak secara terus menerus membiarkan anak seperti pada penerapan pola asuh permisif.
Pada pola asuh campuran orang tua akan memberikan larangan jika tindakan anak menurut orang tua membahayakan, membiarkan
saja jika tindakan anak masih dalam batas wajar dan memberikan alternatif jika anak paham tentang alternatif yang ditawarkan Dewi,
2008.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh
Setiap orang mempunyai sejarah sendiri-sendiri dan latar belakang yang
seringkali sangat
jauh berbeda.
Perbedaan ini
sangat memungkinkan terjadinya pola asuh yang berbeda terhadap anak.
Menurut Syamsu2004, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh oran tua yaitu:
a Pendidikan Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting
dalam tumbuh kembang anak. Orang tua yang mempunyai pendidikan yang baik dapat menerima segala informasi dari luar
terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, cara menjaga anak,
pendidikan dan
sebagainya sehingga
perkembangan psikososial anak dapat berkembang secara optimal.
b Status ekonomi Status ekonomi juga mempengaruhi pola asuh yang akan
diterapkan oleh orang tua kepada anak. Perekonomian yang cukup, kesempatan dan fasilitas yang diberikan serta lingkungan material
yang mendukung cenderung mengarahkan pola asuh orang tua menuju perlakuan tertentu yang dianggap sesuai oleh orang tua.
c Lingkungan tempat tinggal Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi cara orang tua dalam
penerapan pola asuh terhadap anak. Hal tersebut dapat dilihat jika suatu keluarga tinggal di kota besar, kemungkinan besar orang tua
akan banyak mengontrol anak karena rasa khawatir, sebaliknya
keluarga yang tinggal didaerah pedesaan, kemungkinan orang tua tidak begitu khawatir terhadap anak.
d Kesamaan pola asuh masa lalu orangtua Bila orangtua merasa bahwa orangtua mereka berhasil
mendidik mereka dangan baik, mereka akan menggunakan teknik yang serupa dalam menddidik anaknya. Jika mereka merasa teknik
yang digunakan orangtua mereka salah, maka biasanya mereka beralih ke teknik yang berlawanan.
e Usia orang tua Perkembangan dewasa dibagi menjadi tiga yaitu, dewasa muda
dengan usia berkisar antara 17-40 tahun, dewasa tengah dengan usia berkisar antara 41-60 tahun dan dewasa akhir dengan usia 60 tahun
Desmita, 2006. Orangtua
yang usianya lebih muda cenderung lebih demokratisdibandingkan dengan orangtua yang lebih tua. Semakin
kecil perbedaan usia antara orangtua dan anak, maka semakin kecil pula perbedaan dan perubahan budaya dalam kehidupan mereka
sehingga akan membuat orangtua lebih memahami tentang anaknya. f Pelatihan bagi orang tua
Orangtua yang telah mengikuti pelatihan mengenai pengasuhan anak, lebih mengerti tentang anak
–anak dan kebutuhannya. Kebanyakan orangtua menggunakan pola asuh yang demokratis
dibandingkan orangtua yang tidak mendapat pelatihan.
Penelitian yang mendukung adanya pengaruh pola asuh terhadap perkembangan psikososial antara lain penelitian yang dilakukan oleh
Suseno 2012 tentang hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan
Sukoharjo. Responden sebanyak 20 orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo, dan 20 anak usia
prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orang
tua dengan kemandirian pada anak usia pra sekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo.
D. Kerangka teori
Keterangan : = Diteliti
= Tidak diteliti
Sumber: Baumrind 1971 dalam Santrock 2011, Wong 2002, Hurlock 2004, Soetjiningsih 2000 dan Nelson 1999
- Pertumbuhan fisik anak - Perkembangananak
1. Kognitif 2. Emosional
3. Sosial
4. Psikososial inisiatif versus rasa
bersalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikososial:
- Penerimaan kelompok - Keamanan status
- Perbedaan anggota kelompok - Kepercayaan diri
- Tipe kelompok Kelompok primer keluarga
yang memiliki peran terbesar dalam perkembangan
psikososial anak, yaitu dalam memberikan pola asuh. Tipe
pola asuh: 1. Demokratis
2. Otoriter 3. Permisif
4. Penelantar Faktor-faktor yang mempengaruhi
pola asuh : - Pendidikan
- Status ekonomi - Lingkungan tempat tinggal
- Kesamaan pola asuh masa
lalu orangtua - Usia orang tua
- Pelatihan bagi orang tua