c. Belajar keterampilan fisik baru d. Menikmati bermain bersama dengan anak seusianya
e. Mudah berpisah dengan orang tua f.
Mengetahui hal-hal yang salah dan benar serta mengikuti aturan
g. Minimal mengenal 4 warna h. Merangkai kata-kata dalam bentuk kalimat
i. Mampu mengerjakan pekerjaan yang sederhana
j. Mengenal jenis kelamin
2 Perilaku anak prasekolah berdasarkan tugas perkembangan : rasa bersalah
a. Tidak percaya diri, malu untuk tampil b. Pesimis, tidak memiliki cita-cita
c. Takut salah dalam melakukan sesuatu d. Sangat membatasi aktivitasnya, sehingga terkesan malas dan
tidak mempunyai inisiatif
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikososial
Menurut Akbar 2009 dalam Susanto, 2011 ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan psikososial yaitu penerimaan
kelompok, keamanan status, tipe kelompok, perbedaan anggota kelompok, kepercayaan diri dan perkembangan intelektual.
a Penerimaan kelompok Anak-anak yang populer akan mudah tumbuh dan diterima
sebagai anggota
kelompoknya. Anak-anak
yang kurang
motivasinya untuk bersosialisasi akan mengalami kesulitan untuk diterima dalam kelompok sosialnya.
b Keamanan status Anak-anak yang merasa aman di lingkungan kelompoknya
akan merasa bebas mengutarakan segenap kreativitasnya, sebaliknya anak-anak yang merasa tidak aman akan bersifat
tertutup dan akan takut untuk berbuat sesuatu. Dalam keluarga harus
diciptakan suasana
aman untuk
anak-anak agar
perkembangannya dapat optimal. c Tipe kelompok
Kelompok sosial dibagi menjadi beberapa tingkatan hubungan dan bergantung pada keefektifan hubungan tersebut meliputi,
primer keluarga, sekunder kelompok bermain, tersier hubungan antar anak-anak dalam bis dan kereta. Kelompok primerlah yang
memiliki peran terbesar dalam perkembangan psikososial anak. d Perbedaan anggota kelompok
Peran terbesar dalam kelompok dipegang oleh anak yang populer dan yang berperan terkecil adalah anak-anak yang tidak
populer. e Kepercayaan diri
Rasa percaya diri perlu ditanamkan pada anak-anak sehingga dapat tumbuh dengan baik. Anak yang kurang percaya diri tidak
akan dapat berperan dalam kelompok sosialnya, sehingga perlu distimulasi motivasinya untuk dapat memiliki rasa percaya diri.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Utomo 2011 tentang hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia
tiga sampai enam tahun, yang dilakukan di Dusun Jatisari Desa Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan pada Senin 4
Juli 2011 kepada anak usia prasekolah, menunjukkan hasil bahwa pola asuh orang tua memiliki hubungan terhadap perkembangan anak usia
tiga sampai enam tahun.
C. Pola asuh
1. Definisi
Parenting pola asuh atau perawatan anak sangat bergantung pada nilai-nilai yang dimiliki keluarga Supartini, 2004. Pola asuh merupakan
proses dari tindakan yang mempunyai tujuan untuk dicapai sedang masa tersebut dimulai dari masa kehamilan Wong, 2002. Pola asuh menurut
Soetjiningsih 2004 adalah suatu model atau cara mendidik anak yang merupakan suatu kewajiban dari setiap orang tua dalam usaha
membentuk pribadi anak yang sesuai dengan masyarakat pada umumnya. Pada dasarnya tujuan utama pengasuhan orang tua adalah untuk
mempertahankan kehidupan fisik anak dan meningkatkan kesehatannya, memfasilitasi anak untuk mengembangkan kemampuan sejalan dengan
tahapan perkembangannya dan mendorong peningkatan kemampuan berperilaku sesuai dengan nilai agama dan budaya yang diyakininya.
Kemampuan orang tua atau keluarga menjalankan peran pengasuhan ini tidak dipelajari secara formal melainkan berdasarkan pengalaman dalam
menjalankan peran tersebut secara trial dan error Supartini, 2004.
2. Peran keluarga dalam pola asuh
a Pola asuh oleh ibu Peranibu adalah sebagai pelindung dan pengasuh.Seorang ibu,
tua maupun muda, kaya atau miskin secara naluri mengetahui tentang garis-garis besar dan fungsinya sehari-hari dalam keluarga. Ibu adalah
pendidik pertama dan utama dalam keluarga, khususnya bagi anak- anak usia dini. Oleh karena itu keterlibatan ibu dalam mengasuh dan
membesarkan anak sejak masih bayi dapat membawa pengaruh positif maupun negatif bagi perkembangan anak di masa yang akan datang.
Hubungan yang erat dengan ibu ditahun pertama kehidupan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang
anak yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Peran ibu sedini mungkin akan membuat anak merasa aman dan nyaman karena
adanya kontak fisik ketika ibu menyusui anak segera setelah lahir. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahunpertama kehidupan
mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi Soetjiningsih, 2000.
Peran seorang ibu sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Keyakinan, pemikiran dan perilaku ibumemiliki pengaruh yang
sangat dalam terhadap pemikiran dan perilaku anak,karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada berbagai
ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga Lyen, 2003 .
Menurut Gunarsa 2003, perpisahan yang relatif lama antara ibu dan anak bisa menjadi dasar timbulnya kesulitan-kesulitan tingkah