Bau Tembaga Cu Raksa Hg Salmonella

yang berperan dalam pembentukan gel protein Tamime 2005. Laktosa dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa atau galaktosa-6- fosfat oleh enzim α-D-galaktosidase dan α-D-fosfogalaktosidase yang dihasilkan oleh L. bulgaricus dan S. thermophilus. Tabel 2. Syarat mutu yogurt menurut SNI No Kriteria uji Satuan Yogurt tanpa perlakuan panas setelah fermentasi Yogurt dengan perlakuan panas setelah fermentasi Yogurt Yogurt rendah lemak Yogurt tanpa lemak Yogurt Yogurt rendah lemak Yogurt tanpa lemak

1. Keadaan

1.1. Penampakan - Cairan kental – padat Cairan kental – padat

1.2. Bau

- Normalkhas Normalkhas 1.3. Rasa - Asamkhas Asamkhas

1.4. Konsistensi

- Homogen Homogen 2. Kadar lemak bb Min.3 0.6-2.9 Maks. 0.5 Min 0.3 0.6-2.9 Maks. 0.5 3. Total padatan susu bukan lemak bb Min. 8.2 Min. 8.2

4. Protein Nx6,38

bb Min. 2.7 Min. 2.7

5. Kadar abu bb

Maks. 1.0 Maks. 1.0 6. Keasaman dihitung sebagai asam laktat bb 0.5-2.0 0.5-2.0

7. Cemaran logam

7.1. TimbalPb mgkg Maks. 0.3 Maks. 003

7.2. Tembaga Cu

mgkg Maks. 20.0 Maks. 20.0 7.3. Timah Sn mgkg Maks. 40.0 Maks. 40.0

7.4. Raksa Hg

mgkg Maks. 0.03 Maks. 0.03 7.5. Arsen mgkg Maks. 0.1 Maks. 0.1 8. Cemaran mikroba 8.1. Bakteri coliform APMg atau kolonig Maks. 10 Maks. 10

8.2. Salmonella

- Negatif25 g Negatif25 g 8.3. Listeria monocytogenes - Negatif25 g Negatif25 g 9. Jumlah bakteri starter kolonig Min 10 7 - sesuai dengan pasal 2 istilah dan definisi Sumber: SNI 01-2981-2009 Glukosa hasil pemecahan laktosa, selanjutnya melalui jalur glikolisis dapat dibentuk asam piruvat dan selanjutnya dapat diubah menjadi asam laktat oleh enzim laktat dehidrogenase yang dikeluarkan oleh L. bulgaricus dan S. thermophilus. Terbentuknya asam laktat menyebabkan penurunan pH sehingga kasein mengalami koagulasi pembentuk gel. Terbentuknya gel menyebabkan tekstur menjadi semi padat sehingga viskositasnya naik dan dipengaruhi oleh kandungan zat padat, protein dan proses homogenisasi. Selama proses fermentasi dibentuk senyawa-senyawa penyebab flavor yaitu asetaldehid, asetoin, aseton, dan diasetil Robinson et al. 2006 Penggunaan kultur campuran yaitu L. bulgaricus dan S. thermophilus dapat meningkatkan jumlah asetaldehid, dibandingkan bila hanya dipergunakan kultur tunggal, komponen pendukung flavor yang lain adalah asam lemak volatil dan asam amino. Kultur susu fermentasi bersifat proteolitik, sehingga selama proses fermentasi terjadi penaikan jumlah protein terlarut dapat membantu pembentukan flavor dan pembentukan struktur. Aktivitas proteolitik dari L. bulgaricus lebih besar dibandingkan dengan S. thermophilus. Selain aktivitas proteolitik, kultur juga mempunyai aktivitas lipolitik walaupun hanya rendah, yang dapat menyebabkan kenaikan jumlah asam lemak bebas selama penyimpanan Tamime 2005 Dalam penelitian kali ini, selain probiotik, akan ditambahkan juga prebiotik sehingga yogurt yang dihasilkan adalah yogurt sinbiotik. Sinbiotik adalah campuran probiotik dan prebiotik yang bermanfaat terhadap inang dengan memperbaiki ketahanan dan implantasi dari suplemen pangan berupa mikroba hidup di dalam saluran pencernaan inang Andersson et al. 2001. Yogurt sinbiotik merupakan salah satu produk susu fermentasi yang dibuat dengan menggunakan campuran beberapa kultur bakteri asam laktat seperti Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, Lactobacillus achidophilus, dan Bifidobacterium bifidum , yang dikombinasikan dengan prebiotik seperti fruktooligosakarida FOS. Kombinasi probiotik bakteri asam laktat dan prebiotik dapat meningkatkan daya tahan bakteri probiotik oleh karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk fermentasi sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini Ouwehand et al. 2007.

2.7 Darah